Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Eh Mak Kamek Ulang Taon

"Aku laher, tanggal sebelas bulan sebelas, nyaman aku ingat e" begitu kata Emak beberapa tahun yang lalu. Katanya, pada zaman dulu orang-orang tidak menjadikan tanggal lahir sebagai tanggal spesial atau tidak perklu diingat.  Selamat ulang tahun Mak. Terima kasih untuk waktu, cinta, usia, doa, dan segala yang diberikan :*

Sedekah Pasif dan Produktif

Semalam, di kelas membahas tentang maraknya pengemis di lingkungan sekitar. Manajemen Pengemisteria juga dibahas. Ada yang beranggapan, jika ada pengemis silakan saja diberi, dampaknya jangan dipikrikan. Ada pula yang merasa bahwa tindakan itu malah membudayakan budaya malas dan meningkatkan presentase pengemis. Ya, katanya pengemis saja Pulang-Pergi menggunakan pesawat. Hidup lebih mewah. Pengemis yang punya manajemen. Lalu adalah istilah sedekah pasif dan produktif yang dijelaskan oleh teman sekelas. Saya menyimpulkannya, bahwa memberikan sedekah  pada pengemis yang sekali-kali bisa terbilang sebagai sedekah pasif. Sedangkan sedekah rutin pada satu obyek, dikatakan pasif. Menurut saya untuk menghindari budaya pengemis atau sedekah pasif. Baiknya kita menyerahkan sedekah kita para penerima sedekah yang dapat dipercaya. Suatu lembaga yang dapat mengarahkan kemana sedekah kita diberikan. Tentunya pada orang yang tepat. Saya merekomendasikan Dommpet Ummat. 

Selalu Ada Tempat Berteduh

Dimanapun saya berada, saya selalu mendapatkan orang-orang yang mengerti keadaan saya. Dimanapun saya berada, saya selalu mendapatkan orang-orang yang bisa saya pahami. Terasa Klop!. Terasa cocok. Mari kita sama-sama mengingat. Sejak SD, SMP, SMA hingga kuliah, kita menemukan teman-teman yang cocok dengan kita kan? Seperti saat ini, di kelas ini. Baru saja beberapa bulan kami mengenal, dan saya merasa sudah diperlakukan sangat istimewa. Ya mereka layaknya payung, yang mencoba melindungi saya.

Begini saja, cukup

  Memutuskan untuk mengunjungi duniamu ternyata membuat saya tak betah. Bukan karena kamu tuan rumah yang tak menyenangkan, mungkin dari awal karena saya ragu masuk, sehingga pemikiran saya membuat saya tak ingin berlama-lama. Saya memutuskan untuk kembali. Berdiri di tepian jalan. Menunggu hujan, angin, panas Menunggu pagi, sore, malam Menunggu kamu

Kopi Susu

"Kamu mau kopi?" "Oh, ya, boleh" "Baik, saya akan membuatkan untukmu" "Hem, maaf Laksmi" "Ya?" "Hem, tidak apa-apa" "Baiklah, mungkin sedikit lama. Saya akan menanak air di tungku lebih dulu" "Ya, tidak apa-apa" *** "Silakan" "Terima kasih" "Saya pikir kamu tidak terbiasa dengan kopi hitam, apalagi kopi yang yang hanya ditumbuk begini" "Itu alasan kamu menyediakan sekaleng susu ini?" "Iya, silakan" "Saya rasa, saya belum bisa meminumnya. Panas sekali. Memegang gelas ini saja rasanya sukar" "Apa kamu pernah meminum kopi bukan dari gelas atau cangkir?" "Maksud kamu?" "Apa kamu pernah?" "Belum" "Mau coba? saya pikir kamu akan suka, karena kamu bisa lebih menikmati aroma dari kopi susu ini" "Ya, boleh" "Saya biasanya

Ndak Usah Dipikirkan!

Jangan dipikirkan karena semuanya tidak habis-habis. Dulu sewaktu kuliah mikirkan tugas. Sekarang sudah tidak kuliah. Lalu mikirkan skripsi.Skripsi sudah selesai. Mikrikan masa depan, masa depan sudah kelihatan. Tapi itu tetap juga tidak habis. Jangan dipikirkan karena semuanya tidak habis-habis.

