Langsung ke konten utama

PNS?



Besok, Minggu, 03 November 2013. Tanggal Tes CPNS. Hari kamis tadi, tanggal terakhir di bulan Oktober 2013 saya berbincang sedikit dengan seorang Paman, Abang dari Bapak. Berbincang tentang Tes CPNS.

Saat tahu saya ikut tes, responya berbeda dengan respon orang kebanyakan. Kebanyakan, orang mendoakan saya, "Semoga lulus! Amin". Dan, saya tersenyum dan bilang, semoga, coba-coba.

Paman saya ini tidak berkomentar seperti kebanyakan itu.

"Kenapa ikut tes? Bagaimana dengan kuliah kamu? Jangan buru-buru. Selesaikan kuliah dulu, kan tidak lama. Cuma dua tahun. Jangan mengejar material dulu. Sudah bisa makan, cukup. Kuliah saja dulu, pekerjaan jangan dikejar, nanti pekerjaan yang mengejar kita".

Inilah respon yang saya inginkan dari setiap orang untuk saya.

Seperti sewaktu dia tahu bahwa saya mengambil Bahasa untuk kelanjutan pendidikan saya. Dia malah berkomentar

"Loh, kok ambil, bahasa? kan bahasa sulit"

Respon ini lebih membahagiakan, saya pernah mendapat pernyataan bahwa Bahasa Indonesia, pilihan saya saat ini adalah demi mencari gelar.

"Agama ke Bahasa? itu si bukan cari ilmu, tapi cari gelar". Ya, cukup menggeramkan hati. Seperti jawaban saya pada orang yang mengherankan saya, mengapa ambil bahasa, dan seperti jawaban saya sewaktu tes ambil bahasa, saya katakan pada dia.

"Sejak dulu, saya ingin di jurusan ini. Saat ini saya ada di dunia menulis, saya menyukainya, hati saya di bahasa".

Saya sejak awal memang belum berniat untuk ikut tes ini. Tapi karena saya merasa risih dengan usulan beberapa orang yang menyarankan saya tes, dan tidak ingin dianggap sebagai orang yang sombong, saya pun memutuskan untuk mengurus semua pesyaratan. Persyaratan yang berhasil menjatuhkan air mata saya di depan Ketua Tata Usaha tempat saya mengenyam pendidikan Madrasah Tsanawiyah. Pasalnya Ijazah saya tidak ada, dan saya meminta batuan di sana. Tapi rumit sekali. Bukan karena saya takut tak bisa ikut tes, tapi saya membayangkan wajah Mak yang merasa bersalah karena menghilangkan Ijazah itu. Berharap penuh, ijazah fotocopyan dari sekolah dapat menjadi pengganti-saat itu emak berharap saya ikut tes ini-.

Ternyata ijazah itu ada di lemari saya, tersimpan rapi.


Mungkin sewaktu saya memutuskan untuk kuliah, yang saya tahu saya akan selesai sebagai pendidik, dan bekerja di kecamatan, tempat asal saya. Saya menjadi pendidik seumur hidup. Seperti keluarga-keluarga kebanyakan. Berprofesi sebagai Guru.
Hingga akhirnya saya memutuskan cita-cita saya sebagai Guru.

Tapi saya salah. Proses akademik saya, mengubah pandangan. Saya bertemu dengan orang-orang yang tidak sekedar bergelar S.Pd, tetapi M. Dr atau ada yang Prof.  Dalam hati, saya berkata, saya ingin mendapatkan pendidikan seperti mereka.

Ini kedengarannya memang terlalu tinggi. Bahkan seroang teman pernah bilang "Aku Khawatir, kau  jadi gil". Saat itu ia membaca pesan saya, bahwa saya mesti mengerjakan banyak pekerjaan.

Tentang Tes CPNS tadi, selesai pendidikan S1, saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya. Meski bermodalkan nekat dan pembayaran di semester awal, untuk selanjutnya saya percaya akan ada jalan yang terbaik yang Allah berikan pada saya. Walaupun saya melihatkan keterkejutan saya pada nominal paling tidak Rp 11.000.000 yang harus disiapkan untuk semester tiga mendatang.

Maka, saya ingin menyelesaikan kuliah saya, dan tidak ingin ikut tes itu saat ini. Saya juga berpikir bahwa saya bisa memberi peluang pekerjaan pada diri saya dan orang lain. Menjadi Pegawai Negeri Sipil, tentu menyenangkan, apalagi menjai seorang guru dengan jaminan Sertifikasi dan lainnya. Hanya, saya belum siap untuk menjadi seorang PNS. Saya masih ingin bebas. Saya masih ingin melakukan banyak hal dengan ruang dan waktu yang saya punya. Saya masih ingin berinovasi pada diri saya. Belum waktunya menghabiskan waktu untuk memberikan pembelajaran di kelas. Membuat RPP, membuat perangkat media pembelajaran, melaksanakan kurikulum dengan baik.

