Semalam, di kelas membahas tentang maraknya pengemis di lingkungan sekitar. Manajemen Pengemisteria juga dibahas. Ada yang beranggapan, jika ada pengemis silakan saja diberi, dampaknya jangan dipikrikan. Ada pula yang merasa bahwa tindakan itu malah membudayakan budaya malas dan meningkatkan presentase pengemis.
Ya, katanya pengemis saja Pulang-Pergi menggunakan pesawat. Hidup lebih mewah. Pengemis yang punya manajemen.
Lalu adalah istilah sedekah pasif dan produktif yang dijelaskan oleh teman sekelas. Saya menyimpulkannya, bahwa memberikan sedekah pada pengemis yang sekali-kali bisa terbilang sebagai sedekah pasif. Sedangkan sedekah rutin pada satu obyek, dikatakan pasif.
Menurut saya untuk menghindari budaya pengemis atau sedekah pasif. Baiknya kita menyerahkan sedekah kita para penerima sedekah yang dapat dipercaya. Suatu lembaga yang dapat mengarahkan kemana sedekah kita diberikan. Tentunya pada orang yang tepat.
Saya merekomendasikan Dommpet Ummat.
Setahun terakhir, saya menyisihkan uang, berusaha memberi tiap bulannya melalui Dommpet Ummat. Di lembaga ini setiap tahunnya apa yang kita berikan itu mempunyai laporan yang dipublikasikan melalui tabloid. Sungguh, saya malu karena nominal yang dapat saya berikan pada tahun pertama itu hanya Rp 165.000 lapalagi membaca kemana arah sedekah yang terkumpul dari ummat lainnya untuk ummat yang dibutuhkan.
Di Dommpet Ummat, kita bisa ikut sedekah bulanan minimal sebesar Rp. 10.000 hebatnya lagi, tiap bulan penyerahan bisa dijemput oleh pihak dari sana. Jadi, jika tidak sempat untuk datang ke kantornya, kita dapat menghubungi pihak Dommpet Ummat agar dapat menyerahkannya.
Sebelumnya, kita mengisi form berkenaan data diri dan kapan kita memberikan sedekah. Saya masa itu mengisi tanggal 2 setiap bulannya. Sehingga setiap tanggal 2 saya mendapatkan SMS pernah pula ditelepon yang bertanya dimana sedekah yang saya berikan dapat dijemput.
Hanya saya sering mengabaikannya karena saya merasa itu merepotkan mereka, sebab saya bisa ke sana sendiri. Lagi pula, seru saja pergi ke kantornya yang beralamat di jalan Karimata, pojok lampu merah. Adem, dan penerimanya juga ramah. Selau terseyum.
Oh iya, saya pernah mendapatkan tabloid yang diutarakan untuk saya. Pihak Dommpet Ummat mengantarkan tabloid itu ke rumah. Wah rumah saya yang alamatnya cukup rumit itu ditempuh oleh mereka hanya untuk menyampaikan infromasi berkenaan sedekah yang diberikan. Selama ini saya merasakan bagaimana baiknya Dommpet Ummat.
Mari kita berbagi.
Komentar