Menjadi Kakak atau Ibu yang Baik

Rabu ini, saya kembali bertemu dengan teman-teman baru saya. Mereka yang memanggil saya dengan Ibu atau Kakak. Status saya yang membagi ilmu pengetahuan kepada mereka, membuat panggilan itu teruntuk pada saya. Lucu memang dengan dua panggilan itu. Panggilan ini ada karena mereka bingung, memanggil Kakak atau Ibu.Usia saya yang tidak terlalu jauh beda dengan mereka, duduk di depan mereka dan membagi ilmu berkenaan kuliah. Tidak hanya di satu tempat,tempat yang satunya,juga ada dua panggilan ini. Mengenai panggilan itu, di Kampus seperti UI memanggil seorang Doktor dengan panggilan Mas itu biasa. Ilmu saya memang masih cetek. Saya berada di depan mereka bermodalkan nekat dan kepercayaan. Merasa yakin saya bisa mengendalikan mereka, dan memberi bahasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang dilotarkan. Semoga saya dapat mendampingi mereka hingga semester ini selesai. Semoga materi-materi yang kita bahas diserap dengan baik dan bermanfaat terutama untuk melangsungkan perkuliahan selan

Merindu Mahakam

  Hari ini saya teringat dengan Mahakam. Tadi malam saya bermimpi kembali ke sana. Ke tempat penelitian tahun lalu. Saya tidak ingat persis apa yang menjadi urusan saya hingga di mimpi saya kembali ke Samarinda dan Kampung Benuaq. Ah ternyata sudah satu tahun.  Wajar saja saya menyimpan memori di sana dengan baik. Itu karena Kalimantan Timur adalah perjalanan terjauh dan membuat saya kali pertama naik pesawat. Perjalanannya pun tak sekedar penelitian. Tapi penelitian sambil jalan-jalan. Sore tadi, saya membuka foto-foto berada di sana. Sumpah, saya rindu. Saya ingin kembali berada di Perpustakaan Samarinda membaca buku-buku karya penulis Kalimantan Timur, bertemu dengan Korrie Rayun Rampan. Sastrawan terkenal di Kalimantan Timur yang teryata adalah orang Benuaq. Benuaq adalah satu diantara kelompok Dayak yang ada di Kaltim dan kelompok ini yang kami teliti. Tapi orang Benuaq yang teliti ialah orang Benuaq yang ada di Tanjung Isuy. Kecamatan yang ada di Kutai Bar

ICE CREAM PETRUS

Hari ini saya berencana untuk melumerkan ice cream Petrus di lidah saya, mengemut rasa cokelat dan vanila dengan paduan rasa kacang merah dan cincau. Hemm enak, saya berencana akan ke sana jam 4 sore nanti. Sama Eka. Sudah janjian tadi siang. Sebenarnya nama toko ice cream ini, bukan ice cream petrus. Hem saya lupa, tapi benar, bukan itu namanya. Hem.. ya ya saya ingat memang bukan ice cream petrus namanya. Tapi orang-orang di Pontianak ini mengenalnya dengan nama ice cream petrus. Santo Petrus itu adalah nama sekolah yang gedungnya tepat berada di depan toko ice ceram ini. Ice cream Petrus berada di jalan KS. Tubun, Pontianak. Oh ya yang punya rencana yang sama sore ini, ayo gabung. :)

Lah?

iri itu menyedihkan minder apalagi apa yang kau irikan? apa yang kau minderkan? apa ini yang membuatmu mundur banyak langkah? ke sini, kemari, ayo ada banyak jalan yang bisa menyamakan langkahmu asal kamu usaha tanpa bosan tanpa letih tanpa menghilangkan waktu lakukkan ulangi biasakan jadi

Kau yang Meninggalkanku

Maaf jika waktu itu aku sempat berkata, aku ingin mencari yang lain. Aku tidak tahu, ternyata itu kau dengar, kau serap, dan membuat terluka, lalu pergi. Pergi sebelum aku mendapatkan yang lain. Aku tahu, selama ini kita bersama, hem maksudku belum lama ini kita selalu bersama dan melakukan hal-hal baru yang sebelumnya sulit untuk aku iyakan, aku bisa. Kau menjadi saksi langkah-langkah baruku. Bahkan kau menjadi pengganti untu kekasihku yang dulu. Tunggu, apakah kau mengira jika ada yang baru lalu aku melupakan, eh maksudku meninggalkan yang lama? Oh tidak, aku harap kau tidak berpikir seperti itu. Baik aku mengaku, kehadiranmu memang tak seperti ingin aku memiliki dia yang dulu. Oke, aku mengaku bahwa kau tak dapat menyamakan kenyamanan aku bersama dia. Dia adalah yang aku impikan, lama. Dia adalah saksi-saksi tentang masa lalu aku yang berarti. Hingga kau pun tau, sewaktu aku memutuskan untuk pergi darinya, hatiku kacau, terpaksa, tak ingin, tak rela, dan rasa-rasa yang tak mau

Selamat Menempuh Hidup Baru, Rohani Syawaliah

Rohani Syawaliah Pada tanggal 02 November saya menghadiri resepsi pernikahannya bersama Marsita. Empat minggu yang lalu, Hani mengundang saya melalui twitt untuk menghadiri pernikahannya. Pada tanggal 23 Maret lalu, saya duduk bersama Hani membedah buku karya FLP di Untan. Tahun 2011 lalu, Saya mengenal Rohani Syawaliah sebagai peraih Man of The Year 2011, Inspiring People, Borneo Trbune sebagai penulis terbaik untuk bukunya Memahah Jantungmu. Lalu mengetahui Hani juga penyiar radio Volare dan seorang Blogger. Mengenalnya sebagai penulis, belum mengetahui Hani secara personal. Malam itu, saya duduk satu baris di depan Hani. Tak berani menyapa. Segan, malu. Saya menghujat kebodohan saya karena memendam keinginan untuk bicara denganya. Hani orang yang menyenangkan. Selamat menempuh hidup baru. Teman yang menginspirasi banyak orang, termasuk saya.

Tes Mental?

Saya sudah mengikuti tes CPNS. Kode Soal 1735 jika tidak salah. Nomor Peserta 66043303556.  Di SD Negeri 02 Mempawah Hilir. Di kelas paling ujung, duduk paling ujung, kolom kedua sebelum kanan ujung. Mengerjakan 120 soal Materi Soal Tes Cpns Bidang Kompetensi Dasar (TKD) meliputi : a. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan Indonesia yang meliputi: 1) Pancasila 2) Undang Undang Dasar 1945 3) Bhineka Tunggal Ika 4) Negara Kesatuan Republik Indonesia (sistem tata negara Indonesia, baik pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, sejarah perjuangan bangsa, peranan Bangsa Indonesia dalam tatanan regional maupun global, dan kemampuan berbahasa indonesia secara baik dan benar) b. Tes Intelegensi Umum (TIU) dimaksudkan untuk menilai : 1) Kemampuan verbal yaitu kemampuan menyampaikan informasi secara lisan maupun tulis 2) Kemampuan numerik yaitu kemampu

Ambang Tidak Waras.

Ya, malam ini saya tiba-tiba menjadi aneh. Saya menyebutnya, dalam keadaan di ambang tidak waras. Ya, saya pernah menulis alasan kenapa s aya belum ingin pacaran . Tapi malam ini saya bepikir, jika saya pacaran apa yang terjadi dengan saya? Hahahah. Untuk diri saya sendiri saja, saya merasa waktu kurang cukup. Apalagi jika saya harus membagi waktu saya untuk orang yang menjadi pacar. Paling tidak waktu komunikasi untuk Si Pacar pasti mengambil waktu "kerja" saya. Apalagi untuk meluangkan waktu yang lebih banyak. Saya khawatir, keadaan saya ini membuat Si Pacar tidak tahan. Menganggap saya egois karena mementingkan "pekerjaan" daripada dia. Makanya saya mengimpian orang yang mengerti dengan keadaan saya. Tidak menuntut waktu yang saya miliki, apalagi cemburu dengan "pekerjaan" itu. Karena mimpi saya ini mungkin terlalu tinggi, hingga sekarang saya tidak berani untuk mengambil keputusan; pacaran. Tiba-tiba saya jadi menantang diri sendiri. Bisa tidak

Baca: Dari Bawah ke Atas

Tweets Farninda Aditya ‏ @ nindaaditya 16m Besok atau lusa, kabari saya, nama anak-anak yang baru dilahirkan. Saya punya satu nama: Setia Reply Delete Favorite Expand Farninda Aditya ‏ @ nindaaditya 17m Dari tempat saya, saya berdoa kebaikan kalian Nak. Kebaikan rumah kita, keluarga kita, kepercayaan penikmat sajian kita. Reply Delete Favorite Expand Farninda Aditya ‏ @ nindaaditya 18m Meskipun itu adalah b