Suhu yang entah bagaimana waktu itu yang kuingat hanya panas. Tak tahan. Malas. Segera ingin pulang. Segera masuk rumah. Mencari apa yang bisa melawan, panas. Jangan tanya bagaimana rasa tak nyaman kaki di dalam Hangatnya bukan main, maksudnya itu tak hangat lagi. Keterlaluan. Jemari di sana, dari jempol hingga kelingking bergerak liar. Ingin segera keluar. Gerah. Lalu kita sampai. Mengangkat telapak yang menghangat keterlaluan. Kemudian mengayuh pada udara, merasakan sensai angin dari haluan. Jemari menari. Ingin terus kembali merasa. Tenang. Namun, itulah yang terjadi. Jemari terlalu senang, senang keterlaluan. Dari jempol hingga kelingking, kiri-kanan. Menarik minat telapak dan tulang-tulang untuk masuk segera. dan melupakan, dan segera mengingat. Beberapa langkah. Tulang kaki yang bergerak berhenti. Memori dari sana teringat padanya. "Tak apa-apakah dia di sana?" Kemudian mata menoleh pada dia. Melihat dengan tanya kemudian melihat kesedihan dan kekhawa...