Maaf, dalam membuat tulisan ini penulis dalam keadaan menarik ingus encer yang sedang hobi main luncuran di goa kecil di hidung penulis. Maka, jika ada kesalahan dalam kepenulisan ini, jangan salahkan penulis. Tapi, salahkan si ingus encer, karena telah menganggu konsentrasi penulis untuk merangkai kata yang baik, bijaksana, dan darmawan. *?*! Terimakasih yang menyadarkan saya, bahwa saya punya hidung Terimakasih batuk yang menyadarkan saya, bahwa saya punya leher Terimakasih bersin-2 yang mengalirkan air mata saya, hingga saya sadar bahwa saya punya mata Terimakasih berat buat virus-virus yang telah membuat saya sakit, kalian menyadarkan saya, bahwa saya punya rasa yang namanya sakit. Menyadarkan saya bahwa sehat itu penting, menyadarkan saya bahwa saya harus menjaga segala yang ada di anggota tubuh saya. Menyadarkan saya untuk memberi perhatian pada mereka( seluruh anggota tubuh luar dalam). Bersikap adil dan tidak egois. Ya, kadang jika sibuk melanda, akan ada lupa yang membuat kit...