Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

lelaki penyayang ibu

elaki penyayang ibu. begitulah saya menamai kamu. kamu yang saya temui setiap hampir setiap pagi. kamu yang selalu saya lihat bersama dia yang saya tebak adalah ibumu. di waktu yang hampir tiap pagi itu, kamu membawanya menyusuri jalan yang rutenya, rute yang sama saya lewati. saya dan kamu tidak pernah beriringan. selalu ber-pas-pasan. kamu hilir, saya hulu. lelaki penyayang ibu, begitulah pangg ilan saya pada kamu. kamu yang selalu membawa ibumu. menemaninya belanja, untuk membeli telur, sayur, atau mungkin bubur. kamu yang setiap pagi sudah bersama ibumu menyaksikan kesibukan orang yang hilir-mudik melewati jalan, jalan yang membuat saya bisa bertemu dengan kamu. lelaki penyayang ibu. lelaki yang tidak pernah saya lihat wajahnya senyum melebar ketika membawa ibu. lelaki yang tidak pernah terlihat muram, karena terlalu pagi membawa ibu. di waktu sekitar pukul tujuh. tetapi saya yakin, senyummu tidak penting apalagi murammu ketika membawa ibu. saya yakin pagi sekita

saksi mahakam

di tepi mahakam aku tahu di ujung mahakam aku melupa di bagian yang tak terlihat dari mahakam aku meninggalkan lalu seperti waktu itu terjadi aku mengingatmu dan mahakam dan tepian mahakamku di ujung mahakamku di bagian mahakamku yang tak terlihat dan aku merindumu dan mahakam tapi tak ingin sebaris kata itu ikut apalagi rasa yang berantah

katamu kataku

kenapa lama katamu karena terlalu jauh kenapa tidak roboh katamu karena fondasinya kuat mengapa terik karena simpul mati mengapa aku tidak berjalan lebih cepat katamu mengapa aku tidak membuatnya sekenannya katamu mengapa aku tidak memitanya saja katamu hingga tak selama ini karena cinta tak habis seketika, kataku

kau bilang

kau bilang ada juga yang mendengarkan lagumu sungguh, pagi, siang, malam, aku mendengarkannya bangun tidur sedang makan mengetik aku mendengarnya akan ke kampus akan ke rumah teman akan ke minimarket aku mendengarkanya iku tahu kau jauh untuk itu aku mendengarnya agar aku merasa kau ada di sini bersamaku bersama  rasa yang kubangun sendiri tanpamu berkata padamu tak melibatkanmu aku menanggungnya sendiri

Baut excellence

Alhamudlillah dapat mengikuti ujiannya. Walaupun belum tahu hasilnya bagaimana. Semoga baik :) walaupun ada rasa ngenyut kalo ingat yang ndak maksimal. Padahal tujuan utamakan menaikkan "level". Tapi yooooo mo digimanokan lagi atuh, wong  harinya sudah lewat tok e. Ujian pertama, banyak bolong-bolong. Dari yang ngisi pake hati, sampai ngisi pake "cemane agikkan?" di ujian ke dua ini alhamdulillah, rasanya dapat melakukan yang baik. Apalagi atmosfir di seluruh ruangan gedung yang dilewati udaranyapositif semua hhahahah. Hari ini menyenangkan. Kami melakukan banyak hal yang -bebas-bebas- tak biasanya. kami juga menari, sumpah benaran menari. mengeluarkan suara yang tak bisa, bercerita tentang banyak hal. sungguh senang semalam. mereka itu bagian baut yang ditemukan untuk saya bagaimana care nya mereka dan mau membantu ketika saya tidak tahu dan merasa tidak percaya diri mereka memberikan perhatiannya, ah terharu mereka juga loyal kompak di ruang puti

SERTA: menyusun pola dasar dan pedoman pengembangan SDM kebudayaan

Ini tidak terduga. Bisa nginap di hotel yang super mewah di Pontianak. Orchardz. Mulanya, sesekali ikut kegiatan di hotel ini. Ngebayang juga gimana kechenya bisa nginap di sini ya?. Hahahha Nggak punya duit mament. Eh hari ini nginap, gratis lage. Hus Bukan ini intinya. Ada hal yang lebih penting. Kepikiran pun tidak. Ikut kegiatannya Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pak Yus memang selalu baik. Ngasi kesempatan pada saya untuk dapat pengalaman bermakna. Selasa sore, 4 Juni beliau sms, tanya apa saya bisa ikut kegiatan FGD-nya Balai Sejarah atau tidak? Tentu saya bilang iya. Saya bisa ketemu sama peneliti, dapat pengalaman lagi. Dapat pengetahuan gratis dari seminar-seminar :)) itulah yang saya pikirkan. Saya pun langsung bilang: Pastinya bisa :D Selesai Ashar saya pun pergi ke Balai  Kajian Sejarah yang sekarang namanya Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak. Saya ambil undangan. Isi biodata dan sebagainya. Besoknya ngurus

Baut

Menuju titik terkuat ada gerigi liku yang membuatku bersabar Menuju titik terkuat ada lingkaran kecil yang membuatku dapat berhenti Menuju titik terkuat ada tangan lain membuatku mengenalmu Menuju titik terkuat ada rasa, mendekatimu tak mudah Menuju titik terkuat Jika ia merenggang lagi lagi aku akan melakukan tahap semula aku akan tahu bersamamu tak akan mudah aku akan percaya bautku hanya kamu Dimana waktu dan ruang berada aku yakin kita dipertemukan -untuk sahabat yang diperkenankan-dipertemukan-