Langsung ke konten utama

Mengundang: Bahas Buku Merantau di Khatulistiwa

Dua pekan lagi, giliran buku saya yang dibahas. Buku berjudul Merantau di Khatulistiwa; Pengalaman di Tahun ke Empat. Buku ini diterbitkan pada tahun 2012, bulan November. Tulisan-tulisan yang ada di dalamnya adalah tulisan saya yang telah terbit di harian Borneo Tribune. Ada pula diterbitkan di Warta STAIN Pontianak, buletin produk LPM STAIN Pontianak.

Bahas Buku adalah proyek baru Club Menulis STAIN Pontianak. Tujuanya untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan buku dan yang paling utama, kami sebagai anggota mengetahui apa yang mesti diperbaiki untuk tulisan kedepanya. Hihi saya pribadi, mesti siap-siap mendapatkan kritikan hahahha.

Buku Merantau di Khatulistiwa lebih tepatnya buku cerita saya, pengalaman saya selama berada di Pontianak. Tahun ke Empat yang menjadi judul kecil dari buku ini menujukan bahwa 43 tulisan yang ada  ditulis dalam satu tahun terakhir, tahun 2012.


 Ada tujuh bagian di dalamnya. Bagian 1: Menjadi Mahasiswa, berisi perngalaman saya selama menjadi mahasiswa, Bagian 2: Tamu Istimewa dari Australia, cerita ini lebih tentang kesepokan saya bertemu dengan dosen Australia bernama Dr. Taufiq Tanasaldy, cerita dia yang menyukai durian, cempedak, sambal colek saya ceritakan, juga keuntungan menulis yang menurutnya menjadi peluang besar untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan.

Pada Bagian 3: Penginspirasi tulisan inspirasi yang saya dapatkan dari sosok Borneo Tribune, sebagai Media Inspiring People, Lonyenk Rap; Penulis Nasional dari Kalimantan Barat, Wow untuk Pay Jarot Sujarwo, Arsitektur Rumah Beting di Mata Peneliti ITB, Dedy Ari Asfar; Ahli Bahasa, Ahli Kepenulisan, Dede Si Pelukis Prestasi, Bertemu Sastrawan,Zawawi Imran, dan Bertemu Musisi EndahNRhesa

Berikutnya, pada Bagian 4 adalah Inspirasi dari Keluarga. Tulisan lebih memuat pengalaman saya bersama keluarga. Judul-judul dari tulisan di bagian ini adalah Inspirasi dari Keluarga, Misi Lebaran dan Liburan, Menulis, Membanggakan Orang Tua, Otak No Fresh, dan Karma Ibu Rumah Tangg.

Hah! Pada Bagian 5 ini, menjadi judul besar dari buku ini yakni Merantau di Khatulistiwa. Tulisan-tulisan di dalamnya:  Hati-hati, Ya! Membuat Kamus Melayu, Sensi dengan Moge, Jadi Mr. Krabs, Budaya Lempar Tepung, Kampseupay, Merantau di Khatulistiwa, Tujuan Menjadi Kaya, Grafity di Pontianak, Kapuas dan Peneliti dari Jerman, Pontianak dan Penulis Asal Pontianak, dan beberapa tulisan lainya. Terakhir, tulisan pengalaman saya selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Sungai Terus, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya.
Rencananya buku ini akan dibahas oleh Dedy Ari Asfar, beliau peneliti dari Balai Bahasa Provinsi, menulis berbagai esai, dan pecinta sastra pula. Saya merasa beliau adalah orang yang tepat untuk memberikan masukan pada buku ini. Beliau juga sudah punya karya dalam bentuk buku berjudul Membaca Sejarah Melayu yang tulisanya juga telah terbit di Borneo Tribune.

Saya sebagai penulis buku diberi kepercayaan untuk mengonsep kegiatan bedah buku. Sudah ada dua buku yang dibahas. Bahas pertama, buku Dr. Yusriadi berjudul Inspirasi Pendidikan untuk Pendidikan yang Inspiratif (2013) dibahas oleh Dr. Hermansyah. Bahas kedua adalah Mukasyafah Cinta karya Khairul Fuad, buku tersebut dibahas olehh Budi Rahman, penulis buku Kutukupret.  Dari Bahas Buku ini, kami mendapat banyak inspirasi dan motivasi. Kami belajar bagaimana menangkap ide dan konsisten dalam menulis.  Teman-teman di Club Menulis juga mendapat kenalan baru, orang-orang yang sangat inspiratif.


Saya belum mendapat gambaran bagaimana konsep Bahas Buku ini, namun kegiatan dilakukan di Ruang Club Menulis STAIN Pontianak, Lantai III, Gedung Akademik. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret, pukul 09.30. Tentu saja gratis :D

Dari tulisan ini, saya mengundang teman-teman yang berminat untuk hadir dalam acara Bahas Buku Merantau di Khatulistiwa; Pengalaman di Tahun ke Empat. Saya berharap silaturahmi kita dapat terjalin erat dan pastinya berbagai masukan untuk buku MRK sangat saya harapkan.

Sampai bertemu, Salam Inspirasi, Salam Kepenulisan.

Club Menulis, Pukul 17.30



Komentar

Bahrul Ilmi mengatakan…
Insya Allah kalau ada waktu dan di ingetin sama si Sukardi, saya ikut :)
Catz link mengatakan…
Semoga acaranya sukses

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau