Ada pembelajaran penting setelah Keysa dipastikan terkena sakit usus buntu:
1. Orang tua jangan mengira, sakit perut si anak anadalah masuk angin.
Keysa sejak hari Jumat (Sabtu dibawa ke dokter, lalu dirawat) orang rumah mengira ia masuk angin. Jadi Keysa diobati dengan lation (halah) bawang merah. Obat ampuh bin mujarab jika anak demam, masuk angin, hahhaha.
2. Di dunia teknologi seperti ini orang tua jangan hanya memanfaatkan gadget untuk sosialmedia bereksisria. Manfaatkan ilmu dari Mbah Google untuk mencari informasi tentang sakit perut pada anak. Bunda Keysa, Kak Eka menggunakan cara ini untuk mengetahui gejala usus buntu. Jadi ia mencari informasi pula di Youtube katanya. Mempelajari gejala tersebut via internet, Bunda langsung tanggap dan langsung membawa ke dokter. Sewaktu Keysa diperiksa, dokternya menggunakan gadgetnya menunjukan beberapa foto tentang gejala usus buntu seperti: foto yang menunjukan area pusat sakit, lalu perut sebelah kanan dan anak sedikit membungkuk karena menahan rasa sakit tersebut. Dan radang usus.
3. Dokter pertama yang menangani Keysa tidak memberinya obat. Dia langsung merujuk pada dokter bedah anak. Dengar-dengar, jika dikasi obat malah khawatir hilangnya nyeri malah memburamkan perkiraan terkena usus buntu.
4. Makanan cepat saji? dipertimbangkan ya :D
Komentar