Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Mencukupkan Penghasilan

Saya sudah 3 bulan bekerja sebagai pegawai kontrak di perguruan tinggi tempat saya kuliah strata 1. Punya penghasilan tetap setiap bulan, dengan angka lebih dari Rp500.000, menurut saya itu sudah cukup. Sebelumnya, penghasilan tetap saya adalah Rp250.000 untuk   jasa sebagai pengantar seorang guru yang kini telah pensiun mengajar ke sekolah, atau saya sering menyebutnya “Ngojek”. Profesi itu telah saya lakukan sejak saya semester III, atau di tahun 2009. Awalnya saya menerima Rp!20.000 setiap bulan, tak lama menjadi Rp150.000, lalu Rp200.000 lalu Rp250.000. Jika Hari Raya, saya juga mendapatkan hadiah, kadang Rp300.000.  Hasil Rp250.000 tiap bulan itu lah yang selalu saya tungggu. Bagaimana tidak, ini adalah penghasilan tetap saya. Selain itu, jika sedang mujur, kakak sepupu yang anaknya yang biasa bermanja-manja pada saya juga memberi tambahan Rp50.000- Rp100.000 Rezeki tidak terduga juga biasa datang dari dunia kepenulisan kadang Rp200.000- Rp300.000   meski tidak setiap bu

Ketika di Aku Anak Sehat Tupperware

Video berkenaan jajanan anak sekolah dasar menjadi acara pertama untuk Konferensi Pers Tupperware, Sabtu (21/09/14) di Hotel Mercure. Di Video itu ditampilkan anak-anak sekolah dasar sedang membeli jajanan yang dikhawatirkan untuk kesehatan anak-anak. Video tersebut mengingatkan saya pada jajanan-jajanan yang serupa di Pontianak. Saya juga ingat dengan keponakan yang sering merengek minta dibelikan jajanan serupa. Kami di rumah sudah memberi nasihat, keponakan kadang menangis, hingga akhirnya ada juga yang mengalah di rumah. Menangani yang hal seperti ini memang harus lihai, sebagai orang yang bertanggung jawab pada kesehatan anak-anak, tentu memerlukan wawasan berkenaan hal tersebut. Beruntung lah, saya dapat hadir di konferensi pers Tupperware. Konferensi Pers adalah kegiatan pertama Tupperware yang saya ikuti setelah bertahun-tahun mengenal produknya. Hampir semua keluarga terdekat saya menggunakan produk ini.   Jika lebaran, toples-toples dan tempat penyajian lainnya, ra

Ketawa

Baru tersadar dengan ini: Rohani Syawaliah ‏ @ honeylizious Sep 20 Pertanyaan pertama dari blogger @ nindaaditya # AkuAnakSehat @ tupperwareID pic.twitter.com/ooWe54hP0p Asli tampang yang lucu -,-

Kuning Kucing yang Terjatuh, Tertimpa Tangga Pula

Namanya KUNING. Nama yang dikasi dokter hewan saat akan menulis namanya untuk resep. Kuning ditemukan di Jl Sumatera dalam keadaan terkulai lemas. Saya kira kepalanya patah, rupanya otaknya agak terganggu karena benturan yang keras. Entah, dia terkena tabrak atau apa, jelasnya saat itu Kuning saya kira sudah mati. Dan, saat akan diangkat, dia men geong... teringat dengan dokter yang beralamat di gang samping Apotek Pelangi, Kuning yang belum diberi nama waktu itu ia langsung dibawa, dibalut dengan kresek hitam -,-. Kuning diperiksa dokter, sebelumnya dokter yang telah siap berangkat ke tempat dinas menyarankan untuk ke Dinas Perternakan, melihat saya bingung kemana dinas itu, dan melihat kondisi Kuning, dokter akhirnya memeriksa. Kuning tak patah lehernya, tapi itu lah otaknya terganggu, saraf mungkin. Kuning tak bisa fokus untuk menggerakan leher, tak fokus melihat, tak fokus mencium, tak fokus makan, tak juga dapat menyeimbangkan badanya. "Kalau dia mau maka

Mbak Wi' Menuju Amerika

Barusan saya menemani isteri dari abang sepupu menyecan lembaran kertas yang 99% tampaknya berbahasa Inggris. Mbak Wik' saya memanggilnya. Mbak Wi' memang guru Bahasa Inggris. Dia sangat aktif dengan kegiatan di dunia pendidikan.Beliau juga menyusun buku belajar  Bahasa Inggris pegangan siswa di Kota Pontianak. Dia juga menulis Novel Berbahasa Inggris. Dia suka menulis, dia juga suka membaca. Mbak Wi' juga mendirikan bimbingan belajar untuk semua mata pembelajaran. Beliau merekrut teman-teman gurunya menjadi guru sesuai bidang,pelajaran Bahasa Inggris beliau lah yang mengambil alih. Beberapa tahun terakhir, Mbak Wi' mengikuti tes program beasiswa di luar negeri. Sepengetahuan saya, beliau mengikuti tes untuk beasiswa Strata 2 yang terakhir dalah Jepang. Namun, sebelumnya beliau juga ikut hanya saya lupa Australia atau Amerika. Hanya dua tes ini saya juga tidak tahu kabarnya. Bahkan, tes terakhir yang beliau ikuti saya juga kurang tahu.  Hingga malam ini saya baru t

Cahaya Biru di Ujung Kampung (Tanjung)

Kata Kunci

                                                                                                                                                                     Ke Semester III menjadi mahasiswa PPs PBSI saya merasa agak ragu dengan kemampuan saya untuk menyelesaikan perkuliahan sesuai target saya, Juni 2015. Ragunya datang dengan sangat mudah, saat saya mendapatkan kata “sulit” menemukan data yang saya perlukan. Padahal di rencana penelitian yang saya bentuk sebelum perkuliahan di mulai malah, saya merasa bahwa itu akan sangat gampang. Yakinya juga datang dengan mudah, ketika kata “bisa” terpatri di pikiran saya. Fase untuk jalur ini sudah beberapa kali saya rasakan. Dan, semua berawal dari kata kunci. Kata kuncinya “Ada” dan “Tidak”.  Hari ini saya merasa agak ragu dengan adanya data yang saya perlukan meski saat ini saya sedang menghadap data-data tersebut. Dan, saya meyakini jika saya akan mendapatkan kepercayaan diri lagi, jika saya menemui beberapa orang ya