Langsung ke konten utama

BUKU RADITYA DIKA

Yes, hari ini saya benar-benar mempunyai waktu luang. Meski sebenarnya perasaan saya sedang labil karena semangat saya untuk rencana di bulan Maret tiba-tiba mengecurut. Sabtu ini saya tidak balik kampung, tidak ke kondangan, tidak rapat, tidak juga ke kampus, tidak juga menyelesaikan tulisan yang mungkin sudah satu bulan saya diamkan. Kepedean saya tiba-tiba memudar.

Maka di sini lah saya, betangas di dalam kamar, menghabiskan Koala Kumal pemberian Kelinci Madu. Buku yang diberi karena saya todong dia untuk mentraktir saya buku ini. Raditya Dika memang selalu berhasil membuat pembacanya tertawa. Namun untuk tiga buku yang terakhir saya baca, fase kegilaan dari tulisannya berbeda dari Kambing Jantan buku pertamanya yang berhasil membuat saya juga berniat untuk menulis kegilaan tanpa memikirkan rasa malu dan harga diri kemudian hari.

Marmut Merah Jambu, buku yang saya beli di tahun 2010 dengan uang beasiswa DIPA. Buku itu bercerita tentang kisah cinta Dika dan keluarganya, yang yah sudah terasa level dewasanya. Kemudian Manusia Setengah Salmon yang dibeli dari uang yang dikasi oleh sepupu, hanya saja buku itu sekarang di tangan siapa saya tidak tahu, lalu sewaktu di Bandung saya membeli itu kembali untuk mengganti kepergian Manusia Setengah Salmon yang tersesat. Manusia Setengah Salmon becerita tentang perpindahan. Perpindahan perasaan begitu lah. Buku ini Dika lebih menunjukan kedewasaannya sebagai pria, menunjukan kebijaksanaannya dalam memandang perpisahan dan akhir dari hubungannya. Di Koala Kumal, Dika semakin menunjukan lelaki dewasanya dengan beberapa tulisannya ia membahas tentang istri dan pernikahan. Pada bagian kata-kata ini, saya menyadari saya dan Dika sudah menjadi penulis dan pembaca yang mendekati fase mempunyai keluarga, hahahahaha. Di Koala Kumal hal yang menurut saya terlihat sekali bedanya ialah pemilihan kata asisten rumah tangga. Pemilihan ini memang jarang terdengar tapi terasa sekali lebih sopan.

Ada 12 judul dalam Koala Kumal, saya baru saja membaca 10 judul tulisan. Pada tiap judul berhasil mengingatkan saya pada beberapa peristiwa.

 Ada Jangwe di Kepalaku, tentang Dika dan dua sahabatnya perang petasan dengan Jangwe selepas salat Tarawih. Saya teriakan bagian yang saya merasa bahagia sekali jika berhasil mengejutkan orang lewat saat meriam berhasil ditiup.

Ingatlah Ini Sebelum Bikin Film. Itu tentang Cinta Brontosaurus, saya juga ingat saya pergi dengan Ucu untuk menonton film ini. Sedangkan Manusia Setengah Salmon saya nonton bersama Cen Dedes plus Keramak. 

Balada Lelaki Tomboi ialah cerita Dika berjuang untuk mendapatkan hati gebetannya, selalu merasa ganteng saat jatuh cinta, dan selalu bermotivasi saat jatuh cinta. Saya juga mengingat masa seperti itu, hahaha.

Panduan Cowok dalam Menghadapi Penolakan. "Baru dua hari lalu ganti jadi Libra" asli zaman dulu suka sekali membaca ramalan bintang gebetan dan keadaan gebetan dari membaca ramalan.

Perempuan Tanpa Nama. Cerita Dika yang menyukai beberapa gadis yang tak sempat ia ajak kenalan, namun wajah-wajah it masih ia igat. Saya malah jadi ingat dengan seseorang di Dara Itam sana, yang hampir 5 tahun yang membuat saya bertanya-tanya siapa namanya. Sekarang saya sudah tahu namanya, meski saya pernah mengobrol lewat Twitter rasanya bahagianya itu loh, yah namanya juga suka.

Menciptakan Miko.Saya kembali membuka file Film Malam Minggu Miko di Laptop dan menonton kembali Nissa.

Lebih Seram dari Jurit Malam. Ini yang membuat penasaran, maksud Dika menulis tentang ia dan Lina. Saya mengira Lina menyukai Dika, tetapi dalam cerita ini Dika tidak membuat kesimpulan itu tapi alur cerita menunjukkan hal tersebut. Lalu mengapa Dika tidak menampilkannya lebih dalam ya. Apa Dika bepura-pura tidak menyadari, membiarkan pembaca menebak, atau ya memang itu ditulis dengan sepolos mungkin atau saya yang terlalu dramatis!

Patah Hati Terhebat, saya sudah menulis tentang bagian ini. Dan saya juga mengingat masa terhebat itu hingga kini, saya masih punya detaknya meski tak sehebat dulu. Namanya juga terkenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau