Langsung ke konten utama

Belajar Meneliti dari Karl






Senin, 25 Februari kami anggota Club Menulis STAIN Pontianak, dikenalkan oleh Pembimbing kepada Karl. Karl adalah seorang peneliti dari Amerika.  Ia konsen pada linguistik. Kedatangannya ke Kalimantan Barat untuk meneliti tentang bahasa di Melawi. Sebelumnya, lebih kurang 10 tahu yang lalu, lelaki bertubuh tinggi itu pernah meneliti di Jambi. Pengalaman meneliti di sana lah ia bagi pada kami.

Karl mengaku sejak SMP sangat tertarik dengan bahasa. Ia belajar berbagai bahasa ketika itu. Perancis, Spanyol, Afrika Selatan adalah bahasa yang sudah dipelajarinya. Rasa cintanya Karl pada linguistik ang ymungkin menjadikan dirinya serius untuk mendalami dunia ini. Bahkan hingga ke hulu Kalimantan Barat. Memakan waktu yang tidak sebentar. Mesti menaiki kendaraan hingga berjam-jam, belum lagi dengan jalan kondisi jalan yang akan memberikan sensasi yang beda. Tapi, hal tersebut tidak menjadi masalah yang besar buat Karl. Tempat-tempat yang jauh itulah, ada bahasa yang  belum ditulis.. Dan hal itu tampaknya menjadi prinsip Karl dalam penelitiannya.

Ditambah lagi penelitian ini berkenaan dengan hal yang disukainya. Belajar bahasa orang lain. Karl mengaku bahwa dirinya adalah Orang yang Suka Tahu.

“Saya orang yang ingin tahu yang belum ada. Saya suka tahu dan saya diberkati oleh Tuhan diberi kesempatan ini. Saya tidak tahu kenapa, tapi saya rasa ini berkat. Ya saya rasa saya orang yang suka tahu”. 

Jenis bahasa yang belum ada tulisannya menjadi sangat menarik. Lokasi yang jauh tersebut sulit untuk dijangkau sehingga ini pula yang menjadi penyebab tulisan-tulisan tentang bahasa tidak ditemukan, atau sedikit ditemukan. Jika pun ada, tulisan itu lebih pada data yang berasal dari daerah di dekat kota.
Sebagai peneliti, Karl memberikan kami pembelajaran yang penting mengenai pencarian data sebelum dan ketika mencari data di lapangan. Beberapa kali referensi yang ditunjukkan pada beliau, tak banyak ia pilih untuk dibeli atau fotocopy. Hal ini dikarenakan Karl sudah memiliki data tersebut. Data-data itu diakuinya sudah ia miliki dan sudah dalam bentuk digital. Artinya Karl sudah siap dengan kajian pustakanya, beliau sudah siap dengan beragam referensinya sebelum turun ke lapangan. Bahkan buku yang pernah didengarnya tetapi belum dilihat dan dibacanya juga diingat oleh Karl. Dan referensi ini sudah ia simpan di program khusus di Tabletnya yang menampilkan identitas buku, baik dari penulis, editor, penerbit, identitas layaknya daftar pustaka.  Hingga kemudian apabila ia datang ke suatu tempat ia sudah tahu buku apa yang mesti ia cari. Buku yang pernah ia dengar tapi ia belum miliki. dan referensi untuk Kalimantan Barat diakui Karl sudah lebih kurang dari 200 refrens. Selanjutnya hal yang penting menurut Karl adalah menyusun dan menyalin data yang ia dapatkan.  Hal ini juga pernah diajarkan oleh Pak Yus, bahwa jika sudah membaca buku atau tulisan yang berkenaan dengan penelitian buatlah tulisan sehingga lebih paham tentang apa yang diteliti. 

Karl juga mengajari kami tentang berbagi data. Seorang peneliti harus berbaik hati untuk member data dengan peneliti lain. Karl memang tidak mengatakan hal tersebut namun ia langsung melihatkannya. Karl memberi artikel-artikel yang ditulisnya dan data mengenai bahasa lainnya. Tidak ada yang meminta Karl untuk memberi data tersebut. Namun, memberinya tanpa harus dipinta. Informasi yang ia dapatkan ia bagi-bagi.

Karl mengatakan bahwa untuk melakukan penelitian menurutnya mesti melalui tahap demi tahap seperti menaiki tangga. Jika tidak menggunakan tangga maka akan terjatuh, begitulah penelitian mesti menggunakan tangga Ilmu. Jika tidak melewati tangga maka akan terjatuh. Atau menurut Karl lagi,  turun ke lapangan namun belum membaca itu artinya melakukan penelitian yang sia-sia.

Apa yang dikatakan Karl bukan sekedar bicara saja, sebab sebelum  berbicara tentang pengalaman tersebut Karl sudah menunjukkannya. Bukti lainnya ketika Karl menanyakan buku berjudul Memahami Kesukubangsaan di Kalimantan Barat. Buku ini diketahui Karl dari blog milik Penulis, Yusriadi. Karl bilang ia mengetahui buku tersebut setahun yang lalu.
Sungguh, Karl Ronald Anderbeck memang seorang peneliti yang teliti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau