Langsung ke konten utama

Karya Tulis Ilmiah dan Eksistensi Mahasiswa

Karya Tulis Ilmiah adalah satu di antara mata kuliah penting untuk mahasiswa. Mata kuliah ini merupakan bimbingan menulis agar  mahasiswa mempunyai kemampuan untuk menulis karya ilmiah. Terlebih sebagai modal menyusun skripsi.

Skripsi selain sebagai Satuan Kredit Semester (SKS) di semester tertentu, proses ini sudah dapat dimulai sejak semester V atau VI. Bahkan, jika mahasiswa itu telah memiliki minat untuk membuat skripsi, pengumpulan data bisa dimulai sejak semester II. Apakah bisa?

Ya, tentu saja bisa. Pada perkuliahan Bahasa Indonesia yang diberikan pada semester atau tahun awalnya, penulisan karya ilmiah tentu sudah disinggung. Mahasiswa dapat diberikan gambaran tentang teknik menulis ilmiah. Minimal menunjukkan hasil skripsi mahasiswa terdahulu.

Berdasarkan pengamatan, kesulitan mahasiswa saat menyusun skripsi karena mahasiswa tidak terbiasa menulis ilmiah baik untuk makalah dipresentasikan di prosiding, lomba menulis, atau bahkan melihat langsung bentuk skripsi itu.

Selama ini skripsi dalam pemikiran mahasiswa adalah tugas paling memberatkan. Tugas yang menakutkan terutama berkaitan dengan dosen pembimbing yang sulit ditemukan untuk konsultasi dan bla, bla.

Sebagai orang yang pernah dibimbing dalam menyusun skripsi, menunggu adalah proses terpenting. Bagian ini memang memerlukan kesabaran ekstra dan keahlian tersendiri. Ada berbagai cerita tentunya dalan proses ini, tetapi jika mau ambil nilai positifnya pasti membuat mahasiswa itu dapat menjalankanya tanpa keresahan.

Sederhananya kita memang harus pengertian dengan dosen pembimbing, dia sibuk dan segala hal wajar saja karena membimbing adalah tugas lain selain mengajar, mengikuti kegiatan kampus, belum lagi jika menjabat. Kemudian, yang dibimbing pasti bukan hanya satu mahasiswa. Penulis pernah merasakan berlari mengejar mobil dosen pembimbing seperti paparazi. Dalam kisah beberapa teman, dosen pembimbing ini memang sibuk jadi harus pandai mencari waktunya. Saat itu beliau sudah mau keluar halaman kampus, penulis menunjukan diri, dan beliau memberhentikan mobil dan bilang "Sertifikat lombamu sudah dikumpulkan?". Lalu tanda tangan ACc.

Adalah keuntungan bahwa kita pernah berkarya ilmiah dan memeroleh juara. Sebab ada nilai tersendiri untuk kampus apabila mahasiswa mendapat prestasi, terutama untuk akreditasi kampus. Apalagi ada program khusus dari kampus untuk meningkatkan minat mahasiswa ini.


Lagi pula menulis dan membaca adalah identitas mahasiswa. Mahasiswa memang memerlukan kegiatan ini untuk meningkatkan akademiknya. Lagi pula di era digital begini, segala sesuatu memerlukan kemampuan menulis. Informasi dari blog atau website menjadi sasaran untuk mendapatkan sumber informasi yang cepat.

Tinggal tulis konten lalu klik cari. Informasi pun bermunculan tinggal pilih mau link yang mana. Begitu pula di dunia Vlog dan Microblog Instagram. Kemampuan menulis, membaca, menyimak, mendengar sebagai bagian dari kompetensi Pendidikan Bahasa Indonesia yang semua itu berkaitan dengan Literasi.


Sudah waktunya mahasiswa membiasakan diri untuk menulis sejak awal-dini- agar kemampuan berkarya tulis ilmiahnya lebih matang. Kematangan menyampaikan gagasan diawali dengan kebahagiaan menulis. Sehingga saat diminta menulis bukan lagi karena tanggung jawab, beban, resah, uring-uringan, melainkan melaksanakanya semua proses ini dengan bahagia.


Selamat menulis, selamat bereksis-ria


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau