Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Romantisme bersama Mesin Tik Portabel

Alhamdulillah akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah MMQ saya hari ini. Mesti jauh dari kata sempurna saya senang sekali karena hal yang membuat saya takut dapat teratasi. Ketakutan saya ini bukan karena saya tidak lolos untuk MMQ tingkat Nasional, sungguh bukan itu. Ketakutan saya adalah saya tidak bisa menyelesaikan makalah saya karena saya tidak pandai memfungsikan mesin Tik. Pengalaman ini menjadi pengalaman pertama saya, inilah akibat dari pengetikan  KRS kampus menggunakan jasa orang lain.Saat diberi tugas untuk menyelesaikan pekerjaan menggunakan mesin tik, saya malah bepikir panjang tentang apa saya bisa menggunakannya? Benar-benar baru kali ini saya mengoperasikan mesin tik. Selama ini saya hanya menikmati dengan melihat teman membuat KRS, saya saya menikmati kekaguman saya pada mereka; hebat, kok bisa paham!ja Saat saya mengetik tulisan ini di laptop, saya masih terbawa suasana mengetik dengan mesin tik. :( Saya mengetikan jari saya dengan tekanan yang aduhai selay

Selamat untuk Dedek :)

Saya bertemu dengan Dedek. Secara tidak disengaja, kami bertemu di Perpusatkaan Provinsi di Kalimatan Barat. Sekitar jam 10-an. Dia duduk sendiri di kursi menunggu sebelah kiri, di dekat pintu masuk. Dia mengenakan baju kaos berkerah bewarna jingga. Mengenakan celana panjang jika tidak salah bewarna cokelat dan mengenakan sepatu kets hitam bervariasi putih. Tidak pakai kaos kaki. Dedek tidak sekolah hari ini? itulah pertanyaan saya dalam hati. Saat memerhatikanya saat sambil jalan menuju tempat koran, saya menegurnya tepat dia melihat saya melintas. Tas ranselnya masih bergantung di belakang. Dedek menimbang-nimbang gadgetnya, Tab dengan merk Advan. Saya mengambil koran Borneo Tribune, lalu membuka-bukanya sekilas untk menuju halaman yang kemungkinan besar ada tulisan saya di situ. Ternyata, koran 13 Mei menerbitkan tulisan Dhila berjudul Kuliah tanpa Dosen dan Fitri Sari berjudul Senyuman. Saya membawa koran itu duduk bersama Dedek. Dedek menyalami saya. Dedek tetap seperti

Karantina?

Sejak Minggu malam, saya sudah menjadi bagian dari Karantina MTQ Kalbar. Wah, jangan heran kenapa saya berada di sana. Bergabung dengan peserta Musabaqah yang akan diseleksi untuk ikut MTQ Nasional. Saya sendiri juga masih bertanya-tanya, kenapa saya? Sebelumnya saya tidak pernah bepikir dapat ikut andil di kegiatan MTQ. Bahkan untuk nonton MTQ saja, jangan-jangan bisa dihitung dengan jari. Nah, ini memang mengherankan (*memalukan juga?). Tapi, berbagai rahasia Allah, tidak ada yang tahu. Saya merasa keberadaan saya di sini telah karena Sang Khaliq telah merencanakan sesuatu untuk saya. Maka, saya berusaha untuk tidak berlama-lama bertanya, Ya Allah kenapa saya ada di sini? Saya ikut seleksi Musabaqah Makalah Quran. Sabtu malam itu, setelah mendapat SMS bahwa saya diundang untuk ikut serta dalam seleksi ini, saya menyanggupi diri. Saya kira, seleksi itu cukup datang menghantarkan makalah. Hanya itu. Dan, pertemuan hanya memberi arahan apa mengenai isi makalahnya. Malam Minggu p

Beribadah dan Bulan Madu bersama Cheria Travel: Biro Penyelenggara umroh plus Turki, Dubai, Aqso, Eropa yang Profesional

