Hem. oke terima kasih untuk kepura-puraan kemarin yang lirik langsung menghadap lain. Apa sih? jangan dikira ada ketidaksadaran dalam perjalanan di teras gedung mewah itu adalah kamu? Saya faham betul bagaimana geligat kamu, bahkan dalam temaram malam. Mata mengekor meski tak terlalu jeli.
Di ruangan mewah itu, meski tak tahu ada di posisi mana, radar cukup kuat mengatakan kehadiran kamu ada di situ. Fikir berkata ini adalah pertemuan pertama di bulan syawal. Pasti ada kisah salam-salam dan ketawa-ketawa, kenalan juga masuk di dalamnya. Mencari posisi duduk dan menunggu komunikasi SMS.
HP dan BB yang rusak beberapa waktu lalu menghapus berbagai jejak. Jadi, menunggu adalah pilihan. Keyakinan menyatakan, tidak mungkin lah, tidak menyampaikan kabar. Tidak mungkin tak ada jabat tangan malam ini.
Hingga rasa ingin keluar ruangan pun terasa. Berjalan pelan-pelan, kaki melangkah ke baris belakang. Jilbab biru duduk di samping, dan seseorang bepura-pura tidak memandang. Jangan dikira radar tidak kuat untuk menyadari kepura-puraan itu.
Bahkan setelah acara selesai. Berkata "pulang dulu" pun tidak.
Hei kamu yang diundang di sini. Kecewa adalah hal utama yang terfikir. Ini bukan karena ada Si Jilbab biru, tetapi karena kita adalah teman dan banyak cerita yang harus diceritakan dan lama waktu tak berjumpa, dan pastinya ini LEBARAN -,p. Lagi pula apa salah ada perkenalan. Selama ini jika ada gendengan dibawa atau sekupulan teman, kamu selalu dikenalkan. Bahkan namamu yang dumbar sebagai teman terbaik, bekarya dan sebagainya.
Maka jangan salah jika suatu saat jika bertatap, kepura-puraan yang dilakukan akan dilakukan serupa. Apaan sih. Aneh.
Di ruangan mewah itu, meski tak tahu ada di posisi mana, radar cukup kuat mengatakan kehadiran kamu ada di situ. Fikir berkata ini adalah pertemuan pertama di bulan syawal. Pasti ada kisah salam-salam dan ketawa-ketawa, kenalan juga masuk di dalamnya. Mencari posisi duduk dan menunggu komunikasi SMS.
HP dan BB yang rusak beberapa waktu lalu menghapus berbagai jejak. Jadi, menunggu adalah pilihan. Keyakinan menyatakan, tidak mungkin lah, tidak menyampaikan kabar. Tidak mungkin tak ada jabat tangan malam ini.
Hingga rasa ingin keluar ruangan pun terasa. Berjalan pelan-pelan, kaki melangkah ke baris belakang. Jilbab biru duduk di samping, dan seseorang bepura-pura tidak memandang. Jangan dikira radar tidak kuat untuk menyadari kepura-puraan itu.
Bahkan setelah acara selesai. Berkata "pulang dulu" pun tidak.
Hei kamu yang diundang di sini. Kecewa adalah hal utama yang terfikir. Ini bukan karena ada Si Jilbab biru, tetapi karena kita adalah teman dan banyak cerita yang harus diceritakan dan lama waktu tak berjumpa, dan pastinya ini LEBARAN -,p. Lagi pula apa salah ada perkenalan. Selama ini jika ada gendengan dibawa atau sekupulan teman, kamu selalu dikenalkan. Bahkan namamu yang dumbar sebagai teman terbaik, bekarya dan sebagainya.
Maka jangan salah jika suatu saat jika bertatap, kepura-puraan yang dilakukan akan dilakukan serupa. Apaan sih. Aneh.
Komentar