Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Menulis itu Tetap Menarik dan Menarik

Menulis itu tetap menarik dan menarik. Itulah kesimpulan saya dari pertemuan dengan peserta Top Indonesia. Sabtu, 12 Januari 2013 di ruang Club Menulis-Malay Corner.   Ya, bagaimana tidak saya mengatakan hal tersebut, seorang Fatmawati yang menjadi guru teladan di Pontianak saja ikut serta dalam kegiatan perdana Top Indonesia ini. Begitu pula dengan Ruli, karyawan dari Bank Kalbar, beliau bilang pelatihan menulis fiksi dan non fiksi tersebut menjadi bekal untuk menulis buku ulang tahun Bank Kalbar. Bahkan seorang Humas dari Pemda Sintang bernama Syukur Saleh berencana untuk membuat Klub Menulis di Sintang sana. Wartawan yang setiap hari bergelut di dunia kepenulisan merasa tidak pernah bosan dengan dunia menulis, bahkan selalu merasa kurang dengan ilmu-ilmu menulis, mereka, Johan Wahyudi dan Mujidi yang menjadi kepala Biro Borneo Tribune. Menulis juga menarik untuk seorang Wardi, seorang guru yang bergabung di dunia partai, asal Bengkayang. Dan, seorang Timo Duile, mahasis

Tolak Bale Pokok Bulo

Hari itu, Kamis. 20 Desember 2012, Paman yang saya panggil Pak Long baru kembali dari   Tanjung, kampung kami yang ada di Mempawah. Rupanya selain membawa mangga yang ditanam di halaman rumah di sana, beliau juga membawa beberapa butir ketupat lemak. Sebelumnya, ada heran ketika melihat ketupat itu. Tidak biasanya orang rumah membuat ketupat, ketupat lemak pula.   Ketupat yang dibuat dengan daun kelapa muda, direbus dengan santan dan diisi dengan pulut. Makanan ini adalah makanan trasidional yang tidak banyak dibuat orang hanya sekedar untuk makanan sehari-hari. Makanan ini, adalah makanan yang juga menjadi favorit orang-orang   tua. Ini berarti ada acara di rumah. “Ketupat tolak bale”, jelas Pak Long, ketika saya menanyakan perilah ketupat. Mendengar itu, barulah saya ingat bahwa di bulan Syafar ini orang-orang di Kampung melaksanakan Tolak Bale Pokok Bulo, suatu tradisi warisan yang dilakukan oleh masyarakat dari pendiri kampung kami. Dikatakan Pokok Bulo karena masa

Guru yang Mau dan Mampu Membuat Buku

Pada pertemuan pertama di tahun ini, Selasa (08/13) Club Menulis   mendapat kabar akan mendapat tamu dari Top Indonesia. Kabarnya mereka adalah guru-guru dari Kalimantan Barat yang sedang mengikuti pelatihan menulis yang diakan oleh Top Indonesia. Ini artinya, mereka adalah tamu perdana Club Menulis di tahun 2013. Spesialnya lagi mereka adalah guru-guru yang mau menulis. Sudah pasti para guru ini mempunyai banyak pengalaman di dunia profesinya. Bagaimana suka-duka menjadi seorang pendidik. Bagaimana mereka menaklukkan kelas atau lingkungan di sekitar   sekolah. Pengalaman-pengalaman tersebut sudah menjadi modal mereka untuk menulis. Bercerita tentang dunia pendidikan, untuk bercerita tentang laskar-laskar pelangi mereka, atau bahkan sosok Bu Mus   lainnya yang akan kita jumpai. Guru yang mau menulis dan membuat buku ini mengingatkan pada buku berjudul   Kisah Pengabdian Guru di Pelosok Kalbar; Kumpulan Tulisan Guru Program Dualmode System 2009 STAIN Pontianak.   Buku yan

Januari, saya bercerita

Hai januari, ya ampun, ternyata Saya belum menyapamu. Maafkan Saya sungguh. Saya harap kamu tidak merasa Saya lupakan. Saya tidak lupa dengan kamu. Kamu mesti tahu, saat-saat menyambut kedatanganmu Saya duduk di kamar, kemudian berupah posisi segala macam rupa. Saya bisa tiarap, telentang, tengkurap, telungkop, hahha, pokoknya posisinya banyak.  Kamu tahu apa yang Saya lakukan? Saya melakukan itu lagi, ini untuk kali ketiganya. Kedua untuk yang lebih terlihat kematangannya. Ya, Saya membua resolusi. Saya melakukan perencanaan lagi, Saya membuat target lagi. Ya, meski Saya tahu, Saya akan merasa pilu lagi di akhir tahun ketika banyak hal yang tidak tersampai. Tapi, ini juga yang akan membuat Saya tersenyum. Saya tersenyum jika Saya melihat dan membacanya lagi, itu seakan papan lalu-lintas kamar, yang jika Saya keluar-masuk, tidur dan bangun, kertas bekas yang cukup besar itu selalu menampangkan tulisan-tulisan rencana. Tapi, Saya senang melakukannya. Saya harap apa y