"Enak ya punye rase musiman", seorang teman bercerita tentang celetukan teman dekatnya.
Rasa musiman sama saja dengan masa kesemsem. Masa dimana hati sedang senang-senangnya dengan sesuatu. Misalnya dengan artis korea, dengan pekerjaan, atau dengan pandangan "baru". Hem.. kesemsem yang dibahas sekarang adalah kesemsem dengan seseorang. Kalau kamu cewek, kesemsemnya sama cowok, kalau kamu cowok kesemsemnya sama cewek.
Masa-masa kesemsem yang seperti ini adalah masa-masa paling indah, hahaaahahaha. Masa-masa senangnya senyum-senyum, dan merasa semangat untuk melakukan banyak hal. Inspirasi ikut mengalir. Ide berkeliaran kemana-mana. Masa dimana mau-maunya ngurus diri. Lebih memperhatian penampilan dan face.
Oke, ada cerita tentang masa kesemsem. Jujur saya sendiri adalah orang yang mudah kesemsem sama orang, sering mendapat masa-masa suka-suka ini. Meski tidak terlalu mengurus diri, tapi lumayan dapat angin positif untuk diri sendiri yang memang malas sekali untuk memperhatikan penampilan. Tapi ketika masa itu datang, walaupun tidak terlalu banyak, tapi lumayan ada lah.
Masa-masa ini, tentu ingin terlihat lebih fresh dari biasanya. Tapi kalau untuk saya pribadi, di-fresh atau pun tidak, tampaknya sama saja, lusuh. Mungkin karena saya tidak terlalu suka untuk merubah apa yang membuat saya nyaman, hanya untuk mendapatkan perhatian dari yang dikesemsemkan itu, maklum, kebanyakan target suka dengan style yang rada annchooore ini. Jadi poles sedikit saja :P *PD tingkat Komet!!
Namun, yang saya herankan, kenapa saya cepat sekali kesemsem dan cepat sekali merasakan rasa itu hilang. Apa ini dikarenakan saya banyak menilai ya? Ah, padahal kalaupun saya menilai, itu adalah hal-hal yang kecil saja.
Tipe saya adalah orang tampangnya pendiam-pendiam saja, tapi, ada tapinya. Untuk soal ini saya tidak terlalu persis, kenapa orang-orang seperti malah membuat saya suka.
Kan cuma suka, bukan cinta. :p
Diantaranya: Orang ini bertampang "antos" menurut saya, tulisannya menjamur di media, pandai cari peluang bisnis. Namun, suatu saat dia banyak bertanya "kenal sama ini, itu" dan semuanya nama cewek, saya kok merasa illfeel ya? tampaknya kok dia bangga sekali punya kenalan cewek-cewek itu, bukannya "cemburu' tapi apa ya, tampang bangganya itu loh. Lainnya dia suka bercerita tentang masa kelamnya yang telah berbeda dengan yang sekarang, cerah. Iya sih, bisa jadi motivasi, tapi, pokoknya membuat rasa itu langsung ."fiuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh`` ~~~~~" ketiup angin".
Ada lagi:
Soal fashion dia oke, suka baca, punya opini yang mantap. Namun, saking banyaknya beropini, dia selalu berbicara, yang kayaknya dialah yang paling pandai, apalagi dengan mimik wajahnya itu yang tampak paling tau dengan segala yang dibicaarakan. Apalagi saat itu diteman-teman dekat :(. Hadooh
Terus: Sukanya berbicara tentang masalah yang dihadapinya. Hilang motivasi karena ditinggalkan teman, kemudian melakukan hal yang merusak dirinya. Pikiran egois saya, saya malas memberi nasehat pada orang yang terus-terusan bergantung dengan orang lain. Tidak ada yang ngasi semangat, dia tidak bisa berpikir positif.
Lucunya lagi: karena ada teman cowoknya sering komen di FB dengan memanggil diri masing-masing menggunakan nama mereka, saya langsung berpikir aneh-aneh hhhahahha. Iuuuu...
Ada juga: yang bicaranya agak dengan nada kasar, menggunakan bahasa Aku dan kau. Semua hal yang kalem-kalem tentang dia langsung lost
Ya, kalau soal menilai saya jauh sekali dari mendapat predikan baik, apalagi sangat baik. Namun, setiap orang punya rasa. :P
Hingga saat ini diantara dari orang yang kesemsem belum ada yang membuat saya berpikir untuk serius dengan status "pacaran" ada banyak alasan, ya itu juga pernah saya tulis di blog ini. Tapi ada satu orang yang sampai saat ini membuat saya kesemsem tidak tertulungkan, meski suatu waktu ada hal yang membuat saya tidak "care", tapi ada saja hal yang membuat saya tersenyum lagi. Ah, awesome sekali orang ini.
Kata teman yang bercerita tadi "memberi kesempatan bukan harapan"
-sepertinya, ini adalah tulisan eror diawal bulan Oktober ini-
Komentar