Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

VpS Mencari TWD

Terima kasih sudah berusaha menyenangkan hati saya, meski TWD-nya kosong :(

VpS

Sejak bulan Juli saya lebih suka menggunakan singkatan ini VpS. Terasa lebih gimana gitu. Pernah mikir kalau membuat satu produk kaos, topi atau apalah kayaknya merk dengan VpS itu keren ajah :D. Jika dari grafis, VpS itu kayak mahkota, bergelombang. Tapi dasar fon, rada ODD selalu saja /ef/. Jadi ef.pi.es -,-

DUA ATAU TIGA TAHUN KEMUDIAN

Di dua tahun atau tiga tahun kemudian, aku berpikir apakah kita masih bisa bertahan. -Apa? Dua atau tiga tahun kemudian, apakah kita masih bersama? -Kau tanyakan saja pada Tuhan Memvisualisasikan mimpi. Setelah pikiran teracak-acak tanpa alur. 25 Oktober 2015 (251015)

Sudut Pandang

14 jam · BlackBerry Smartphones App · Maka biarkan saja bulan terselubung awan, sebab itu hanya kelihatanya saja. Pun, dari posisimu saja. 13 jam · Setidaknya dpt ku lihat pendaran cahayanya. Memastikan sumber cahaya. Ya.. Disini, di tempatku berdiri memandang.

Mengingat Senyum Pak Bayu (Selamat Bepergian, Bapak)

Telepon Mbok Hest, 1 panggilan tak terjawab. Entah apa maksudnya, ada perkiraan informasi tentang berita duka. Tapi rasanya, tidak juga harus dipercaya. Pasti Mbok Hest mau bertanya tentang proposal. “Ada apa mbok e?” SMS. Mbok Hest, kembali menelpon. Namun, Mbok Hest menangis. Tersedu. Sangat sedih. Saya tak dapat menebak, apa yang terjadi. Jelas ini tak baik. “Dit, Pak Bayu. Dit”. Wajah Pak Bayu yang terakhir saya lihat dua hari lalu di Laptop, langsung terbayang. Kami berfoto bersama ketika menunggu delay. Pak Bayu mengenakan baju hitam kotak-kotak rasanya, dan tertawa khasnya itu. Melebar. Pak Bayu. Namanya berada paling terakhir di urut absen kami di kelas. Beliau berada di nomor 11. Saat kali pertama aktif kuliah, tak banyak yang ingin satu kelompok dengannya. Pak Bayu tak ikut kuliah minggu itu. Pak Bayu, adalah mahasiswa di  tahun sebelumnya. Hanya tidak aktif di semester ganjil. Pak Bayu, kemudian saya kenal sebagai pengawas SMP di Mempawah. Beliau per

Namanya Sa(e)ndy: Si kecil Fatarku bukan Fatarku

Namanya siapa? Andi? Dia mengulang namanya. Sendi. Aku mulai mengira-ngira bagaimana ejaanya. Candi, Cendi. Sendi, Sandi. Atau Sandy, Candy? Saat dia ada di halaman sekolah, aku mengamatinya. Wajahnya putih, agak kurusan, tapi pipinya agak gembul. Hanya wajahnya memanjang jadi tidak terlalu terlihat gembulnya. jelasnya, kulit dan rambutnyayang agak tipis namun kecokelatan itu mengingatkan aku pada Fatar. Bang Fatar. Keponakanku, yang sekarang berada di kelas 2 SD. Aku mengamati si kecil ini sebelum mengetahui namanya. Ia duduk di antara tiang parkir sepeda. Aku meliriknya sambil tersenyum. Si kecil mulai memejamkan mata, sesekali. Lalu berkali, kali. Lagi, Fatar juga melakukan serupa. Beberapa kali aku mencuri pandang padanya, kulihat wajahnya tampak pucat. Lalu, tampak ia berusaha untuk menahan air matanya. Beberapa kali ia menggosok masanya dengan lengan. Lalu mata itu memerah. Sejak merasakan dia pucat, aku sudah memeriksa kocek. Apakah aku membawa sedikit uang. Aku ingi