Saya menulis 20 menit sebelum kamu datang. 23.40 adalah
waktu yang tertera di latop. Di menit 41 kalimat ke tiga saya mulai.
Terima kasih kamu telah datang hari ini. Saya sangat senang
dan besyukur akhirnya kita dipertemukan setelah saya nanti. Saya sudah becerita
dengan kamu apa yang akan saya lakukan setelah kamu datang. Setidaknya,
pemberitahuan itu menjadi persiapan untuk kit memantapkan diri.
Saya benar-benar tidak dapat mengira apa yang terjadi pada
waktu berikutnya. Saya hanya dapat berencana, dan Allah yang menentukan. Apakah
saya akan lanjut pada hubungan berikutnya atau atetap berada di kamu.
Bersama kamu saya mengimpikan dapat menyelesaikan pendidikan
saya, setidaknya Juni tahun depan. Sebelum kamu berganti. Karenanya, saya mohon
dengan sangat, berbaik lah dengan saya, jauhkan hal-hal yang dapat membuat
keinginan kita tertunda. Kekhawatiran saya, selama ini semoga saja tidak
terjadi sebelum saya menyelesaikan target itu.
Menuju kamu malam ini, saya mencoba untuk melakukan paragraf
ketiga di jam 10 tadi. Celah saya terbuka sendiri, tanpa saya ajak, tanpa saya
coba. Dia bersinar dengan sendirinya.
Bersama kamu akan banyak kesibukan dan kejutan yang terjadi.
Di bulan-bulan terakhir menuju kamu saja kejutan yang tak saya duga terjadi,
saya yakin berikutnya akan banyak ketidakmengertian yang penuh tantangan menuju
kebahagiaan yang diimpikan tercapai.
Untuk kamu yang telah lalu, terima kasih atas semua yang kamu berikan, maaf saya tak memberikan yang terbaik untuk kamu. Saya tahu betul banyak kekurangan yang tentu saja tak mengenakna untuk kita yang saya lakukan pada kamu. Dan, padahal segalanya telah kamu siapkan dengan apik untuk saya. Maaf saya pernah berfikir untuk kembali pada masa-masa saya merasa itu adalah tahun saya. Saya sadar bahwa yang salah bukan lah waktu dan keadaan tetapi bagaimana saya memanajemenya. Maafkan, saya sungguh.
Dan, kepada kamu yang datang hari ini. Selamat datang.
Bersama saya kita jadikan hari-hari kita yang terbaik. Sebagai awal untuk
kebaikan itu, esok kita mulai dengan menyelesaikan amanah yang saya terima
tahun lalu. Kepada kamu yang saya nanti, mari kita jelajahi waktu dengan
berarti.
Hal yang menyeidhkan, target hadiah yang saya siapkan untuk kamu tak
berjalan lancar. Setidaknya kita punya gambaran untuk menyelsaikanya.
:*
Terima kasih kado yang mengejutkan dari emak, kado yang tidak saya duga. Maafkan segala hal yang menyakitkan yang saya lakukan. Akan saya lakukan amanah yang diberi.
Komentar