Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Ada masalah? Cuek aja!. (profil Marsih Muhammad, tulisan dari buku Tokoh Pendidikan Islam di Kalbar)

Marsih Muhammad Ada masalah? Cuek aja!. Siang itu kulihat sosoknya, duduk diantara beberapa orang yang asyik menonton pertandingan Tenis lapangan Sutera. Aku tersenyum melihat pria yang rambutnya telah dikerumuni uban meski tak sepenuhnya berwarna putih. Sudah kuduga ia akan hadir dipertandingan. Sudah beberapa kali aku melihatnya berada dilapangan, sekedar untuk menonton pertandingan. Senyum mengumbar diwajahku, kuhampiri dia. Akan kuutarakan rencana aku bersama klub karya ilmiah yang akan membuat profil dosen di kampusku, STAIN Pontianak. Tentu aku akan memberitahunya bahwa dosen yang aku buat profilnya adalah dia, Drs Marsih Muhammad, M.Ag. Aku memang sengaja memilihnya, karena ia pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah. Kali pertamanya di semester IV aku ia diampuhnya, yakni mata kuliah Materi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI), kemudian di semester V aku bertemu denganya lagi di mata kuliah yang sama. Namun, di dua semester ini ia amahkan mata kuliah itu pada asistenya. Tap

Marsih Muhammad Ada masalah? Cuek aja!.

Marsih Muhammad Ada masalah? Cuek aja!. Siang itu kulihat sosoknya, duduk diantara beberapa orang yang asyik menonton pertandingan Tenis lapangan Sutera. Aku tersenyum melihat pria yang rambutnya telah dikerumuni uban meski tak sepenuhnya berwarna putih. Sudah kuduga ia akan hadir dipertandingan. Sudah beberapa kali aku melihatnya berada dilapangan, sekedar untuk menonton pertandingan. Senyum mengumbar diwajahku, kuhampiri dia. Akan kuutarakan rencana aku bersama klub karya ilmiah yang akan membuat profil dosen di kampusku, STAIN Pontianak. Tentu aku akan memberitahunya bahwa dosen yang aku buat profilnya adalah dia, Drs Marsih Muhammad, M.Ag. Aku memang sengaja memilihnya, karena ia pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah. Kali pertamanya di semester IV aku ia diampuhnya, yakni mata kuliah Materi Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI), kemudian di semester V aku bertemu denganya lagi di mata kuliah yang sama. Namun, di dua semester ini ia amahkan mata kuliah itu pada asistenya. Tap

Bekennya Parit Banjar (dusun masyarakat Bugis)

Lewat pukul 12:00 aku merasa cuaca mulai menghawatirkan, mendung. Seingatku sejak malam hujan sudah turun, melewati subuh hingga pagi. Sekitar pukul 10:00 hujan mulai reda. Tapi sekitar pukul 12:00 angin kembali beralun lebih kencang, seng atap rumah s penahanya. Kibasan dahan pohon belimbing disamping kamar sebelah juga kedengaran. Khawatir hujan akan lebat hingga sore menjelang, lebih-lebih melewati waktu yang telah ditetapkan untuk berkumpul di Kampus. Sempat berpikir hujan akan lebat nantinya dan membatalkan rencana hari ini untuk pergi ke lokasi penelitian. Di sebuah dusun yang jalanya tak mulus, berlubang hingga akan mengenangkan air hujan yang telah turun ini, apalagi aku telah mendengar dari radio bahwa daerah dibagian lokasi penelitian sedang banjir, lokasi yang menyulitkan pertemuan antara Hp dengan sinyalnya. Tapi ini hanya dalam pikiranku, sebuah pikiran yang terbentuk karena mendapat gambaran lokasi itu dari Pak Yus. Namun, aku juga berandai-andai, mungkin akan ada peneka