Taraaaaaang.
Hari ketiga. Semalam saya sudah melirik apa yang akan saya tulis hari ini.
Sesuatu yang saya gantung di kamar. Berjaring. Ada tiga kawat yang melingkarinya, dengan ukuran yang tak sama ukurannya. Tiga tingkatan.
Ini dia.
Sesuatu yang saya gantung di kamar. Berjaring. Ada tiga kawat yang melingkarinya, dengan ukuran yang tak sama ukurannya. Tiga tingkatan.
Ini dia.
![]() |
keranjang ikan-eksesoris |
Ini
saya beli, mungkin sewaktu kelas XI. Masih menggunakan seragam putih-abu.
Fungsinya sama seperti dulu saya gunakan untuk meyimpan make up. Halah,
maksudnya bedak dan segala temannya. Tapi kalo dilihat di foto ini,
kelihatannya ada sikat gigi dan shampoo. Ya, itu lah terkadang dia suka
dialihfungsikan juga. :D
Entah apa yang membuat saya berpikir untuk membeli ini dan menjadikannya sebagai bagian dari kamar saya. Entah film , video klip, atau sinetron, sinema FTV atau bacaan apa yang mempengaruhi itu. Entah, apakah ini ide sendiri atau saya memang terpengaruh.
Tapi pastinya keranjang ini memang sangat bersahabat. Saya tidak perlu repot repot menyusun alat-alat make up saya. Oke saya akui make up yang saya maksud, hanya pelembab gincu eh lipstik, pupor eh bedak, deodorant, handbody, splash cologne dan parfum.
Jangan tanya berapa harganya, saya lupa. Tapi kalau saya boleh saya menebak mungkin Rp 6.000.
Di tempat saya tinggal, ini digunakan untuk menyimpan ikan, udang hasil pancingan. Saya rasa keranjang ini bis ajuga untuk menyimpan tengkuyung atau kepa, sejenis makanan laut yang terkenal di pesisir Mempawah, bisa juga kepiting.
Lubang untuk menyimpan dan mengambil berada di atanya itu, he, tapi kalau saya memang sengaja melubanginya di bagian samping agar mudah menyimpan barang-barang lainnya, sebab keranjang ini saya gantung dan menyesuaikan postur tubuh, ehmm menjangkau tangan.Ya seperti itulah.
Sekarang, keranjang ini masih setia di kamar. Di Kamar saya yang dulu di rumah Mempawah dan di Pontianak. Saya sengaja mengangkutnya hingga ke kota Khatulistiwa, ya alasannya karena saya memang malas untuk menyusun berabagai kebutuhan tadi. Tapi bedanya, sekarang keranjang Ikan tidak saya gunakan lagi untuk menyimpn Handbody dan teman-temannya.
Saya menggantungnya di tiang atas di kamar saya. Tingginya melebihi jangkauan tangan saya. Sekarang dia ditemani berbagai Pin yang saya dapat. Saya sematkan pin itu dibalik jaring-jairngnya. Ada Pin bertuliskan MeetExpreet LA. Pemakalah Seminar Internasional Melayu Gemilang, Warta STAIN Pontianak, Garuda Indonesia, is Friend of Universitimalaya, dan Donasikan kasih sayang darahmu.
Entah apa yang membuat saya berpikir untuk membeli ini dan menjadikannya sebagai bagian dari kamar saya. Entah film , video klip, atau sinetron, sinema FTV atau bacaan apa yang mempengaruhi itu. Entah, apakah ini ide sendiri atau saya memang terpengaruh.
Tapi pastinya keranjang ini memang sangat bersahabat. Saya tidak perlu repot repot menyusun alat-alat make up saya. Oke saya akui make up yang saya maksud, hanya pelembab gincu eh lipstik, pupor eh bedak, deodorant, handbody, splash cologne dan parfum.
Jangan tanya berapa harganya, saya lupa. Tapi kalau saya boleh saya menebak mungkin Rp 6.000.
Di tempat saya tinggal, ini digunakan untuk menyimpan ikan, udang hasil pancingan. Saya rasa keranjang ini bis ajuga untuk menyimpan tengkuyung atau kepa, sejenis makanan laut yang terkenal di pesisir Mempawah, bisa juga kepiting.
Lubang untuk menyimpan dan mengambil berada di atanya itu, he, tapi kalau saya memang sengaja melubanginya di bagian samping agar mudah menyimpan barang-barang lainnya, sebab keranjang ini saya gantung dan menyesuaikan postur tubuh, ehmm menjangkau tangan.Ya seperti itulah.
Sekarang, keranjang ini masih setia di kamar. Di Kamar saya yang dulu di rumah Mempawah dan di Pontianak. Saya sengaja mengangkutnya hingga ke kota Khatulistiwa, ya alasannya karena saya memang malas untuk menyusun berabagai kebutuhan tadi. Tapi bedanya, sekarang keranjang Ikan tidak saya gunakan lagi untuk menyimpn Handbody dan teman-temannya.
Saya menggantungnya di tiang atas di kamar saya. Tingginya melebihi jangkauan tangan saya. Sekarang dia ditemani berbagai Pin yang saya dapat. Saya sematkan pin itu dibalik jaring-jairngnya. Ada Pin bertuliskan MeetExpreet LA. Pemakalah Seminar Internasional Melayu Gemilang, Warta STAIN Pontianak, Garuda Indonesia, is Friend of Universitimalaya, dan Donasikan kasih sayang darahmu.
![]() |
ada dolpin juga biar identitasnya tetap terjaga. Heheh tempat ikan :) |
Menurut saya, keranjang ini menambah keunikan di kamar ini.
Hahahah. Oh ya saya belum memberi tahu nama Keche dari kamar saya. Sejak saya punya kamar sendiri saya menyebut kamar saya.
Sekretariat Kamar Kapal Pecah=SKKP
#CeritaDariKamarPart3(hari ketiga, modemnya baik hati :) )
#Menuju23Part3
Komentar