Langsung ke konten utama

Kekayaan KELAS B, ketika pendidikan menyatukan. ( cerita unik dibalik dinding kuning Tarbiyah)

oleh Nin Dit pada 17 Juli 2010 jam 0:31
tawa itu ceria. kami adalah mahasiswa yang masih berjalan mencari jati diri untuk menapaki rangkaian kehidupan mendatang. kami tidak tahu, apkah keputusan kami dengan memilih berada di perguruan tinggi ini, benar, akan menjadikan kami seperti yang dicita-citakan jurusan kami. prodi kami dan kampus kami. kedewasaan kami, kami akui masih mengambang, teriak dikelas, malas mengerjakan tugas dan tak ikhlas mengeluarkan duit, untuk mengprint tugas. kami melangkah mengikuti arus yang ada. semester mendatang, tidak ada penolakan dari kami, tingkat yang lebih tinggi. membanggakan. kami sadar, tingkat ini, mengharuskan kami untuk lebih serius. kuliah kami bukan hanya sekedar hura, meski kami tahu kelas sudah seprti taman bemain karena itulah cara kami.kami merasa lebih mengenal, mengenal kondisi kelas kami. dalam manajemen kelas, kami diajarkan untuk bisa menciptakan kelas yang nyaman. kompak, celetuk, diskusi. itu kelas kami. itulah cara kami menikmati rangkaian dua tahun masa pendidikan.
kami bersyukur memilki ketua tingkat yang sangat "gila". ia penyelamat kami, kami semua telah mengikrarkan dia menjadi ketua tingkat abadi. kataku, keabadianya menjadi ketua tingkat bisa mengalahkan soekarno. presiden seumur hidup, yang akhirnya digantikan oleh bapak soeharto. Tidak ada satu orangpun yang bisa menggantikan sosoknya, meski rino sang "rektor" sekalipun, atau si pemudanh sambas "nyeh", Ibnu phani Busya. meski Oma tetap melakukan pemilihan ketua baru. katanya kami tetap memilih dia "Zyu Zoray". kami ini sehati, kami ini peduli. jika mengutip moto bupati kabupaten pontianak "sehati kita peduli". kami rasa, begitulah kelas kami. kami kaya, walau sebenarnya AC dikelas tidak bisa hidup, walau sebenarnya Watt untuk menghidupkan LCD tidak cukup, walau sebenarnya Kotak In fokus tak berisi, dan Spidol kurang energi. kami kaya, kami kaya karena kebersamaan kami, kami masih peduli dengan sahabat kami yang sering tidak masuk kelas, meski terkadang kebosanan untk memperdulikanya menghampiri kami. tapi, kami tidak akan setega itu, kami tetap membantunya mempertahankan diri menjadi mahasiswa di kelas kami.
kebersamaan kami, ini memang bukan hal yang membanggakan, kami bersama tidak mengumpulkan tugas satu kelas atau meninggalkan kelas hingga dosen ling-lung sendiri melihat kelas yang kosong. dan limpahan BOM omelan tetap ditujukan untuk sang ketua tingkat. bagaimana tidak, kami telah menunggunya hingga separuh jam kuliah, ia terlambat kami sungkan. jika kami terlambat. perpus tetap sasaran. kami kompak. meski statistik bergegar maju kedepan, suara kami memberi tahu jumlah, rumus menghilangkan ketakutan akan peritungan yang tidak seratus persen sempurna itu.
banyak kekayaan kami. Kami punya "MAS" meski tak bisa jadi perhiasan untuk kami pakai satu kelas, tapi ia tak pernah memperlihatkan wajah angkuhnya pada kami, meski kita tahu harga "MAS" sangatlah mahal dan sangat diincar. "MAS" yang kami pnya memang mulia, meski kami tahu ia sangat populer dikalangan "MBAK-MBAK". sikap saling tolong menolongnya terbukti, ia selalu antar-jemput Rino yang tidak pnya kendaraan untuk ke kampus. "MAS FIRMANSYAH".
Kekayaan lain, kami punya PLANET, walaupun dikelas lain juga punya planet ini, tapi mereka tidak punya planet yang benar-benar memberi kehidupan, "MARS"sita. si jago celetuk, wak sauk number One, serasa ia adalah bang One dikelas kami. cerdas. celetukanya juga ampuh membuat dosen berwajah sangar sumringah. kecepatan tanganya mencari ayat di Alquran juga jitu menahan kata "malas yahudi" dari dosen Tafsir. entah vitamin otak apa yang dikonsumsinya, hingga bisa merangkai kata seperti itu. Asdos terbaik filsafat pendidikan saja, tidak bisa menebak alur pemikiranya. dan celetukanya tak berhenti meski pak ahli sejarah telah mengunci mulutnya dengan kata "kunci" atau ia juga tak tobat padahal Kajur TARBIYAH sudah menyuruhnya untuk sujud Syahwi di materi ajar PAI.
hem, dikelas kami memiliki wanita dunia "MISS"nawati. ia tidak pernah marah pada si "GIRING" suhada meski kata jumbo terlotar untuknya, "MISS" tetap senyum, ramah dan tetap bersahabt dengan suhada yang rambutnya keriting layaknya sang vokaliis nidji. entah, apakah gurauan itu untuk menarik simpatik MISS padanya, atau cara jitu untuk merajut CINLOK. entah. tapi tak hanya MISS saja, belakangan ini ia juga suka menjahili si kecil Mia, atau miea kechil. mungkin si"GIRING" terpanah dengan lesung pipinya, yang mengalahkan danau di jugkat beach.
Selain itu, kelas kami juga punya lelaki kuat, yang disebut dengan "bang LIMBAT" atau namanya seprti aktor Eiffel I'm in Love, SAMMY, ya. bang "SAM"syudin", lelaki yang cukup kuat mempertahankan argumennya.
kami juga punya gadis mungil yang berhasil mengeksiskan dirinya denga kutipan "tak sopan",salutnya kata itu sempat tertuju pada dosen statistik, gara-gara ia disuruh maju kedepan untuk mengisi soal. dasar kau "yayan Febrianti. Ia bersahabt baik dengan si juru tulis, notulen Ervina, sekretaris kelas, jabatan yang terpaksa diterimanya. karena dikelas tidak pernah ada pemilihan ketua beserta pejabat lainya. kecuali ketika pemilihan yang Oma bentuk. jika oma bertindak tidak ada kata tidak. namanya sempat naik daun saat semester I, dengan lagu terbaru VAGETOS yang menyanyikan namanya "Ervinaaa------

ngantok, ntar lah lanjutkanye.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau