Langsung ke konten utama

Gara-gara Slip Gaji!



Hah, tampaknya cerita-cerita dalam waktu satu minggu ini cukup menyedihkan. Dimulai dengan kegagalan bertemu dengan Raditya Dika, kemudian Hp yang rusak, dan dilanjutkan dengan keluhan pada sibuk yang tidak maksimal. Eng i eng!!! Hari ini, akan ada cerita yang berjenis itu juga. Kesedihan!!. Oke, sebenarnya aku tidak boleh sedih, karena apa yang aku inginkan sebentar lagi tercapai, terwujud menjadi nyata. Kalian tahu, apa itu?. Aku sangat ingin punya yang namanya lap top, note book, atau pun net book, pokoknya hal-hal yang seperti itu. Biar aku mudah untuk melakukan kesenanganku, yakni menulis.
Pada suatu hari, diwaktu yang telah lewat. Keinginan ini sedikit lagi terwujud, karena ada tawaran dari seseorang yang memintaku untuk membantunya menggarap buku kalimantan barat. Namun, karena keadaanku yang tidak mempunya alat elektronik yang ada kertas didalamnya ini, membuat orang tersebut menyarankan aku untuk mengkredit lap top. Uang dimuka dari beliau. Karena akan ada sopoy kerja dalam penggarapan itu, “nanti jika sopoy udah ada, uangnya diganti”. Tentu, hal ini menguntungkan kami berdua. Aku setuju!.
Namun, berjalan dengan waktu yang tidak menentu, suatu peristiwa yang tidak bisa diielakan pun terjadi, dan aku memutuskan untuk tidak jadi mengkredit barang tersebut. Jika itu dipaksakan, maka aku akan merasa menjadi orang yang tidak perduli, tidak berprikemanusiaan, dan keadilan dalam permusyawaratan dan perwakilan. *_*. Hingga akhirnya aku kembali mengisi kura-kura hijau, tabungan berbentuk kura-kura hadiah dari teman. Tabungan yang telah aku khususkan untuk membantuku membeli itu barang. Namun, sungguh kasian si kura-kura sering kali di kuret, hingga ia tidak pernah melahirkan dengan maksimal dan sempurna. Ia selalu mengeluarkan anugerah berharga miliknya itu, di usia yang tidak cukup umur. Sehingga, sang kura-kura kini terlihat tidak semangat hidup.!! hah, aku sedih melihat kura-kuraku begini.
Dan, tiba lah waktu pencairan beasiswa DIPA yang total uanganya Rp.1.200.000. Bibir tersenyum, hati deg-degan, pikiran melayang, mata seakan memandang, dan jari serasa telah menari-nari di tuts keyboard. Halah... rasanya itu barang benarbenar ada dihadapan. Aku memutuskan untuk menggunakan uang tersebut untuk kreditan. Menyebut kreditan aku serasa berada dikumpulan emak-emak yang sedang memilih baju, dan kemudian berteriak “ini berapa kreditnya?”, hem sedang pakai daster pula. (maaf ini hanya intermezo)
Jum’at 17 Juni. HP 2.600 yang rusak LCD, tanpa busana dan mengeluarkan cahaya yang menderang bergetar kuat. Salah satu nomor yang tidak dikenal terpampang di LCD yang kurapan. Memperhatikan ujung nomor, kemudian mengingat-ingat siapa empu yang punya nomor itu. dan, teringat. Suara khas memberi kode penjelasan, siapa orang yang menelpon.
“ Nda kura-kura isinya sudah berapa?”.
“Hah?, kura-kura?, sekitar 200 lebih”
“lap top yang besar ingin dibeli berapa harganya?”
“lupa, sekitar 3, 4 juta”
“besok bawa brosurnya, uang kita ngajar sudah ada”
“? “ (bingung dan merasa tidak percaya, hati loncat-loncat)