Banyak orang yang berbulan madu di tempat wisata. Pasti seru, menjelajah tempat baru dengan berbagai keindahaan dan suasana hati yang sedang bahagia. Khusyuk dalam romantisme kebersamaan dengan pasangan :D. Serunya pasti akan bertambah beribu kali lipat, jika kebersamaan   yang penuh khidmat itu tak sekadar liburan, tapi juga beribadah. Umroh menjadi pilihan yang tepat. Menyejukan hati di tanah suci, rasanya akan menjadi rencana yang tak hanya mencari kebahagian mata. Tetapi kebahagiaan rohani, penuh damai di rumah Allah . Tentunya semua ini akan melengkapi kebahagiaan pasangan baru.   Bersama pemilik hati memunajat kepada Allah dan merapalkan rasa syukur   serta doa.   Bayangkan, bagaimana kebersamaan dua pasangan yang baru saja mengikat janji hidup bersama, bersama-sama pula meningkatkan iman kepada Allah. Rasa cinta kepada Sang Pencipta dengan kebahagiaan yang telah diberikan akan semakin lengkap apabila pasangan baru ini melakukan perjalanan wisata. Wisata yang tak

Ketiban Penasaran

Sebenarnya bakal tahu apa yang akan terjadi dengan hari ini. Seperti hukum haram yang dilanggar akan menghasilkan dosa. Dosa akan menghasilkan hukuman. Dan, saya pun merasakan hukuman dari apa yang dibuat semalam. Oh tidak, ralat! Malam hingga pagi. Ya, tepat. Sejak akhir tahun ini, entah kenapa saya suka membahs tentang alien. Lalu, mengetahui saya yang suka menyebut alien-alien dengan seorang teman, teman itu pun bercerita bahwa dirinya mempunyai film Korea yang bercerita tentang alien. "Kalau Alien e ganteng kayak gitu, mau la Mia". Begitu katanya. Maklum, Alien yang seperti di film barat, Alienya jauh dari kata ganteng. Menakutkan. Predator! Saya pun ingin menonton film yang dimaksud, namun karena masa itu sedang U

19 Tahun Bapak

Batik 02 Mei, tahun 1995. Mana saya tahu itu tanggalnya. Saat itu usia saya masih empat tahunan. Agustus masih  tiga bulan lagi untuk menjadikan usia saya lima tahun. Mana saya tahu tentang hari dan tanggal, tentang ketepatan itu. Hari ini, saya mengingat, 02 Mei tahun 1995. Hari kepergian seorang yang sering menggendong saya di pundaknya. Mengacak rambutnya. Dan membuat saya lebih tinggi darinya. Melihat ladang kami dan ladang-ladang tetangga kami. Melihat petakan padi ditanam. Melihat rimbunan kangkung di jalan setapak. Hari ini, saya mengingat, 02 Mei tahun 1995. Tanggal kepergian seseorang yang membuatkan saya mainan mobil dari kayu. Membuat saya lebih populer dari teman yang punya mobil dari pabrik. Membuat teman memilih mobil saya, dan saya bisa main mobil pabrik. Membuat pagi saya lebih menyenangkan dengan kue yang bergantung di balik kelambu. Membuat perjalanan bersepeda saya lebih mengasyikan karena bersamanya. Hari ini, saya mengingat, 02 Mei tahun 1995.

Bulan Terakhir Menuju Pertengahan Tahun

Mei. Ya, kali ini saya seakan apa ya, ada raasa aneh sekali dengan bulan Mei tahun ini. Bukan karena tanggal merahnya yang berjibun, tapi lebih kepada oh Mei, itu artinya bentar lagi bulan Juni. Juni itu adalah bulan keenam yang jelas-jelas pertengahan tahun. Tahun 2014. Lalu apa yang sudah dilakuka di setengah tahun itu? Sumpih, galau bingit -,- Banyak sekali yang ingin dilakukan. Ah, keinginan di tahun 2013 masalahnya belum kelar. Boleh kali yang dilupakan dan akan dilanjutin nyambil waktu? Hahaha. Ya, bulan ini saya mungkin lebih fokus pada pengerjaan buku. ASLI! ada dua buku yang sejak awal tahun belum kelar-kelar, dan satu buku menunggu lagi. Ini bukan punya saya sih, tapi saya dipercaya untuk mengolahnya. Ha hayo, makin memegang kepercayaan mestinya lebih semangat dan menunjukan kerja yang lebih baik kan? Insya Allah bulan ini, untuk dua buku itu akan kelar. Rencananya proyek (hahahha, proyek men, sengaja bilang proyek biar kedengaran punya gawe besar, biar diangg