Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Ibuku, laki-laki

Hari ini tanggal 22 Desember. Hari Ibu. Ada tugas dari guru Bahasa Indonesia. Kami diperintahkan untuk membuat surat kasih sayang untuk Ibu. Hampir semua anak di kelas mengeluh. Sebab menulis menjadi sangat sulit untuk mereka. Waktu itu saja saat ada PR membuat tulisan tentang liburan. Anak-anak banyak mengoceh setelah Bu Santi guru kami keluar kelas. Tapi lucunya,   Angga anggota geng ribut di kelas itu tidak hitung-hitung dulu. Hitung-hitung sudah berapa jauh ibu dari kelas kami. “Angga tugas menulis kamu ibu tambah” Ibu Santi kembali lagi masuk kelas. Dia mendengar ocehan Angga yang malas membuat PR. “Kamu buat tulisan setiap hari selama liburan dua minggu ini” Bu Santi melihatkan wajah sangarnya. Sedangkan Angga melihatkan muka terkejutnya. Heheh rasain! “Alamak, sedikitnya”, Angga keberatan dengan tugas itu. “Tulisan tentang keseharian kamu, minimal dua lembar setiap hari”, Bu Santi semakin melihatkan muka seriusnya. Kemudian keluar kelas. Guru Bahasa

Dikelilingi Peneliti Borneo

SENAAAANG Ya, inilah yang saya rasakan beberapa hari ini. Rabu, 19 Desember lalu, saya ikut serta dalam seminar laporan penelitian Balai Pelestarian Nasional Budaya. Kajian ini diikuti peneliti yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai budaya-budaya lokal yang ada di pulau Kalimantan. Saya yang mulanya hanya mendengar, atau membaca cerita tentang orang-orang di pulau Kalimantan ini akhirnya bisa melihat langsung mereka. Semisal, mulanya saya hanya mengenal Banjar dari  tulisan atau liputan lainnya, eh, ternyata saya bisa ngomong langsung dengan orang Banjar, Kalimantan Selatan ini. Hanya mendengar dan membaca tulisan Universitas Mulawarnan, Kalimantan Timur. Eh, ternyata saya bisa melihat langsung Dosen dari universitas ini. Senang. Senang sekali rasanya bisa melihat mereka. Saya bisa benar-benar berkenalan dengan orang dari etnis lain, dan dari provinsi lain. Dari mereka, saya

Dikelilingi Peneliti Borneo

SENAAAANG Ya, inilah yang saya rasakan beberapa hari ini. Rabu, 19 Desember lalu, saya ikut serta dalam seminar laporan penelitian Balai Pelestarian Nasional Budaya. Kajian ini diikuti peneliti yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai budaya-budaya lokal yang ada di pulau Kalimantan. Saya yang mulanya hanya mendengar, atau membaca cerita tentang orang-orang di pulau Kalimantan ini akhirnya bisa melihat langsung mereka. Semisal, mulanya saya hanya mengenal Banjar dari  tulisan atau liputan lainnya, eh, ternyata saya bisa ngomong langsung dengan orang Banjar, Kalimantan Selatan ini. Hanya mendengar dan membaca tulisan Universitas Mulawarnan, Kalimantan Timur. Eh, ternyata saya bisa melihat langsung Dosen dari universitas ini. Senang. Senang sekali rasanya bisa melihat mereka. Saya bisa benar-benar berkenalan dengan orang dari etnis lain, dan dari provinsi lain. Dari mereka, saya

Di Teror SkripSEEE

Ya itulah yang saya rasakan minggu-minggu terakhir ini. Aihh, entah kenapa saya jadi pesimis dengan tugas akhir ini. Bukan saya merasa tidak bisa mengerjakannya, tapi saya pesimis tidak semangat untuk mengerjakannya. Saya tiba-tiba menjadi risau jika ada ada yang bertanya tentang mahluk gaib itu.  Pulang kampung, ditanya uda selesai? Keluar gang, gitu juga. Ketemu kakak tingkat, sama. Seperti target yang sudah dibuat, Desember ini harus selesai. Tapi, semakin Desember berakhir, semangat makin terkuras. Kenapa? Jawabannya sangat aneh. "Saya tidak suka ditanya-tanya. Apalagi dengan nada yang menyalahkan saya adalah orang yang tidak peduli dengan status saya sebagai mahasiswa yang mesti menyelesaikan skripsi" Pintu rumah seperti pintu sidang skripsi, setiap akan berangkat, skripsi lah yang ditanya. Kapan? Sudah selesa?, kenapa? bla.bla. bla. Hingga saya disarankan untuk datang ke rumah dosen pembimbing, untuk melanjutkan bimbingan, -karena alasan saya, konsultasi sed

Lihat Resolusi 2012

Yaaaaaaaaaaaa Udah Desember. Ternyata tulisan  di atas kertas tempelan di dinding sudah hampir setahun. Tulisan berupa resolusi tahun 2012 ini dibuat tahun lalu. Resolusi pertama dalam hidup, yang dipajang secara gamplang di kamar. Lucu juga lihat aksi ini. Bisa-bisanya, saya menempel kertas a4 yang tidak dipakai, dengan mengambil bagian belakang yang kosong dan menyatukannya dengan kertas a4 yang lain. Sehingga tulisan ukuran besar bisa saya tulis di dinding. Tidak merusak dindingnya juga, karena tidka menulis langsung di situ. Hem... usaha yang wajib saya kasi jempol. Membanggakan juga ya, lihat usaha yang beginian. Ternyata saya punya pandangan apa yang akan saya lakuka di tahun 2012 itu. Ternyata saya punya keinginan yang luar biasa, target yang ingin dicapai, dan apa yang mesti saya lakukan lebih dahulu. Tapi, ada hal yang tidak saya lakukan, target tahun 2012 ini banyak yang tertinggal. Hemmm. Tapi ada banyak hal yang Ruaaar Biasa, cettar membahana terjadi. Mungkin ini d