Warisan bapak, tentu saja Emak, Kakak-kakak, dan saya.
Saya sendiri tahu, tidak banyak warisan dalam bentuk harta yang bapak tinggalkan. Namun, berbagai kenangan indah dari bapak adalah kekayaan yang sangat beharga untuk saya. Anak yang hanya mendapatkan 4,5 tahun kasih sayang bapaknya itu adalah hal luar biasa. Dan, itu adalah kesempatan yang tidak ternilai. Apalagi jika membandinkanya dengan beberapa kenalan yang ditinggal oleh bapak sejak masih dalam kandungan. Atau, mereka yang ditinggal oleh kedua orang tuanya.
Mengingat Bapak, saya tentu saja mengingta pondok ladang kami di Mengkacak. Tempat saya tinggal selama 4.5 tahun itu adalah rumah yang dibangun bapak di antara sawah tempat Mak dan Bapak bekerja. Di situ pula, Kakak-kakak menghabiskan masa kecilnya.
Di rumah sana, setiap pagi kami dapat mendengar suara bunyi burung Keroak.Suaranya seperti terdengarv"roak-roak" yang mungkin menjadikanya dinamai Keroak. Burung Keroak boleh dimakan, dan telurnya seperti burung Puyuh.
Bapak, selain berladang seorang Tukang. Tukang adalah sebutan untuk buruh bangunan. Bapak biasanya pergi ke beberapa tempat untuk melakoni profesinya itu. Sehingga, pondok-pondok ladang kecil yang ada di sawah sana, bapak yang membuat. Bapak juga pernah menukangi sebuah mobil truk. Truk itu hanyalah mainan. Bapak membuatnya dari papan. Dibuatkan kotak menyimpan barang, ada empat roda dari papan, dan bagian depanya diikat dengan tali.
Bapak juga dapat membuat jala. Membuat Bubu. Bapak juga menjadi nelayan. Bapak mengambil udang di laut di daerah Cina Selatan sana. Biasanya, bapak juga mengambil kayu di laut. Laut dalam hal ini tidak hanya dalam arti laut sebenarnya, Laut yang dimaksud adalah hutan dan kebun yang letaknya mengarah ke laut.
Bapak juga seniman. Beliau lihai bermain Tar. Berzanji. Bapak punya tim bermain alat musik yang dipukul itu. bapak bisa membuatnya sendiri.
Bapak adalah pemanja. Beliau sangat memanjakan anak-anaknya. Saya adalah bungsu yang hampir tiap malam disisirkanya rambut. Tiap pagi dikejutkan dengan kue-kue yang bergantung di kelambuhan. Dibawa jalan-jalan lalu singgah ke toko dan membeli permen susu, berbentuk panjang, bergambar sapi.
02 Mei 1995 adalah tanggal, bulan, dan tahun meninggalnya bapak.
Bapak meninggalkan Emak, Kakak-kakak, dan saya. Kini, kami berempat tetap menjadi keluarga yang harmonis. Berkomunikasi dengan baik. Saling mengerti. Emak yang mengerti dengan keadaan dan pandai membuat rencana masa depan, Kakak pertama yang cekatan, dan Kakak kedua yang selalu ingin menciptakan kebahagiaa bersama. Dan tentu saja, saya si bungsu yang mencintai mereka.
Komentar