#untuk 25 Juli 2014
Saya awalnya agak bingung membahas ini. Saya ingin mengingat, mengingat bagian mana? Mengapa itu mesti diingat? Apa pentingnya? Efeknya?
Tetapi saya sudah membuat judul ini. Saya awalnya berfikir untuk mengikuti kehendak hati saja menulis tentang mengingat sebelum 24. Judul-judul yang telah dibuat lebih mengarah ke masa silam. Tidak adil rasanya tidak membahas enam tahun terakhir. Tapi saya akan mencoba untuk menulis sesuai judul ini dan ide untuk menjadikan enam tahun terakhir sebagai bagian darinya.
Sebelum 24 tahun. Mempunyai kenangan saat saya bersama bapak itu adalah hal yang luar biasa. Maka ingatan sebelum bapak meninggal tanggal 02 Mei 1995 lalu masih ada, sedikit. Saya mesti mengikat kenangan-kenangan yang saya punya itu, sebab sekarang saya masalah dengan ingatan. Lupa saya akut -,-
Setelah, bapak meninggal saya da emak pindah ke rumah nenek di kampung sebelah. Kami awalnya tinggal di kampung bernama Mengkacak. Mesti belum pasti, saya sempat bertanya dengan emak mengapa Mengakacak disebut Mengkacak. Jika dibandingkan dengan Tanjung dan Benteng, dua kampung yang mengimpitnya, memiliki sejarah sendiri dalam pemberian nama. Tanjung berasal dari letak geografinya di tanjung laut. Benteng karena dulu ada benteng kerajaan Mempawah. Emak bilang Mengkacak itu berasal dari kata "cak" yang benar atau tidak itu tulisan dan maksudnya, pastinga kata tersebut memiliki makna tempat tinggal dalam bahasa orang China. Makanya, ada Pekong di pertengahan Jalan Abu Bakar dan ada cukup banyak orang rumah China di sana.
Kami pun tinggal di rumah nenek. Saat itu yang tinggal di sana Nenek, Mak Na, Bang Ari dan kami pun berlima. Tak lama, kakak kedua saya dijembput di Sintang dan kembali ke Mempawah. Dia yang awalnya sekolah di SMP Sintang sana, melanjutkan pendidikan SMK Negeri 1 Mempawah. Kakak kedua, tinggal di Sanggau, dia menjadi guru TK dulu di sana. Namun kemudian ia juga kembali dan bekerja di Pontianak.
Nenek adalah orang yang sangat telaten. Ia bisa membuat beragam kesenian tangan. Membuat dan merangkai bunga adalah bagian dari kegemaranya. Nenek selalu membuatkan kami ketupat burung yang kemudian saya sebut Ketupat Enggang. Nenek sering membuatnya jika Tolak Bale Pokok Bulo tiba.
Mak Na adalah penompang kehidupan di rumah. Mak Na adalah guru di SD tempat saya sekolah. Sekolah satu-satunya yang ada di kampung kami yang berjarak lebih kurang 8 Km dari kota. Mak Na juga berjualan nasi bungkus. Nasi yang dibungkus daun pisang, nasi putih dan dilaukkan dengan mi sambal. Minya cap orang tua.
........ bersambung
Komentar