Entah bagaimana menanggapi hal seperti ini. Tapi kebenaran tetaplah kebenaran. Meski banyak hal yang menentang. Entah bagaimana menanggapi hal ini. Tapi darah serasa berdesir kencang ketika mendengar hal yang tidak mengenakan itu. Air mata mengalir, dan pikiran langsung menerawang ingatan dengan gambaran wajah mereka. Entah bagaimana menanggapi hal ini, Tapi perasaan meyakini ini benar.
Ini bukan mimpi, bukan rekayasa. Meski belum terlihat oleh mata. Tapi praduga tanpa perasaan salah, apa yang didengar ini Apa Adanya.
Ini bukan karangan. Meski pembuktian belum ada dengan penjelesan. Tapi, hati tidak pernanh membutakan hati, dengan meluas dalam pandangan.
Ini bukan, kesalahan. Meski kewarasannya memang patut dibimbangkan. Tapi, kepolosan tidak pernah menjadi senjata untuk segala alasan.
Ini wajib dibela. Meski tidak berkuasa, titel sarjana, atau kaya harta. Tapi, do'a tetap menjadi tali utama, untuk meminta pada yang kuasa.
Siapa yang mesti ditanya. Antara salah dan benar. Setiap pihak, menginginkan adanya kebenaran.
Hanya menjadi pembelajaran untuk masa kemudian.
Ini wajib dibela, meski kewarasannya masih diragukan, tapi ini tidak salah, dan bukan rekayasa.
*untuk dia yang kini "ketakutan"
Komentar