Langsung ke konten utama

Romantisme bersama Mesin Tik Portabel

Alhamdulillah akhirnya saya bisa menyelesaikan makalah MMQ saya hari ini. Mesti jauh dari kata sempurna saya senang sekali karena hal yang membuat saya takut dapat teratasi. Ketakutan saya ini bukan karena saya tidak lolos untuk MMQ tingkat Nasional, sungguh bukan itu. Ketakutan saya adalah saya tidak bisa menyelesaikan makalah saya karena saya tidak pandai memfungsikan mesin Tik.

Pengalaman ini menjadi pengalaman pertama saya, inilah akibat dari pengetikan  KRS kampus menggunakan jasa orang lain.Saat diberi tugas untuk menyelesaikan pekerjaan menggunakan mesin tik, saya malah bepikir panjang tentang apa saya bisa menggunakannya? Benar-benar baru kali ini saya mengoperasikan mesin tik. Selama ini saya hanya menikmati dengan melihat teman membuat KRS, saya saya menikmati kekaguman saya pada mereka; hebat, kok bisa paham!ja

Saat saya mengetik tulisan ini di laptop, saya masih terbawa suasana mengetik dengan mesin tik. :( Saya mengetikan jari saya dengan tekanan yang aduhai selayaknya saya mengetik di mesin ketik. Padahal ini laptop, oh no! Bisa rusak keyboard, Nda. 

Tuk, tuk, tuk,.... Ah saya masih terngiang-ngiang tuts-tuts yang berbunyi di ruangan tadi. Aha seru sekali dengan pekerjaan itu, sensasi suara dari mesin tik, fokus pada bacaan untuk bahan makalah, sibuk mencari buku yang hendak dipakai yang menumpuk di atas meja, serta intipan pesert MTQ lain, yang penasaran dengan pekerjaan kami.


Saat ini saya jago mengetik dengan sebelas jari. Jari telunjuk kanan, dan kiri. Asli, terasa sebal dua jari ini. Ini saya masih terasa nud-nudnya saat saya mengetik.  Saya mesti membuka cerita tentang pengalaman saya belajar menggunakan mesin tik. Kemarin adalah hari pertama saya belajar. Saat saya melihat teman-teman MMQ mengeluarkan mesin tik mereka dan menunjukkan keahlian mengetik mereka, ah asli saya melongo. Apa yang mesti saya lakukan, memasukan kertas di mesin itu saja saya tidak pernah. Saat saya mencoba, kertas yang saya masukan tidak rata. Saat saya mencoba untuk menulis, ketikan saya hanya bertahan dua hingga tiga kalimat. Di baris baru, rata kananya, :( mustahil rata. 

Mengetahui keadaan saya yang begitu, saya benar-benar khawatir. Saya takut saat teman-teman sudah pada ketikan 5 halaman, saya masih pada lima paragraf di halaman pertama. Saya benar-benar takut ketinggalan. Apalagi saat semua sudah selesai saya masih berkutik pada pemahaman bagaimana mengetik dengan baik.  Masalah gawat lainya adalah,  saya tidak punya mesin tik. Akhirnya saya memutuskan untuk ke rumah Paman yang saya yakin dia punya mesin tik. 

Saya pun berada di rumah paman, bercerita tentang aktivitas saya satu minggu terakhir. Namun, saat tiba di teras rumah, duduk berdampingan saya langsung bertanya tentang mesin tik itu. Paman bilang dia punya mesin tiknya namun tidak bisa begerak. Ada yang salah dengan mesinya.  Paman kira mesin itu terkunci  karenanya hanya berkutat pada posisi-posisi itu-itu saja.

Saya pun membawa mesin tik tersebut. Setelah saya mensearching di internet tentang kunci di mesin tik, tak satu pun info tentang mesin tik ini memberitahu dimana letak kuncinya. Satu persatu teman yang saya kira tahu saya tanyai. Hasilnya nihil, saya tidak bisa menggunakanya.Putusan terakhir adalah saya membawa ke reparasi mesin tik. Saya menyibukan @pontianakkite dengan bertanya, dimana saya dapat bertemu dengan reparasi mesin tik. Info yang saya dapat di samping supermarket Kaisar. Saya pun k esana pasca hujan, namun saya tidak  bertemu-terakhir saya baru tahu toko itu berada paling utama dari simpang.

Saya pun mendapatkanya di Nusa Indah, atau Sudirman. Persisi di toko mas daerah penjualan mesin tik.  Besoknya saya dihu ungi oleh reparasinya, hanya saja sempat membuat saha galau dan menitikan air mata. Perbaikan mencapai Rp 175.000, mane duiiiit.




ya, akhirnya saya menyelesaikan tugas mengetik LD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau