Langsung ke konten utama

Cemburu, itu salahku




Cemburu. Secara umum aku merasa bahwa semua orang pernah merasakan perasaan ini. bahkan anak kecil yang masih ngdot pun. Rasa cemburu itu, bisa terjadi karena banyak sebab, dan pada siapapun, maupun apapun. Temank pernah membuat status di FB nya, tentang anak kecil yang bekerja sebagai pemulung barang bekas bisa bermain, tersenyum, tertawa dengan bahagia. Kemudian ia membandingkan dengan dirinya yang sulit tersenyum, dan mendapat kebahagiaan. Padahal kehidupannya lebih baik dari anak-anak pemulung itu. mengetahui cerita itu, aku yakin temanku merasa cemburu, karena bahagia yang ia punya tidak mudah untuk ia dapatkan. Pada akhirnya, rasa bersyukurlah yang membuat kita merasa, kita adalah orang yang beruntung.
Aku bersyukur mendengar cerita temanku tentang kecemburuannya itu. jadi, aku mendapat hikmah dari pengalamannya. Namun, yang akan aku ceritakan hari ini bukannya, tentang kebagiaan, syukur dan hikmah. Tetapi tentang rasa cemburu. (tidak ada coklat, stawberi, blu berry, vanila dsb ya!)
Apa sih makna cemburu buat kalian? (jawabnya dikomentar ya). Secara pribadi, menurut aku cemburu itu bermakna “aku juga butuh itu”.
Sekarang aku sedang merasa cemburu, cemburu yang sangat tidak enak. Jika makanan, si cemburu itu sudah kadarluarsa, berubah warna, berubah rasa dan menjadi racun, kemudian meninggalkan sakit dan akhirnya masuk kerumkit dan disuntik. Jaaah. Cemburu yang sedang melandaku ini bukan cemburu dikarenakan melihat bapak-bapak tukang parkir yang ada di pasar kemuning, yang dengan mudah mendapat duit parkir. Cemburu yang menyayat ini, juga bukan karena seorang laki-laki (sok dramatis). Tapi, aku merasa cemburu dengan kedekatan sahabatku dengan sahabat mereka. aku tidak tahu, makna persahabatan itu bagaimana, kata orang persahabatan itu melebihi sayang kita pada pacar. Aku setuju itu, karena, sejak aku PDKT dengan beberapa orang yang alhamdulillah mereka adalah pria tulen, aku selalu mengenalkan mereka dengan sahabatku. Jika, aku merasa ada yang kurang srek dengan si pria itu, maka aku dengan hati plong, melepas status pdkt!!. Tapi, tunggu siapa yang pernah pdkt denganku ya?. Emang ada? hick!!!. Kembali denga rasa cemburu tadi. Ya, sebelum aku mengungkapkan rasa cemburu yang bodoh ini, aku mengaku Aku Salah. aku salah karena aku tidak punya waktu untuk mereka. sulit bertemu dengan mereka, dan skala pencarian informasi tentang apa yang terjadi dengan mereka pun sangat minim. Hingga akhirnya, jika mereka menilaiku sebagai orang yang tidak perhatian pada mereka, aku mengaku. Kesadaran aku ini, membuatku berinisiatif untuk membuat jadwal bertemu dan jalan bersama. Minimal dalam dua minggu kami ada waktu untuk berbagi cerita. Selain itu, aku juga sudah membelikan diary, yang dikhususkan untuk kami. Jadi, jika waktu yang kami punya memang sedikit, maka buku itu menjadi fasilitas untuk menceritakan apa yang terjadi pada kita masing-masing. Termasuk rasa suka atua tidak suka dengan sikap satu sama yang lainnya. Dengan persyaratan tidak ada yang boleh menanggap penilaian itu dengan rasa marah. Sayangnya, jadwal pertemuan belum sempat aku utarakan, ya, selain kita memang jarang bertemu, dan komunikasi yang minik. Sedangkan diary, berhasil menjadi simbol saja, ia dengan mulusnya masih mangkir dirumah salah satu dari kami. Pasal yang menyedihkan lagi, temanku itu bingung harus menulis apa, pada dasarnya ia emmang tidak suka dengan dunia tulis menulis.
Aku sudah mengaku kesalahanku. Minggu ini, tepatnya hari kamis. Aku sudah berjanji dengan mereka untuk jalan. Kemana saja terserah. Kamis ini aku milik kalian, begitu niatku. Hingga akhirnya, ternyata ada tidak semua yang bisa. Ada yang mengerjakan tugas sore, dan ada latihan di sanggar malamnya. Itu menandakan, tidak ada waktu berjumpa hari ini. (-)_(-)
Besoknya, aku kerumah temanku yanmenyimpan diary, bersama teman yang lain. Temanku yang satunya lagi juga tinggal dirumah ini. oh iya, kami disini maksudnya kami berempat. Persahabatan kami , sudah dimulai sejak kami masih kecil. Kami teman sepermainaan, kami juga tinggal di kampung yang sama. Kini kamis sudah kuliah, dan menemukan kesibukan baru dan teman baru.
aku mengira, hari itu bisa menjadi hari yang mengganti kamis yang tidak jadi itu. sayang, harapku salah. temanku yang satunnya ini, sedang membuat acara tidur bersama, dengan teman-teman kampusnya, acara masak bersama, dan makan bersama.
Huaa,,, aku yang tidak mempunyai waktu banyak bersamanya merasa dikucilkan. Sumpah aku merasa cemburu melihat kebersamaan yang ada di ruang Tv dan dapur. Saat itu aku dengan menahan rasa cemburu berada di kamar. Suara riuh, ketawa mereka memenuhkan pendengaranku. Huaaa, kami sudah lama tidak tertawa riuh seperti itu. dalam keadaan cemburu, aku berharap wajah temanku itu, datang menghamiriku, bercerita tentang apa yang terjadi di rumah, terus meluangkan waktunya untuk membaringkan badannya ke kasur yang sangat empuk yang berkulit kuning dan hijau. Atau sedikit bermanja. Ahhhhh semua yang aku harapkan, hanyalah tinggal harapan.
Hingga Jumat, menunjukan waktu keperkasaannya, denganAdzan yang berkumandang. Hingga waktu melewati setengah hari, aku masih berada di dalam kamar. Menahan rasa lapar, dan mencium bau wenak dari masakan mereka. namun, dengan perasaan yang tidak enak, kami menolak ajakan mereka untuk makan bersama. Sumpah, sangat tidak enak berada di lingkungan mereka. bahkan mungkin, mereka juuga akan merasa aneh dengan keberadaanku aku yang baru saja mereka lihat.
Akhirnya, sore pun tiba. Dan semua harapanku, berjumlah nihil. Tidak ada apa-apa di jumat yang full itu. meski kami berempat berada di tempat yang sama, waktu yang sama. Tapi kebersamaan kami tidak bersama. Ada ruang-ruang kecil yang membedakan kami. Dan ada pula atmosfet lain yang kini melapisi keeratan persahabatan kami. Ahh, Jumat yang full itu, hanya dapat aku rasakan bersama 2 teman yang lain. hingga akhirnya aku membuat status “Jum.at 1/3”. Maksudku, 1 hari ini hanya dinikmati oleh kami bertiga. Dan disaat temanku itu pergi dengan teman-temannya aku merasa ada yang hilang. Aku merasa kehilangan. Aku cemburu, aku juga ingin merasakan yang itu. itu suatu persahabatan yang erat dan selalu bersama. Dan akhirnya, aku menyalahkan diriku lagi. dasar sahabat yang tidak perhatian, dan pengertian, (aku).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau