Aku ingin tuli, tuli pada masa lalu
Rasanya, aku ingin terhempas, menjadi belulang di makan siang
Aku ingin hancur, menderu, debu
Mampus dimakan masa
Untuk apa, aku berkehidupan
Sedangkan, usiaku masih pendek kurasa, padahal waktu sudah tampak lelah menemani
Aku ingin menjadi genangan air saja, biarlah tak dianggap. Percikkan saja, selambat-lambatnya hilang
Dibawa berhambur bersama molekul
Aku terasa hancur, berkali kusampaikan, tapi rasanya seperti kelibat kilat. Tersampai lumayan menakutkan, setelahnya, sudahlah.
Aku ingin sebenarnya, menjadi rindang, atap, payung, punggung, roda, aku ingin.
Tapi, apakah masih memilih seperti itu.
Terlihat, terasa, akarnya menohok ke dalam. Pendiriannya kuat. Walau terlihat goyah. Tapi goyah, hanya terlihat.
Sadarnya, aku kembali ingin mati.
Komentar