Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Setengah Tahun Berkeliling?

Tiba-tiba saya merasa iri dengan orang-orang yang mempunyai waktu untuk berkeliling ke berbagai tempat. Kepada mereka yang memang jiwa petualang atau liburan. Saya pernah bermimpi menjadi seorang petualang. Seperti di Tv-tv yang pergi ke hutan-hutan untuk melihat bagaimana mendungnya kelebatan pohon-pohon, jangrik, dan bau tanah, serta lantunan syahdu dari aliran air. Saya juga ingin menjelajah rasa makanan di negeri ini, mengajak perut dan lidah berjingkrak-jingkrak karena saking enaknya atau sakit perutnya. Saya bermimpi juga bisa naik berbagai transportasi walau saya sudah mengkhayal betapa lesunyasaya karena mabuk lesun, tapi saya tau pula langit biru beserta awan-awannya akan menjadi penenang. Rasa segarnya dari berbagai kaki pegunungan juga masuk dalam list kyalan itu, sebab saya merasa haus setelah menanam banyak pohon. Saya akan mengepost semua pengalaman itu di sini dan membuat versi buku. Saya akan membawa buku-buku itu ke tempat baru dan membaginya, anak-anak akan saya aja

Bengkayang, Kami sampai, Kami Datang

“Mbak”, begitu Varly memanggil satu di antara rombongan yang melewati kami. Ternyata dia adalah sepupu Varly yang juga akan ke Bukit Jamur. Rombonganya juga ramai. Ia beserta teman SMA-nya. Ternyata Eka, gadis yang sedang menyusun TA untuk mendapatkan gelar A.Md. Keb itu membawa teman yang sudah hapal jalan. Lalu, merasa di antara kami tak ada yang tahu rute, Varly pun mengajak Eka dan rombongan bersama-sama mendaki nantinya. “Makan siang lok, Bang”. Begitu Eka menjelaskan rencana berikutnya setiba di Bengkayang. Siang setelah sekitar 20 menit adzan dzuhur kami dengar, kami pun sampai di Bengkayang. Rombongan Eka telah dahulu sampai, lalu kami juga memberhentikan motor di antara rombongan mereka. Sebelum turun dari motor saya membawa sebuah plang yang dibuat sederhana, dengan cat seadanya berisi tulisan petunjuk melewati bukit. Ada yang menjadi perhatian khusus saya pada tulisan tersebut, bukit bukit yang dimaksud bertulis: Bukit Batu/Jamur. Kemungkinan yang ada dalam pi

Jadi Mr. Mario Lagi

Saya sudah menghadap Jangpium sejak jam setengah delapanan tadi. Niatnya adalah merevisi outline yang sebenarnya bukan hal baru tetapi sok merasa sulit sekali. Yah kenapa saya bilang sok, sebab saya sendiri merasa bahwa saya bisa menyelesaikannya asal saya segera lakukan, salah-salah urusan berikutnya lah. Hanya, entah di bagian mana pada diri saya, otak, hati, atau faktor keculasan yang memengaruhi, menghipnotis kepedean saya, sehingga saya merasa bahwa yang saya jalani, sulit! Ada beberapa hal yang menjadi perbincangan di ruang lain di dalam diri saya ini. Hal yang membuat saya tidak melanjutkan ini semua ialah, metode yang akan digunakan, saya belum  paham dengan pilihan ini.   Lalu keilmuan saya di dunia ini masih lah sangat minim, saya khawatir ada lirikan yang mengatakan bahwa wajar saja yang tak dapat menyelesaikannya karena bla, bla. Saya taku dibilang salah tempat. Uhuk! ya namanya juga pemikiran yang tiba-tiba datang lalu meluluhlantahkan pikiran positif sa

BUKU RADITYA DIKA

Yes, hari ini saya benar-benar mempunyai waktu luang. Meski sebenarnya perasaan saya sedang labil karena semangat saya untuk rencana di bulan Maret tiba-tiba mengecurut. Sabtu ini saya tidak balik kampung, tidak ke kondangan, tidak rapat, tidak juga ke kampus, tidak juga menyelesaikan tulisan yang mungkin sudah satu bulan saya diamkan. Kepedean saya tiba-tiba memudar. Maka di sini lah saya, betangas di dalam kamar, menghabiskan Koala Kumal pemberian Kelinci Madu. Buku yang diberi karena saya todong dia untuk mentraktir saya buku ini. Raditya Dika memang selalu berhasil membuat pembacanya tertawa. Namun untuk tiga buku yang terakhir saya baca, fase kegilaan dari tulisannya berbeda dari Kambing Jantan buku pertamanya yang berhasil membuat saya juga berniat untuk menulis kegilaan tanpa memikirkan rasa malu dan harga diri kemudian hari. Marmut Merah Jambu, buku yang saya beli di tahun 2010 dengan uang beasiswa DIPA. Buku itu bercerita tentang kisah cinta Dika dan keluarganya, yang

Mengingat Almarhum Ari

Patah hati mengubah cara pandang, begitu sih simpulan tulisan Raditya Dika di Koala Kumal yang baru saja saya baca. Judul asli dari bagian ini adalah Patah Hati Terhebat. Trisna, teman ceweknya Dika becerita tentang patah hati terhebat yang dia rasakan. Parahnya patah hati ini bukan karena hubungan yang dikarenakan mereka tidak cocok lagi. Masa perpisahan mereka justru ketika cinta mereka sedang berseminya. Teman keduanya saling dukung, bahkan memberikan efek positif pada Trisna. Trisna yang awalnya cuek pada pelajaran, suka nongrong menghabiskan waktu, dimarah guru dianya cengegesan, malah bisa fokus belajar dan berjuang keras masuk UGM, karena pacarnya Ruben ingin kuliah di situ. Lalu benar-benar lulus di situ. Trisna dan Ruben lulus di UGM. Semua orang bangga pada Trisna dan terutama Ruben. Trisna di ceritanya Dika juga mengaku bahwa dia benar-benar merasakan berjuang demi cinta. Hanya saja, kebanggaan dan kebahagiaannya kemudian lenyap setelah Trisna dan temannya mendapat kabar ba

Menuju Bukit Jamur Bengkayang, Kalimantan Barat

Bukit Jamur akhir bulan 2014 menjadi tempat yang sangat banyak dibicarakan di Kalimantan Barat. Bukit ini berada di Bengkayang. Saya sudah pernah ke Bengkayang pada 2013 tapi ke sana hanyalah untuk kegiatan Road Show Kalbar Menulis, selesai dari kegiatan kami makan siang lalu menuju Sintang. Tidak menginap. Tidak pula sempat mengetahui banyak hal tentang Bengkayang. Pada perjalanan menuju Bengkayang dari Sintang ini, saya bersama rombongan menggunakan mobil. Saya ikut mobil Direktur Top Indonesia, Bang Nur Is kami melewati gunung Pandereng. Hal inilah yang saya ingat dari perjalanan ke Bengkayang: melewati gunung dengan sudut lancip. Dan, ini pula yang saya salutkan pada Bang Nur Is, dia lihai sekali mengarahkan mobil yang baru saja sampai puncak lalu harus membanting ke kiri, ke kanan. Mengingat lancip dan curamnya Pandereng, saya tak berniat mengajak teman rombongan ke Bengkayang melalui jalur Singkawang. Saya beserta teman-teman berangkat pada 3 Januari 20