Pikiran negatif saya saat ini, jika saya menjadi seroang guru, berdiam diri di Toho, Kecamatan jauh dari Ibu kota Kabupaten Pontianak, saya akan menghabiskan waktu saya sebagai guru yang baik. Saya tidak bisa ikut seminar-seminar yang membahas Bahasa, Sastra, Budaya, Teknologi, dan lainnya di Kota. Saya ketinggalan infromasi mengenai itu. Saya tidak bisa ikut riset kecil-kecilan yang dilakukan oleh teman-teman saya dan membukukanya. Saya tidak bisa ikut serta dalam mendesain cover teman-teman di Club Menulis.

Jelek sekali pemikiran ini.

Tapi, saya tidak takut dengan pelosok dan pedalaman. Hanya saja saya belum siap.Suatu saat ketika ilmu saya sudah bisa diandalakan saya akan pergi ke berbagai pelosok di Kalimantan, menjadi pendidik, menjadi peneliti, menjadi penulis, menjadi pengubah. Hahaahahahhahahahaa.

Malah yang saya pikir adalah. saya dapat membentuk suatu wadah pendidikan bersama teman-teman saya. Mengajak banyak orang menulis, membaca, dan berpikir positif tentang kehidupan. Membudayakan sikap taat peraturan, sopan dan satun, saling membantu, peduli, dan mencintai lingkungan. Saya ingin melakukannya bersama teman-teman saya, yang mungkin belum terbentuk dan belum saya temukan orang-orangnya. Tapi saya percaya itu akan terwujud.

Saya ingin mengasah kemampuan saya di dunia kepenulisan. Saya ingin bisa menulis cerita untuk anak-anak, untuk remaja, untuk pendidikan, dan untuk masyarakat. Saya ingin menjadi seorang peneliti yang benar-benar paham dengan dunia lapangan, menyelesaikan suatu masalah dengan memberi solusi yang berarti.

Saya juga ingin bergelut di dunia website. Menjadi desainer grafis, merancang tema website. Dan menghasilkan uang dari pekerjaan yang saya senangi. Hahahaha seperti Fikri Rasyid. Noh ada link nya di atas. Saya banyak terinspirasi dan termotivasi dari dia. Cuss Klik.

Banyak memang keinginan saya itu, bahkan saya tidak menyebutkan keinginan saya untuk keluarga, terutama untuk Emak saya. Saya akan membahas ini secara khusus.

Tentang PNS tadi, Emak akhirnya menyerahkan apa yang saya inginkan. Beliau tahu, bahwa saya tidak serius untuk ikut tes kali ini.
"Terserahlah, apa yang baik untuk kau lah". Kata-kata inilah yang akhirnya keluar, sebelumnya beliau masih tidak percaya pada pilihan saya.

Saya masih ingin bebas.

Ya, saya merasa percaya saja, saya bisa meloloskan diri walaupun saya harus berkompetesi dengan 400-an orang yang menginginkan 3 formasi ini. Hahahahahahahahahha.

Tapi saya mendapatkan pengalaman berharga berkenaan pengurusan tes ini. Saya merasakan letihnya bolak-balik mengurus Ijazah, kartu pencarian kerja, mencuci foto, menulis surat lamaran kerja, menunggu antrian penyerahan berkas, melihat muka melas orang-orang yang salah memenuhi berkas, bertemu dengan beberapa teman yamg ikut mendatar dan  mendengar keluhan-keluhan mereka serta harapan dan pesimisnya mereka dengan pilihan, mendaftar PNS.

Hari ini saya sangat merasa santai sekali. Saya tidak pernah membaca buku-buku berkenaan tes. Saya membaca buku-buku yang berhubungan dengan kuliah, dan novel-novel yang saya pinjam dari beberapa teman.



Mohon doa restu untuk keinginan saya itu








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui ...

RPS Bahasa Indonesia

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Mata Kuliah Umum (MKU) yang berisi materi kebahasaan yang menunjang Kompetensi pedagogik, Kompetensi kepribadian, Kompetensi sosial, Kompetensi profesional mahasiswa Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dalam bidang sebagai calon pendidik. Materi meliputi; Hakikat dan kedudukan Bahasa Indonesia, Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Ejaan yang Disempurnakan (EyD), Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia secara Lisan dan Tulisan (Bahasa Indonesia yang baik dan benar), Dasar-Dasar Mengarang (Ragam, fungsi dan diksi bahasa Indonesia, Pemanfatan kamus bahasa indonesia (Bahasa Baku), Pemanfaatan kamus dan tesaurus, Ragam bahasa ilmiah lisan dan tulisan, dan demonstrasi berbahasa Indonesia RPS Bahasa Indonesia   1.     Aditya, F. (2018). Forms And Meanings Of Traditional Foods In Tanjung Village Community, Mempawah, West Kalimantan. Khatulistiwa , 8 (2). https://doi.org/10.24260/khatulistiwa.v8i2.1161 2.   ...

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                ...