Langsung ke konten utama

SERTA: menyusun pola dasar dan pedoman pengembangan SDM kebudayaan

Ini tidak terduga.
Bisa nginap di hotel yang super mewah di Pontianak. Orchardz. Mulanya, sesekali ikut kegiatan di hotel ini. Ngebayang juga gimana kechenya bisa nginap di sini ya?. Hahahha Nggak punya duit mament.

Eh hari ini nginap, gratis lage.

Hus

Bukan ini intinya.

Ada hal yang lebih penting. Kepikiran pun tidak.
Ikut kegiatannya Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pak Yus memang selalu baik. Ngasi kesempatan pada saya untuk dapat pengalaman bermakna. Selasa sore, 4 Juni beliau sms, tanya apa saya bisa ikut kegiatan FGD-nya Balai Sejarah atau tidak?
Tentu saya bilang iya. Saya bisa ketemu sama peneliti, dapat pengalaman lagi. Dapat pengetahuan gratis dari seminar-seminar :)) itulah yang saya pikirkan. Saya pun langsung bilang: Pastinya bisa :D

Selesai Ashar saya pun pergi ke Balai  Kajian Sejarah yang sekarang namanya Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak. Saya ambil undangan. Isi biodata dan sebagainya. Besoknya ngurus surat tugas dari kampus. Hahaha ini kali keduanya, intansi pemerintah nulis nama saya Farninda Aditya, S.Pd.i.

Pertama: Sertifikat seminar jadi pemakalah mengenai Nama Tokoh Cerpen Kalbar Berimajinasi, dari Balai Balai Bahasa Provinsi,

Kedua: Undangan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya ini.

Terus pas buat surat tugas dari Kampus, ditulis begitu  juga.

Haha, berat saudara! -mengutip Pak Rustam-

Apa ya? Hemm, terbiasa tanpa gelar, dan lebih keche aja. Hahahah lebih Free Talk kakau talk hahah


Kembali lagi dengan cerita awal.
 Jadi, ini adalah undagan Focus Group Discussion (FGD) Pola dasar dan Pengembangan SDM Kebudayaan.

Karena ada perubahan nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang semulanya gandengan sama Pariwisata, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata jadi ada peraturan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu unit yang baru adalah Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kebudayaan yang memiliki tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan pengembangan sumberdaya manusia kebudayaan.


 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, melalui Dr. Kresno Yulianto dan  Dr. Cecep Eka Permana dipercaya untuk menyusun pola dasar dan pedoman pengembangan SDM kebudayaan tersebut. Agar pola dasar dan pedoman tersebut dapat disusun dengan baik berhubungan  di tiap provinsi Mendikbud, pola dasar ini perlu mendapatkan masukan dari instansi pemerintahan yang berhubungan dengan SDM Kebudayaan ini.


Begitulah pemahaman saya :)

Tapi memang iya, loh.
Hal yang dibahas dalam diskusi ini adalah Kondisi SDM kebudayaan yang belum terpetakan dengan baik:
1. Database
2. Jenis profesi SDM
3. Kompetensi
4. Sertifikasi
5. Rendahnya minat mempelajari kebudayaan dikalangan generasi muda.
Dan, Tantangan Global / standar internasional yang perlu diantisipasi dengan peningkatan kompetensi SDM Kebudayaan dalam bidang masing-masing:
1.      Perlunya peningkatan kompetensi SDM kebudayaan melalui BIMTEK, DIKLAT, WORKSHOP yang diikuti secara berkelanjutan sesuai kompetensi dalam kaitannya untuk meningkatkan daya saing.
2.      Kebijakan pemerintah daerah dalam peningkatan SDM Kebudayaan/jenjang karir di daerah
3.      Dukungan pemerintah terhadap potensi SDM kebudayaan di daerah untuk dapat tampil di tingkat Nasional dan internasional
4.      Sistem Monitoring dan Evaluasi
Berbagai informasi mengenai SDM Kebudayaan disampaikan oleh perwakilan instansi. Pada bagian akhir, sesi har ini saya ikut bicara juga. Bukan mengomentari masalah pemerintahan yang KKN, budaya yang belum tereksplor, atau SDM yang latar belakang pendidikannya tidak selaras dengan tugasnya. Saya memberi infromasi mengenai usaha Club Menulis dalam melestarikan budaya-budaya Kalbar agar dapat abadi dalam tulisan, dikenal, dan mengabarkan ini kekayaan milik Kalbar.

Bagian ini di ceklis loh sama Dr. Kresno, eh Mas Kresno. Menjadi bagian peting dari pemaparan saya itu maksudnya.


Wuiiih saya merasa tersanjung sekali bisa menjadi bagian dari penyusunan pola ini, walopun masukan tidak keche seperti orang-orang super-duper yang memberikan masukan. Masih menyimak apa yang disampaikan, dan menyimpannya dalam tulisan-tulisan kecil.

Nafas saya mengndus cepat tadi. Debaran jantung saya juga.

Mendengar itu semua, saya makin merasa bahwa tanggung jawab saya sebagai penghuni Kalbar punya banyak PR. Rasanya sama ketika mendengar pemaparan Pak Jim, mengenai bahasa Melayu Kalbar. Jika bukan kita menuliskan semua, meneliti milik kita lalu siapa? Jika kita tidak berusaha memberikan yang terbaik dan benar di lapangan, lalu apa gambaran apa yang didapati generasi berikutnya.

Mas Kresno bilang, selama kita masih di Bumi, kita dapat melakukan banyak hal (untuk Bumi)
Itulah simakan saya tadi ketika bincang entah berapa detik itu.

Oh ya, sewaktu Mas Kresno bercerita tentang keinginannya ngebangun rumah sewaktu dia pension nanti, dia menunjuk saya, dan bilang.

“Saya pensiun, mau nulis saja kayak dia”.

Oh dunia kepenulisan sugguh engkau menggumkan.

Komentar

Unknown mengatakan…
Terima kasih Farninda.....posting anda sangat berguna untuk mensosialisasikan kegiatan kami. Kebetulan saya di Pusbang SDM Kebudayaan, saya tertarik dengan kegiatan anda membuat kelompok Penulis. Kami memiliki Majalah Insan Budaya namanya, kalau ingin berpartisipasi, kami sangat senang. Namun tiap edisi memiliki tema khusus, edisi berikut September-Oktober....adalah aktifitas pelestari seni tutur atau tradisi Lisan......jadi yang ditulis adalah aktifitas, prospek, dan peran SDM Kebudayaannya. Tentunya disertai dengan foto2....
Unknown mengatakan…
Kirim tulisan feature ilmiah popular anda ke Redaksi Majalah Insan Budaya, email: majalahinsanbudaya@gmail.com, atau ke email: pusbangsdmkebudayaan@kemdikbud.go.id. Ditunggu tulisannya.......

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau