Langsung ke konten utama

Jika Boleh Berkomentar Tentang Kasus Putri Wulandari

Saya membaca status seorang teman BB, membahas tentang pacar yang menghilangkan nyawa pacar. Saya tidak terlalu menghiraukanya, saya pikir itu adalah informasi lama. Tentang Ade Sarah dan Nuraini. Saya malah berpikir, kenapa teman ini baru sekarang membahas hal tersebut.

Tadi, sekitar pukul 13.30, seorang teman menunjukan foto. Dia bilang bahwa foto itu  adalah tersangka yang menghilangkan nyawa pacarnya. Saya mengaku tidak tahu menahu tentang informasi menghilangkan nyawa itu. Saya juga tidak mendapatkan broadcast BBM seperti yang dilihatkanya pada saya. 

Saya pun melihat foto yang diduga sebagai tersangka. Seksama, terlihat jelas, dia masih anak sekolahan. Anak SMA. Seorang pelajar melakukan tindakan kriminal. Menghilangkan nyawa orang lain.  Saya menelan ludah. Menggeleng, dan terasa perih sekali mengetahuinya.

Menjeli, saya pun baru ingat tentang informasi yang saya di koran tadi pagi. Ditemukanya seorang siswi di semak-semak Parit Tengkorak. Saya ngeri mengetahui informasi tersebut. Pontianak, kenapa semakin sering ditemukan informasi menghilangkan nyawa?. Dan, sungguh saat saya menulis kata,mm saya mesti mengubah kata tersebut. Hem .. menghilangkan nyawa mungkin lebih halus, walaupun tetap saja terasa tak sanggup. Dan kejadian ini  tampaknya semakin marak saja.

Saya pun ngeh. Informasi tentang salah seorang siswi yang ditemukan sudah tak bernyawa itu adalah korban dari tersangka yang diperlihatkan oleh teman saya tadi.  Sungguh ini sangat memilukan. Saat mengetahui informasi ini, di hadapan saya remaja-remaja sedang berkumpul. Tentu saja di antara mereka ada yang mempunyai hubungan yang namanya pacaran. Mereka tampak senang-senang. Ketawa-ketiwi. 

Saya pun langsung ingat dengan kasusnya Ade Sarah dan Nuraini.
Apa semua ini ada hubunganya?

Menurut saya iya. Saya tidak tahu apa tanggapan saya ini salah atau tidak. Tapi sebagai warga dan sebagai penerima informasi, saya menyayangkan sekali informasi tersebut dipublikasi secara berulang-ulang. Rinci. Entah kenapa, saat kasus tersebut dibahas, saya malah berpikir: Sudah, baiknya jangan diinformasikan kembali.  

Saya berpikir tentang efek dari informasi. Mungkin pemikiran saya ini telalu cetek namun, seperti andai-andai saya waktu itu mengenai kasus tersebut, kini diduga terjadi di kota tempat  saya tinggal sekarang. Memang bukan eks pacar, tetapi Pacar menghilangkan nyawa pacar.


Informasi mengenai kasus tersebut seakan memberi petunjuk untuk orang lain melakukan hal serupa. Membuat orang ingin melakukan hal yang sama. Bagaikan rekomendasi. Maaf jika saya berpikir lebih ke arah yang negatif.  Informasi kejahatan seakan menjadi perangsang untuk adanya kejahatan.

Apa boleh, informasi-informasi berkenaan dengan kasus menghilangkan nyawa seperti ini cukup diketahui oleh pihak hukum saja. Jika pun diinformasikan, apa boleh informasinya hanya meinformasikan bahwa ada yang hilang nyawa? Lalu di informasi selanjutnya, tersangka telah ditemukan dan kemudian diumumkan hasil pengadilan saja. Apa boleh? Apa boleh tanpa menampilkan secara rinci?  Biarlah kerincian itu pihak hukum yang tahu namun, benar-benar mengusutnya. 

Seperti informasi berkenaan dengan mutilasi. Setelah informasi itu tersebar, semakin banyak kan hal serupa terjadi?

Tentang makanan yang menggunakan bahan kimia. Setelah informasi itu banyak yang tahu, semakin banyak yang tahu juga  cara menggunakan bahan kimia.

Dan, menyedihkan lagi. Setelah saya membuka wall  akun sosial milikyang diduga sebagai tersangka,, banyak sekali kiriman-kiriman yang mengkritik kelakuannya. Dan, bahasa yang digunakan oleh adik-adik semumurannya. Wah, wah, dan Wah. 

Bahkan, Adik-adik perempuan pun kata-kata yang digunakan sangat menyedihkan buat saya.


Semua ini membuat saya pribadi semakin menyadari bahwa setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk dirinya sendiri.


Semoga saja dugaan tersebut tidak benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui ...

UTS Bahasa Indonesia Kelas PAI

1. Bagaimana pendapat Anda tentang Pendidikan Agama Islam 2. Berikan pendapat ahli tentang Pendidikan Agama Islami. Minimal 3 pendapat boleh menggunakan bantuan buku, internet, dan sebagainya. 3. Berikan dalil yang berkaitan dengan Pendidikan Agama Islam boleh hanya artinya saja dan berikan pendapat anda tentang dalil tersebut. 4. Bagaimana menurut anda kondisi  Pendidikan Agama Islam saat ini? 5. Bagaimana pendapat anda tentang Prodi Pendidikan Agama Islam sebagai lembaga pendidikan untuk masyarakat? 6. Apa harapan anda untuk Pendidikan Agama Islama Sat ini dan mendatang? 7. Tulis ulang jawaban anda, dari jawaban nomor 1 sampai 6 tanpa penomoran, silakan sesuaikan kata atau kalimat agar lebih. Beri judul sesuai dengan isi.  8. Jawaban nomor 1-6 tulis di Dokume  Word, kirim melalui Drive. Jawaban nomor 7 kirim melalui blog masing-masing dan tautan dikumpulkan pada grup WA. 

UTS Manajemen Dakwah

1. Bagaimana pendapat Anda tentang Manajemen Dakwah? 2. Berikan pendapat ahli tentang Manajemen Dakwah, Minimal 3 pendapat boleh menggunakan bantuan buku, internet, dan sebagainya. 3. Berikan dalil yang berkaitan dengan Manajemen Dakwah boleh hanya artinya saja dan berikan pendapat anda tentang dalil tersebut. 4. Bagaimana menurut anda kondisi Manajemen Dakwah saat ini? 5. Bagaimana pendapat anda tentang Prodi Manajemen Dakwah sebagai lembaga pendidikan untuk masyarakat? 6. Apa harapan anda untuk Manajemen Dakwah saat ini dan mendatang? 7. Tulis ulang jawaban anda, dari jawaban nomor 1 sampai 6 tanpa penomoran, silakan sesuaikan kata atau kalimat agar lebih. Beri judul sesuai dengan isi.  8. Jawaban nomor 1-6 tulis di Dokume  Word, kirim melalui Drive. Jawaban nomor 7 kirim melalui blog masing-masing dan tautan dikumpulkan pada grup WA.