Pada jam-jam kerja, saya merasakan kantuk merasuk. Maka, saya membolehkan diri -walau sadar itu tak baik- mengaktifkan internet di komputer kerja. Mencari-cari apa yang rasanya akan membuat kantuk menjauh. Saya ingin mendengar: Banda Neira.
Saya membuka, dengan samar-samar soud di telinga semacam jangrik ikut serta karena alat ini rusak parah. Saya menahankan mouse saat mata tertuju pada foto Kamar Nanda Badudu. Kamar bewarna Kuning, yang saya tetarik dengan cahaya dari kamar itu. Lampu kah? Saya ingin punya.
Saya pun membaca tulisan Nanda: Di Balik Beranda di sana ia menulis kisah Ibunya. Kisah di balik Beranda, lagu Nanda dan Rara. Lagu yang sangat saya suka. Tulisan itu juga becerita tentang pindah rumah. Saya teringat pada Manusia Setengah Salmon, bukunya Raditya Dika, juga tentang perpindahan.
Di balik cerita ini, saya teringat dengan slide-slide kehidupan saya yang berpindah-pindah rumah. Namun, yang lebih saya ingat tentu saja, Emak: Ibu di rumah sana. Sendiri, dan apakah beliau seperti ibunya Nanda? Pandai menyembukan rasa. Kapan sedih dan senang, yang terlihat adalah ceria.
Besok saya akan pulang. Beberapa kali Emak menelpon bertanya kapan saya pulang. Kami berjanji untuk mengurus BPJS. Dulu, Emak tak mau ikut ini, namun "sape gak tau, awal dah tue" begitu ingatan saya ketika dia mengabarkan mengapa ingin bergabung.
Entah lah, pada fase ini....saya sangat menyadari betapa saya sangat egois, demi mimpi-mimpi saya untuk masa yang akan datang, saya menjadikan diri sebagai bagian dari Pontianak. Menghirup udara Pontianak. Melihat pagi, Pontianak. Mendengar klakson-klakson kesibukan di Pontianak. Dan, selalu merasa bahagian dan bangga pada Emak, saat suatu waktu, di saat perjalanan menuju tempat pilihan saat ini: semua bukan untuk aku, untuk kau, untuk anak-anak kau, untuk suami kau. Aku mungkin tak akan merasakannya.
Dari itu pula, kesedihan kadang merenggut saya. Dari kata-kata itu pula, saya semakin berjanji pada diri untuk membawa kebahagiaan yang dapat kami rasakan bersama, dilihat bersama, sebelum anak atau suami itu hadir dalam kehidupan saya.
Komentar