Manusia dengan segala anatominya, tentu bukan robot. Manusia mempunyai pikiran, hati nurani, bahkan perasaan menduga yang kuat. Manusia juga bisa berikhwal, bisa memanipulasi keadaan, bisa memengaruhi manusia lain, lingkungan, bahkan Tuhan. Kenapa Tuhan? Sebab jika kita berbuat baik, Tuhan menilai kita baik, jika murka Tuhan juga murka.
Manusia dia adalah pengendali dari banyak kehidupan. Di antara manusia yang diciptakan oleh Tuhan, sebutlah diri sendiri.
Manusia memang bukan robot, akal pikirnya, hatinya, dugaanya. Tapi saya tiba-tiba berpikir, bahwa manusia itu adalah robot. Menerima perintah, dipengaruhi lingkungan, berpaut pada Tuhan. Paling ekstrim, ia juga bergantung pada dirinya sendiri.
Seperti yang dikatakan-Nya bahwa tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika, kaum yang mengubahnya. ... diciptakan orang-orang terdahuli sebelum kamu,agar kamu berpikir
Manusia adalah robot, pengendalinya adalah dirinya. Jika tombol bergerak diaktifkan, maka ia bergerak. Apakah bergerak membawa dirinya menjadi baik atau tidak. Menganggap pilihannya baik atau tidak. Memperbanyak berkah dari Tuhan atau tidak. Manusia, sebagai dirinya, dialah yang memungsikan. Anatomi yang memungsikan pada dirinya, juga dia yang memelihara.
Jika memang manusia itu robot, perintahkan lah dia berbuat baik. Untuk dirinya, lingkungannya, dan untuk Tuhan yang telah memilih sebagai Khalifah.
Mari, bergerak.
Komentar