Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Untuk yang Kali Pertama Wesel

Wesel, jujur saya tidak tahu perihal pengiriman uang melalui jasa Pos yang satu ini. Beberapa yang sudah, tentu mengirim paket, dan pernah juga membayar Tv, lupa saya nama paketnya. Saya awalnya menawarkan pengiriman melalui rekening sebab itu lah yang sering saya lakukan. Tetapi, saudara yang ada di Ngabang ini meminta saya untuk mengirim melalui Wesel. Saya agak, grogi saat mendengar kata itu, tak pernah bagaimana caranya. Setelah dua kali ditelpon, dan tidak diangkat karena saya di kantor dan satunya masih di kantor pribadi alias kamar, saya juga tak mendengar pembahasan pengiriman uang lagi. Dan, di sini lah saya sedang menunggu antrian nomor 0027 di pukul 08.15 an. Oooo... Parkiran di halaman kantor Pos sudah ramai. Saat saya masuk, ternyata memang sebanding dengan kendaraan yang diparkir. Seorang penjaga bertanya dengan saya, "Mau apa, Mbak?" Dengan tenang, tanpa menunjukan saya tidak pernah Wesel saya menyebut nama layanan tersebut. Penjaga memberi nomor urut, dan

Well

Ya, dan di sinilah. Berbagai hardik muncul dengan alasan beberapa gegabah. Padahal, tinggal menghitung jari, tempat itu dijejaki. Sedikit lagi, jika mau bersabar.

Dikerjai The Master (Motor VegaR abad 2008)

Pantas selama kumal belum pernah dicuci, The Master tak pernah menunjukan rajuknya. Biasanya, kalau kumal dan ada perasaan ingin membawanya ke salon, lantas tidak direalisasikan, The Master bisa murka dengan; Membocorkan diri, menghilangkan kunci, Memandulkan busi, dll. Beberapa bulan ini dia tidak begitu, malah lampu yang sudah lama tidak diganti dia tak apa-apa, hingga akhirnya karena mesti pulang malam, pergantian dilakukan nun daerah Jungkat sanak sikit. Satu minggu, mungkin The Master menunjukan ketidaksehatannya di lampu. Mati lagi. Jadi, kemarin merasa ada uang lebih, saat perjalanan balik ke rumah, saya bencengkrama dengannya. Mengatakan; "Kau tenang, besok kite service, ganti oli, ganti lampu. Oke, aku pastikan kau ade jatah untuk itu. Aku minta maaf, karne udah lama ndak bawa ke bengkel, ndak nyuci eh masalah nyuci, aku ndak janji ye, tapi ganti lampu, itu pasti". Saya menepuk-nepuk manja padanya. Di depan Gereja di dekat jalan Seram itu, saya sumringaj padanya.

Jika

Jika kamu tidak siap dengan ini semua. INI labirin yang seperti laba-laba, dan  aku sangat menyukainya. Kamu, jangan seakan punya peta bahkan mau bertraveling di situ. Kadang, aku merasa bingung mengajakmu ke situ. Khawatir saja, kamu tak biasa kerumitan meski kamu dengan mengangkat dagu, penuh yakin. Mengaku tidak apa, biasa, bahkan sangat lama dan tanpa sadarmu kamu tak mempermasalahkannya. Mungkin lampu merah ada di situ. Bebaskan dirimu.