Langsung ke konten utama

Tentang Ada Apa dengan Cinta 2 dan Rangga yang Kembali

Sumber: www.ardanradio.com
Tentang Ada Apa dengan Cinta 2 dan Rangga yang Kembali. Saya tak terlalu ingat, kapan pastinya menonton film legendaris Indonesia ini. Hanya, semasa SMP series Aadc sudah menjadi film yang ditunggu-tunggu. Artinya, film itu saya tonton di rentang waktu yang bersamaan. Dan, apalah arti anak seragam biru-putih masa itu, tinggal jauh dari Ibu Kota Indonesia yang tak pernah melihat Bioskop.
Bioskop.
Film itu paling ditonton ketika spesial pemutaran film, jadi hanya menonton dari TV pinjam Cd-nya di tempat penyewaan.
Bagaimana AAdC masa itu, lupa-lupa ingat. Tapi, saya tahu film itu memiliki ruh luar biasa sehingga hingga kini, pecintanya menunggu, bahkan siapa itu Cinta dan Rangga tetap ditunggu generasi muda, yang masa pemutaran film pertama masih bayi-bayi.
Selasa kemarin, dengan ditraktir dan diancam jangan ada janji selain dengan pentraktir ini, saya pun menonton film AAdC. Langsung dari Bioskop.
Ya Pontianak 2016 ada bioskop.
Dan saya ada di sini.

Tentang Ada Apa dengan Cinta 2 dan Rangga yang Kembali
Hal yang terkesan dari semua film ini adalah waktu yang terlalu cepat. Bukan karena  film memang diantara 2 jam-an untuk membahas tahun-tahun tertinggal, tapi semua syuut terlalu cepat.
New York Rangga dengan perjalanan sendiriannya, hingga diputar dua kali (katakan) di Jembatan, di kereta, belanja ah rasanya tak perlu, apalagi kedatangan Sukma dan perjalanan sebenarnya.
Kenapa Rangga tak langsung saja, datang lebih berasa seperti iklan Line. Itu lebih jauh lebih cepat, tapi lebih kuat rasanya.
Perjalanan yang bertele-tele. Meski akhirnya dibantu oleh teman-teman Cinta untuk mempertemukan keduanya, itu membuat film ini tak lama menunggu "Cinta & Rangga Bertemu".
Dan, ah kenapa Rangga bertemu di sana bukan karena keinginan yang sama. Sama-sama ingin di galeri itu. Semua tahu mereka memiliki kesenangan yang sama soal seni.
Lalu, agak menyedihkan banyak sekali iklan-iklan di sana.
Mengganggu.
Meski tertahan lucu.
Ketulusan Cinta dan Rangga, tak seperti purnama yang dieluhkan.
Apalah arti bahasa cinta dan tulisan-tulisan yang disampaikan itu.
Apalah arti kecupan-kecupan itu.
Setelah iklan di sana - sini pula.

Komentar

Unknown mengatakan…
Ya dinda,
sangat setuju soal iklan.
belum lagi terdapat akting tokoh yg terkesan kaku. Mungkin terbebani oleh nama besar tokohtokoh sentralnya dan ekspektasi kaliber filmnya. Melompat dari permasalahan itu, masih ada scene yg sukar diterima secara rasional, terutama bagianbagian akhir (pada saat cinta dan rangga kembali bertemu dan saling menyetakan cinta #uhuk) terdapat perubahan mahadahsyat berkait latar tempat yang bersetting kafe kecil di tengah kota yg padat, lantas beberapa langkah jaraknya sudah berada di lembah bersalju nan asing dr keramaian.
Secara garis besar rasanya filmnya sudah bisa diebak jalan cerita.
Rasanya lebih menggigit film ini di versi pertama kemunculannya. Apa karena pd saat itu usia saya masih putih abuabu hingga hanya mampu menelan begitu saja apa yg disajikan di hadapan saya. Mungkin juga karena segalanya yg tak masuk akal di film awal terampuni oleh sastranya yg mendapuk sinkekasih hati saya (chairil anwar, bukan chairil effendy yg dosen sastra hebat univ tanjungpura itu..haha), atau mungkin juga saya terlalu terpesona pd rangga yg pd masa itu terkategori lelaki nan sexy dibanding masa kini yg sudah terlalu banyak pilihan? Entahlah.. yg jelas meski di sana sini banyak yg mengganjal di hati di aadc2 ini, saya tetaplah saya yg harus menghapus lelehan air mata karena baper yg luar biasa. Btw, saya tetap akan bilang: kecantikan dian sastro, juwaraaaaaaa.. 😂😆

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau