Langsung ke konten utama

TERSPESIAL di 2014

Di tahun 2014, sempat saya ingin kembali pada tahun saat saya merasa "jaya". Saat saya bisa melakukan banyak hal karena saya senang dan saya berhasil mendapatkannya. Saat mimpi-mimpi terwujud dengan tidak terduga. Ketika orang-or ang baru dan lama menambah kesumringahan hari-hari saya. Saya tetap sayang 2014. Banyak moment bahagia yang ia berikan. Banyak pula rasa syukur yang saya haturkan.

Saya tidak terlalu ingat, masa spesial apa yang terjadi di Tahun 2014. Saya mencoba untuk mengingatnya, dan ini lah yang menjadikan 2014 lebih spesial.

Usia Saya, Alhamdulilah Sampai 24

Di tanggal 24 Agustus saya dapat menyaksikan pergantian usia saya 24 tahun di tahun 2014 ini. Saya merasa, harus menjaga diri untuk lebih tidak kekanakkan meski saya tetap saja hobi lari-lari di koridor kantor UPT dan halaman kampus -,-.

Profesi di Setengah-setengah Tahun 2014

Di bulan-bulan pertama tahun 2014, saya masih sibuk di Club Menulis dan kelas mengajar. Di enam bulan 2014 itu "profesi" saya adalah "asdos". Saya memang belum lulus S-2, kemampuan saya di ruang kelas juga belum oke-oke amat. Keberuntungan saya, saya dapat berada di ruang tersebut, mengasah kemampuan saya di bidang Ilmu Bahasa dan memantapkan "roh" kependidikan di diri saya.

Di enam bulan setelahnya, saya jadi anak kantoran. Bekerja di meja "sendiri" dengan perlengkapannya. Memakai sepatu kantoran saban hari, mengenakan celana kain, dan tentu saja kemeja rapi. Saya rapi terus-terusan dari Senin-Jum'at. Saya juga harus memaksa diri untuk berlipstik dan berbedak sebelum ke kantor, mengingat tugas saya di ruangan adalah memberi pelayanan kepada pegawai di kampus, terkadang mahasiswa, dan orang penting lainnya. Sebelumnya, di kelas mengajar saya lebih mengutamakan kerapian diri saja, meski jauh sekali dari rapi :D. 

Sebagai anak kantoran, anaknya Kasubag saya benar-benar harus memaksa diri untuk memanajemen diri. Bergelut dengan dokumen dan pelayanan, mesti ekstra peka. Saya tak dapat cuek untuk menyimpan dokumen-dokumen semau-maunya, tak dapat pula melupakannya. Kadang saya merasa "ingin pergi" dari dunia dokumen-dokumen jika saya lupa kemana saya menyimpannya. Saya merasakan diri saya "tak betah" jika yang saya tak dapat memberi informasi yang jelas pada penanya. Saya selalu menyarankan penanya untuk bertanya langsung kepada kasubag, karena saya tak dapat memberikan jawaban yang benar-sebenarnya. Apalagi jika "kalik" nya saya harus keluar dan orang pun tahu ilmu saya berkenaan unit kerja saya masih cetek. Saya belum bisa menyerahkan hasil kerja saya tanpa ada koreksian, keseringan ada saja yang kurang. Keprofesionalan saya sebagai anak kantor di unit kerja, belum memuaskan. Enam bulan berlalu, masih saja kepandaian saya jauh dari level "lumayan profesional". 

Karya 12 Bulan

Saya sangat terkejut dengan pertanyaan Pak Mukti di ruang kantor walau sebenarnya saya tak boleh terkejut. Pak Mukti mengenal saya sebagai anggota Club Menulis. Saya menjadi Penulis. Saat ada yang bertanya "Apa karya kamu?" tentu bukan pertanyaan kali pertama, apalagi ditanya oleh sesama penulis. Hanya yang membuat pertanyaan itu mengejutkan dua identitas saya dikaitkan: "Apa karya terakhir kamu? setelah bekerja di sini, apa kamu nulis?

Saya agak merasa kurang berkarya, setelah berada di runag kantor. Hanya, saya tak dapat menjadikan keberadaan saya sebagai penyebab saya kurang berkarya. Saya selalu mengingat Pak Yus jika saya menjadikan "anak kantoran" saya ini sebagai penyebab keletihan dan mengantuknya saya sesampai di rumah. Saya mengingat Bapak, datang ke kantor pagi seperti saya, lalu mengajar di beberapa kelas, punya jam istirahat seperti saya pula, dan di jam 4 sore melanjutkan pekerjaan di kantor berita. Pulangnya juga malam, tapi beliau dapat memberi waktu untuk semua hal penting: sebagai dosen, sebagai dirinya, sebagai pembimbing, sebagai pimred, sebagai kepala keluarga, dan sebagai orang yang suka berbagi.

Selama 12 bulan ini, saya berusaha untuk tetap menulis di Blog. Saya selalu berusaha ada untuk Club Menulis. Saya selalu berusaha mengerjakan tugas saya sebagai mahasiswa dengan baik. Saya juga berusaha untuk jadi anak kantoran yang profesional. Semuanya menghasilkan karya. Di Blog, Club, dan Tugas kuliah semua berhubungan dengan menulis. Tugas di kantoran juga menulis: membuat surat-surat yang menjadi media saya pula untuk aktif membenahi Eyd-nya saya.

Setelah ruang esai kemarin sempat libur, membuat esai yang saya hasilkan tak bertambah. Mengikuti seminar dan mempresentasikan seminar tak seluas waktu sebelum jadi anak kantoran. Untung lah, punya Pak Kasubag yang pengertian, yang membei waktu untuk ikut serta di berbagai seminar yang sangat penting untuk saya.

Buku, alhamdulillah saya serta di beberapa proyek kepenulisan Club Menulis. Buku yang memuat tulisan saya itu: 1) Club Menulis Membangun Kapasitas Akademik (Editor: Yusriadi, 2014), 2) Menulis adalah Kebutuhan (Editor: Fitri Sari, 2014), 3) Rona Pelangi Pahlawan (Editor: Al Dhilla Izzati, 2014), 4) Menulis Membangun Kultur Akademik (Editor: Sumama, 2014) dan 5) Buku yang saya lupa judulnya berkisah tentang Ibu (Editor: Siti Muslikhah, 2014). 

Target menutup 2014 dengan terbitnya buku pribadi juga terealisasi yakni Mengulik Bahasa di Kalimantan Barat. Buku ini berisi esai-esai selama 2013-2014. Bahasa yang menjadi judul besar dalam tulisan ini dipilih untuk menunjukan keseriusan saya di bidang tersebut, meskipun 3 bagian di dalamnya tak membahas bahasa secara khusus. Tiga bagian tersebut berhubungan dengan kepenulisa yang jika dikaitkan juga berhubungan dengan bahasa.

Di Kopdarfiksi Pontianak saya tidak mengetahui pasti, apakah tulisan saya ada di dalamnya atau tidak. Jika tidak keliru, saya juga menulis di kumpulan tersebut. Jika benar adanya, senang sekali dapat menambah karya yang diterbitkan di penerbit lain selain STAIN Pontianak Press.

Embedded image permalink

Mereview buku Khonghucu di Kalimantan Barat menjadi kesempatan luar biasa untuk saya. Review itu telah dialihbahasakan menjadi bahasa Inggris dan dimuat di Jurnal Al Albab Borneo Journal of Religius Studies Volume 3 Number 1 June 2014. Bulan ini saya juga diminta untuk mereview, semoga tulisan tersebut memuaskan redaktur.

Beberapa proyek edit dan layout yang saya kerjakan ada yang terealisasi ada juga yang tidak. Buku Bu Agus misalnya, kumpulan For Her Pontianak Post alhamdulillah dapat diselesaikan, meskipun tak semua For Her teredit dan disusun. Saat Bu Agus mengirim SMS menyatakan PUAS dengan hasil kerja saya itu, itu lah penghasilan yang sangat saya inginkan. Buku Pak Zainuddin Muhyid, Pak Aloi juga terbit dalam launching buku Club Menulis 31 Desember kemarin. Selanjutnya yang kurang berhasil adalah buku Ekonomi Etnik dan kumpulan makalah Seminar Internasional Melayu Gemilang 2012.

Makalah saya rata-rata hasil tugas kuliah. Dan, yang terspesial adalah makalah yang disiapkan untuk penyusunan tesis. Di Studi Mandiri di UPI Bandung, saya mempresentasikan makalah saya berjudul Nama Orang Melayu Mempawah. Saat ada kesempatan Seminar Internasional di kampus Untan bekerjsama dengan Institut Pendidikan Guru Sarawak Kampus Tun Abdul Razak saya membahas tema yang sama dengan judul Perubahan Nama Orang Melayu di Kampung Tanjung.

Buku-buku

Rak buku saya penuh. Rak buku yang saya beli bersama si Mamod tahun 2012 lalu. Kepingin beli rak buku lagi, tapi bingung menyimpannya kemana di kamar ini. Semuanya buku-buku sudah :D. Saya mempunyai buku-bukunya Pram wiiiih. Saya juga mencoba untuk membeli buku terjemahan asing. Membeli buku-buku teman Kalbar. Dan, membeli buku bagus saat ada diskon besar-besaran. Oh ya, saya juga punya buku hadiah ulang tahun :D. Nanti di 2015 kadonya buku lagi ya..... Hahahhaah. Saya mencoba untuk membuat daftar buku yang saya beli. Tidak dalam waktu dekat ini. Catatan saya yang dulu entah kemana saya simpan. Namun, khawatir sedih mengingat beberapa buku yang dipinjam tak kembali.

*menyadarakan diri pula untuk mengembalikan buku  teman yang dipinjam


Relationship

Membahas ini jangan dulu dikaitkan dengan hubungan percintaan antara lawan jenis *tuh bahasa For Her jadinya :D. Relationship yang dimaksud ialah hubungan dekat dan spesial yang terjalin antara saya, keluarga, sahabat, relasi, dan ya itu juga.

Kehadiran yang sangat spesial untuk saya adalah 10 orang di kelas B PPs BI FKIP UNTAN. Mereka sangat menyayangi saya, tanpa terkecuali. Saya bisa bermanja-manja dengan mereka. Saya merasa sebagai anak bungsu di sana. Mempunyai Bunda, Bapak, Paman, Bibi, Kakak-kakak yang baik. Terutama dua Mbok saya itu. Entah bagaimana caranya, kami bisa sedekat ini. Mereka tak pernah perhitungan dengan saya, mudah memaafkan, mudah berkata maaf, tolong, dan terima kasih. Uh, spesial songot :D. :* :*.

Hanya saya belum dapat memberi kespesialan saya pada mereka :(


Bersama teman orok, kami punya pertemuan yang namanya Arisan Emas wkwkwkkwkw. Arisan yang dua bulan satu kali tampaknya wkwkkwkw. Tetapi ini lah cara kami bertemu, memomentkan waktu bersama dengan spesial. Yang dapat arisan, baru Eka dan Hilda.

Mia, Chen, dan Wak Sauk. Masa kami sudah sangat longgar bertemu. Namun mereka tetap menjadi spesial saja. Mia alhamdulillah sudah resmi menggaet gelar S.Pd.I., dan itu adalah kelegaan yang tak terhingga. Saya sangat bahagia sekali Mia dapat menyelesaikannya. Tidak bersama dia saat penyelesaian skripsi adalah dosa terbesar yang saya rasakan kepadanya, karenanya saya hanya bisa "menggarang" saja denganya untuk tak usah pulang lama-lama ke Bakau sana. Urus Skripsi urus skripsi, itu lah jurus saya menunjukan saya perhatian denganya. 

Si Eni, Chen adalah orang yang selalu berusaha menjadi manis pada saya. Saat ulang tahun, dia meluangkan waktu untuk memberi hadiah mug, yang menunjukan betapa mesranya kita. Chen kini menjadi lebih manis dengan jilbab syar;inya dan Chen lebih sangat manis lagi jika berada di dekat siswa-sisiwinya di Al-Mumtaz.

Wak, sempat meradang saat dia berkata "Aku di Kalteng". Wak pergi diam-diam, dia tak berkabar, hati rasa geram. Bisa-bisanya tanpa berita. Namun, luang waktu berpikir, mengingat saat ke Bandung apakah ada menyampaikan berita itu padanya. Ah, entah lah, tapi Wak tahu kalau saya saya ke Bandung. Di waktu yang bersamaan itu Wak ke Kalteng dan Saya ke Jawa Timur. Senang saja, mendengar perjalanan itu.


Di Relationship yang itu, ya beberapa orang yang 2013 menjadi "spesial" hilang sementara lalu akhir-akhir ini muncul kembali dan saya berhasil menetralkan perasaan ini hahahahahahahaha. Dan, orang yang entah berapa tahun lalu berusaha keras untuk saya hindari, ternyata malah dia yang membuat saya berkata "saya akan coba dengan kamu" -,-. Perasaan itu memang aneh ya -,-"


UPI Bandung

Daerah yang ingin saya kunjungi di tanah Jawa sana adalah Bandung. Tempat yang ingin saya kunjungi jika ke Bandung adalah UPI. Dan orang yang ingin saya temui jika ke Bandung, UPI adalah Fikri Rasyid. Saya akhirnya ke Bandung dalam acara Studi Mandiri, tujuan kami adalah UPI SPs-nya. Hanya hari itu saya tak berkesempatan bertemu dengan Fikrirasyid. Email balasanya, Fikri bilang ada meeting hingga malam. Namun, saya berkenalan dengan kandidat Doktor yang hari itu mengenakan jas untuk ujian, yang kenal dekat dengan Ayah Fikri :). Saya sempat mengobrol dengan Akang ini dan terasa nyambung saja. Muhammad Parhan, 28 Tahun di Prodi Pendidikan Agama-jika tak salah.


----

Semoga 2015 lebih banyak yang spesial :* :* :*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau