Langsung ke konten utama

Menjaga Identitas Diri

Dari banyak doa, hari itu saya memanjatkan doa agar Sang Pecipta menjaga diri saya sebagaimana saya mengenalnya. Mengenal diri sendiri. Sejak memperoleh penghasilan yang memungkinkan semau saya mengolahnya, saya mengkhawatirkan diri saya masuk pada level OKB, norak, katrok, berlebihan, dan sejenis maknanya. Saya khawatir dengan memiliki kemampuan saya jadi congkak, jumawa, dan tak peduli. Saya juga meminta agar diri saya tak memilih-milih barang branded kecuali memang saya perlukan, bukan untuk gaya persaiangan. 

Untunglah, saya masih memilih untuk berada di lingkungan yang aman. Lingkungan yang tak mentereng. Walau saya akui, soal makan atau jam makan siang saya dan 2 teman kerja saya biasanya memilih suatu tempat yang terkadang makananya di atas 50 ribu. Bagian ini tidak selalu, sebab kami biasanya mempunyai jadwal sendiri dalam tiap pekan agar tak bengkak pengeluaran, bahkan kami berpikir untuk membuat usaha kuliner sehingga kami bisa mempunyai modal untuk membelanjakan makan siang kami. Hahaha, suatu saat saya akan membicarakan keunikan mereka masing-masing dan mengapa saya betah bersama mereka.

Nah kembali pada doa saya tadi, dalam jajaran hari tersebut ada satu hari saya mendapatkan amanah. Amanah yang membuat saya  heran sendiri, kok bisa? Hingga akhirnya saya memerlukan waktu yang cukup untuk menerima kenyataan, bahwa semua ini Lillahitaalah, Bismillah. 

Amanah kembali berdoa agar saya tak menghilangkan identitas diri, saya khawatir terlihat pongah dan terlihat membanggakan identitas tambahan ini. Saya memegang pendapat Pak Jims Collin, setiap orang memiliki hak untuk memilih berapa identitasnya. Identitas pada diri saya banyak, tetapi saya tetap ingin dikenal sebagai saya yang baik-baik saja, yang saya pun mengenal diri saya, yang saya pun tak ingin kecewa pada diri saya. 

Menulis ini pun, saya mencoba menjaga nama diri saya. Saya menjaga rumah saya bernama blog. Saya menjaga kebiasaan saya menulis. Menjaga diri saya tetap menikmati alur pikiran saya. Menceritakan apa yang ingin disampaikan, atau dimarahkan namun dalam arus pemikiran semua bisa menjadi bagian terapi, sama damai.

Apa pun itu, jika kamu membaca doa saya ini, mohon jua lah mendoakan saya, menjaga diri saya, tentang hal yang terutama bagaimana saya bersikap pada kamu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau