Beberapa hari ini saya lembur di ruang kerja. Beberapa orang agak heran melihat saya "tahan benar" berada di ruangan, hingga jam 10 malam. Bahkan, saya disuruh pulang oleh Kasubag karena waktu telah larut. Memang, jam yang mengkhawatirkan untuk pulang, sendirian, hujan, untuk seorang wanita sebab saya sendiri sudah menjenguk seorang kenalan yang masuk rumah sakit, operasi tangan karena patah jika tak salah karena dirinya jatuh dari motor dan barangnya habis. Intinya ia dicopet sih.
Sela-sela kesibukan, ada yang membahas tentang pekerjaan bahwa ini, itu merasa pekerjaan terlalu banyak. Padahal tidak juga kelihatannya. Ya, tidak memang dapat dinilai benar atau salah. Banyaknya pekerjaan dan tidak itu tergantung sudut pandang. Bisa pula, saat orang yang menilai orang yang merasa kerjaan banyak itu ia meluangkan waktu untuk istrirahat, jadi lah kerjaan yang dikatakan banyak tidak benar-benar, benar adanya. Menurut saya, pekerjaan banyak dan tidak, letih atau tidak ya tergantung dengan pemikiran orang masing-masing, kebiasaannya. Jika sudah dari dulunya tidak biasa dengan pekerjaan yang banyak, tidak mau menikmati, tidak memandang dari sudut pandang yang membuat partikel diri positif ya tentu saja, pekerjaan yang rasanya biasa saja menurut sebagian orang tetap terasa berat.
Saya kira, mengeluhnya seseorang menjadi pembelajaran sendiri untuk saya. Bahwa yang mengeluh tidak baik untuk diri, dan pandangan orang lain.
Semangat bekerja. Bahagia selalu.
Komentar