And than, pencarian brosur dimulai, Zoom Computer di Jalan Alianyang No. 4 Pontianak, pun dituju. Menjelaskan maksud untuk mencari barang eletronik berlipat yang ada kertas tulisnya itu. berukuran 12 inc. Kemudian aku dipilihkan oleh kakak-kakak berjilbab pada Merk ASUS EEPC. Amd C-50 1.0 ghz/intal atom N570, Hdd 320 gb, Ram 2 Gb, Ati Radeon HD 62650, Linux. Lcd 12 1”, harga Rp 3. 250.0000. Dengan gesit aku bertanya, apakah ini toko bisa ambil kreditan. Alhamdulillah, si kakak toko berkata “Bisa melewati Adira”. Huaaa, Dira kan anaknya bidan Eka yang di depan rumah. (maaf, cerita sedikit melenceng). Adira yang disebutkan oleh kakak si penjaga bukanlah perempuan yang bernama Adira, yang datang setiap bulannya membawa buku jurnal panjang yang berisi rincian kreditan. Bukan, bukan Adira yang itu. Tapi mungkin ia lebih pada perusahaan dibidang jasa yang membantu kita untuk memudahkan pengambilan kreditan. Tinggal foto kopi KTP, Kartu Keluarga, Slip Gaji terakhir dan tentunya uang muka. He.
Maka inilah permsalahannya. KK punya, KTP Punya, Uang alhamdulillah sudah ada. tapi pertanyaannya, situ kerja dimana?. Hah itu dia. Berhubung aku belum kerja, dan tentunya, pastinya aku tidak punya slip gaji. Halah malangnya aku. Eh, tentu kalian ada yang menyarankan, pake nama orang tua aja. Dan aku menjawab, emak aku itu kerja di pasar bebas. Emak sebagai pembuat dan penjual kue Roti Sagu, Dodol Cengkarok yang terkenal di Kampung tanjong, menjual dagangnya dengan siapa saja. tentunya tidak punya slip gaji. Karena emak adalah bos untuk dirinya sendiri. Selain itu, sebagai tenaga kerja yang professional di bidang perkebunan di belakang rumah, tentunya tidak juga membuat emak ku mendapatkan slip gaji, jadi intinya tidak ada slip gajji di dalam keluargaku.
Dan, akhirnya aku bingung sendiri. Sumbu pikiran untuk merepotkan orang lain pun, menyala. Aku berpikir untuk meminjam data diri dan itu slip gaji punya kakak sepupuku. Dan eng i eng, itu berhasil namun, hanya berhasil dalam tahap pembicaraan. Karena hingga kini itu barang yang cukup merepotkan otakku, sebagai orang yang tidak punya kerjaan belum ada di dalam tangan. Setelah sumbu pikiran merepotkan orang lain, kini sumbu pemikiran tidak enak merepotkan orang lain yang menyala. Hingga akhirnya aku merasa Down. Malu cui!!!.
Hari ini, tanggal 18 Juni 2011. Aku menerima uang yang katanya honor sebagai orang yang membantu Dosen mengajar. Ya, beberapa bulan yang lalu, aku membantu beliau untuk mengajar di kelas Khusus atau Ireguler. Uang pun aku terima, lembaran 50 ribu berjumlah 40 lembar tersusun di depan mata. Dag-dig-dug!!!! Ini adalah uang yang terbanyak yang pernah aku terima. Bahkan pembayaran daftar ulang sebagai mahasiswa baru di kampusku saja, tidak sebanyak uang yang barusan aku terima ini. alamak, selain itu. ini uang berstatus uang honor aku sebagai orang yang membantu dosen. Alamak, bolehkah aku bilang ini gaji?. Hick!! Aku terharu kawan...
Maka, jika aku jumlahkan dengan uang beasiswa yang kemungkinan akan aku ambil hanya satu juta itu, uang yang aku punya mencapai 3 juta, dan ditambahkan dengan uang yang ada didalam kura-kura. (emang masih ada? memaksa). Ha, jadi aku tidak usah berpikir untuk mencari kreditan.
Aduh!!!! Berat beban kepalaku bertambah. Maaf. Aku kini memikirkan nasib uang yang kurang. Eh, tidak jadi. aku tiba-tiba merasa plong!! Hehe ini berkat doa habis magrib!! Doanya: Mohon petunjukmu ya Allah!. (lah, kurangnya darimana lagi oh?”).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau