Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Sekejap

Entah bagaimana menanggapi hal seperti ini. Tapi kebenaran tetaplah kebenaran. Meski banyak hal yang menentang. Entah bagaimana menanggapi hal ini. Tapi darah serasa berdesir kencang ketika mendengar hal yang tidak mengenakan itu. Air mata mengalir, dan pikiran langsung menerawang ingatan dengan gambaran wajah mereka. Entah bagaimana menanggapi hal ini, Tapi perasaan meyakini ini benar.

Catatan Rumit Tentang Cinta Pagi Ini

Nin Dit Cinta itu tidak bisa dipaksakan, Tapi Cinta juga perlu perjuangan. Lantas bagaimana, jika perasaan tidak mencintainya, disaat dia terus berjuang mendpatkan cintaku. Sungguh, sakit mengatakan tidak pada ia yang mencintai dengan tulus. Namun, Sungguh sakit pula, memaksakan datangnya cinta itu.

Merindu itu,,

Merindukan seseorang, bagaimana rasanya? Selalu teringat pada seseorang itu, ketika melihat, mendengar, merasakan, meraba, mencium apapun yang berkaitan dengan seseorang itu. Seperti melihat orang sedang jogging

Bulan Bahasa

"Eh tau ndak, bulan Oktober tu bulan Bahasa?". Tanya saya pada teman-tema di kelas. Ada yang mengaku, tidak. Ada yang bingung, ada yang menertawakan. Yang mengaku tidak tahu, oke. selesai permasalahanya. Yang kelihatan bingung, kemungkinan ada dua sebab. Pertama, mungkin karena memang tidak pernah mendengar tentang  Bulan Bahasa. Kedua, terkejut tiba-tiba ditodong dengan pertanyaan. Lain halnya, yang menertawakan. Pasalnya, yang tertawa ini, merasa lucu dan merasa perlu menertawakan apa yang saya tanyakan. "Eh budak, tau ndak kalau bulan Oktober itu Bulan Bahasa?". Pertanyaan yang langsung dengan jawabannya, kata yang menertawakan. Ah. Saat itu, saya juga merasa malu dengan apa yang dikatakan oleh teman saya itu. Mengapa bisa-bisanya, saya membuat pertanyaan yang langsung ada jawabannya.Saya tidak pandai sekali ya, membuat pertanyaan. Pendek akal. padahal saya hanya ingin tahu, apakah teman-teman saya juga tahu tentang Bulan Bahasa?. Tentang Bulan, yang

A Little Called Love

A Little Called Love berhasil membuat saya mengingat masa-masa saya mengenal yang namanya Cinta yang berarti. Meski aka nada hari yang lebih memberikan makna, selain cinta yang telah saya temukan ini. A Little Called Love adalah Film yang saya pilih untuk menemaninya menghabiskan malam minggu yang membiru rindu ini. Film yang berasal dari Thailand ini lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan sekolah. Karena., film ini memang menceritakan cinta   anak sekolah. Cinta diam-diam seorang adik kelas pada kakak tingkatnya. Seorang cowok yang paling ganteng   dan jago fotografi di sekolahnya. Selama tiga tahun, ia memendam cintanya. Selama tiga tahun itu, ia berusaha untuk dengan dengan cowok yang ia sukai. Diam-diam memperhatikannya dari toko buku, diam-diam memperhatikannya saat bermain bola, diam-diam memperhatikannya di saat ia melihat cowok ini. Hingga akhirnya dia berusaha untuk mengenal cowok yang paling “diburu” cewek-cewek di sekolah

Saya dan Malam Ini

Baru saja selesai menghabiskan malam minggu. Sendiri dan  di tempat yang sama, seperti minggu sebelumnya. Sekretariat Kamar Kapal Pecah (SKKP). Malam minggu ini, lagi-lagi dihabiskan hanya dengan nonton Film yang berada di folder “Menghilangkan Stress”.  Rasanya nama folder ini sangat pas untuk tujuan yang ingin saya capai, he serasa menyusun RPP ya bahasa saya?. Maklum, sedang hangat-hangatnya dengan sausana PPL.  Oke, lanjut dengan cerita malam minggu ini.  Bersama segala hal yang berwarna biru, dinding kamar berwarna biru, bingkai foto biru, kipas angin biru, poster berbacground biru. kasur biru, bantal bersarung biru, laptop biru, plas disk biru, dan tas yang tidak jelas tempatnya berwarna biru. Dan dengan baju tidur berbola-bola biru. (maaf, warna lain sengaja tidak disebutkan, biar terasa membirunya heheh). Ah, yang membuat semua ini menjadi lengkap. Baju tidur saya yang bernama piama ini lebih monoton dengan warna Pink. Ah, malam min

Abang Ninda

0856523768XX: ;) Ass Bang Pndaftaran LPM, dari hari ape sampai ape? ....., ._ ~. (((.$'w#a2r%a2'$.))) *sms sudah terhapus, penulisan lupa Saya                   : Wss Besok ke sekre lpm sajo yo. siang, abez dhuhur.. ok 0856523768XX: ;) 0ooCh,, iyhe lah Bang,, mank'y nDak bka PnDaftran Pagi ke Bang,?? ....., ._ ~. (((.$'w#a2r%a2'$.))) Saya                 : Ya sekalian kite kanalan la. Eh drmna dpt nomr saye ne 0856523768XX: ;) Dari pengumuman *sms sudah terhapus, penulisan lupa Saya                 : Oh iye yr. hehe . Semester brap? Oh y namanya sapa ne 0856523768XX: ;) (sensor) Smester 1 KPI bang…. Klo abang,, biasa’nya dipanggil ap yhaa,,?? ....., ._ ~. (((.$'w#a2r%a2'$.)) Saya                 : Cew y? Boleh2 j pggl ap. Asal sesuai 0856523768XX: ;) YeLha Bang,,tx kan pla Cwo...... Yhaa.....bleh2'y tu ap Bang?????? Kan nMa sma jg dgn Do'a....., ._ ~. (((.$'w#a2r%a2&

Menggambar Rindu

Aku sedang menggambar rindu Menggerakan jemari yang tak pernah sinkron dengan imajinasi Menajamkan sketsa wajah yang tidak pernah sama Aku sedang menggambar rindu Aku menggambar rindu Karena aku ingin tidur Rindu membuatku tidak bisa tidur Malam sudah larut rindu, sudah lewat jam tidurku Otakku sudah tak mampu untuk menghapus rindu Aku tidak bisa tidur, karena rindu masih mengganggu Otakku pun sudah  lelah malam ini lelah, karena sudah tak mempan menghilangkan rindu Maka, aku menggambar rindu Agar aku bisa melihatnya Agar aku bisa merasa bahwa  aku sangat mengenal rinduku Bagaimana bentuk wajahnya, rambutnya, atau tahi lalatnya Kemudian, aku menatap rindu dalam gambaranku Mengingat bagaimana aku bisa ingat senyumannya Bagaimana aku menyentuh bahunya Dan, bagaimana aku melupakannya Rindu Aku sedang rindu Aku sedang tak mampu menatap rinduku dalam khayalku Aku sedang ingin sosok rinduku Maka, aku menggambar rindu Agar aku bisa tidur malam ini Dan, besok

Teman-teman PPL #Part2

Teman-teman PPL#Part1 Sudah seminggu saya PPL. Sudah masuk beberapa kelas, dengan tampang apa adanya, dan adanya akan menjadi apa. Ya, jika siswa-siswa sangat manis, saya tentu juga akan manis. Tapi, jika ada yang nyeleneh, saya pun bisa berubah. "Menggarang", hehehhehe. Bukan tentang kelas yang akan saya ceritakan kali ini, tetapi tentang teman-teman PPL saya. Sejak kali pertama menginjakkan kaki di lapangan upacara, saya serasa melihat sinar kecerdasan dari teman-teman PPL saya ini. Untan, FKIP. Jujur, saya dulunya juga menginginkan menjadi bagian dari Universitas mereka. Menjadi mahasiswa di prodi Sosiologi. Namun, karena saya bagian dari orang-orang tidak lulus dan ambil ijazah paket C, akhirnya mengimbun keinginan saya untuk  mendaftar di Universitas bergengsi di Kalimantan Bara init. Selain, itu orang-orang yang bisa menjadi mahasiswa kampus ini harus bersaing dengan ribuan orang. Sederhanaya, tidak mudah untuk menjadi mahasisw