Langsung ke konten utama

Kabar Februari

Hello Februari, wuwuwuwu sudah tanggal 5 saja kamu. Hari ini bahagia sekali, dengan berbagai kegiatan menyenangkan, info menggembirakan, walau ada satu kebingungan yang belum tertuntaskan. Bagian terakhir ini kita abaikan saja. Pastinya, menulis di jam segini itu wow sangat. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan untuk beberapa waktu ke depan. Semoga saja hal tersebut dapat terlaksana dengan baik, dan jika memang ini mendapat izin, betapa sangat saya mesti meloncat-loncat dan mungkin menari ketek. *ingat Mia -,-

Hari ini seperti beberapa hari yang sudah-sudah, saya datang lewat dari setengah delapan. Setiap pagi, jika sudah datang jam segini ingatannya adalah lari-lari di parkiran karena jam menunjukkan 1 atau 2, paling lama 5 menit jam kerja: 7.30. Betapa saya tidak memikirkan, bagaimana keadaan saya lari-lari di depan parkir, menyusuri lorong dan menunjukan muka yang bahagia ternyata tidak terlambat, jika pun ia masih dalam tahap normal lah. Sekarang, saya datang di jam-jam yang sebenarnya saya sangat malu dengan diri saya. Entah kenapa, alasan datang terlambat ini muncul: Saya ingin ditegur. Aneh, kan? kebanyakan orang mungkin memilih untuk menghindari teguran dari atasannya, tapi malah saya beharap mendengar itu, "Ninda, kamu bisa datang jam 07.30? jangan telat terus". Tapi saya tidak mendapatkan itu, entah ingin saja, biar..... ya itu saya tidak ingin dianggap berada di posisi yang nyaman (sebenarnya bukan kata ini yang ingin saya tulis, tapi ini mendukung). 

Sejak saya mendapat kabar saya diterima sebagai bagian dari pekerja di kampus, saya mendapat pesan untuk datang lebih dulu dari atasannya. Pada awal-awal, saya benar-benar melakukannya. Bahkan pintu ruangan belum terbuka, dan pembersih ruangan pun belum membuka pintu. Betapa rajinnya saya ini, hahahahaha. Lalu, saya juga bingung kenapa saya malah memilih untuk mendapatkan kata-kata itu. Ah akhirnya saya mengabaikan pemikiran yang tak bagus tersebut. Lalu tadi pagi, saat mengingat saya lari-lari dari parkiran saya memngikrarkan diri untuk datang sebelum jam kerja. Semoga saja :D. Dan, hari ini saya mendapat pertanyaan "Kamu tidak bisa kah datang 7.30? sibukkah?" Saya tersenyum mendengar itu, lalu menyampaikan bahwa keterlambatan tadi termasuk karena membersihkan ikan karena jari nenek teriris pisau. Alasannya memang tidak terlalu keren tetapi itu lah yang terjadi tadi pagi. 

Pertanyaan kedatangan saya ini, sebenarnya lebih harus saya ikuti. Bahkan pertanyaan ini melebihi lampu kuning dari orang di ruangan. Dan, besok saya akan datang tanpa terlambat. Amin.

Kabar berikutnya, di jam 8 lewat sepuluh atau berapa saya membaca pesan di BBM. Pesan tersebut berhasil membuat saya merasa melayang-layang. Semoga saja ini terlaksana dan mendapatkan izin. Saya benar-benar rindu dengan suasana ini. Saya jadi tak sabar menghitung hari. Hal ini pula yang membuat saya bekerja lebih semangat. Saya harus lebih giat dan bahkan mengerjakan tanpa memakan waktu lama. Saya ingin berada di suasana itu. Seperti yang saya sampaikan pada pengirim pesan: Saya rindu lapangan.

Sabtu saya akan coba menghadap Ibu Kedua. Saya belum bisa memastikan beliau adalah Ibu Kandung atau adiknya Ibu Kandung. Saya akan membicarakan hubungan saya dengan yang belum dapat saya panggil Si Sayang. Saya mesti bicara serius dengan beliau, menunjukan latar belakang saya tertarik dengannya, menyampaikan apa yang saya ketahui tentangnya, dan apa yang akan saya lakukan bersamanya. Jika hubungan ini disetujui, saya akan menghadap Bapak Pemilik Keputusan. Jika kami disetujui, tentu keluarga besar akan membuat rencana pertemuan selanjutnya. Saya harap di hari tersebut tidak ada kendala yang membuat drop. Saya benar-benar hubungan ini berlanjut. Setidaknya di awal bulan berikutnya, kami sudah berhadap dengan wali kami. 

Terima kasih, ya Allah atas nikmat yang kau berikan.
Assalamulaikaum Semesta, Saya bahagia hari ini. Terima kasih :D.

Komentar

Unknown mengatakan…
saye nak koment ape ye?

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau