Langsung ke konten utama

Sejarah Keturunan Kampung Tanjung, Mempawah

Pagi Minggu, (12/08/2012), mata masih sipit, ngantuk belum hilang, lapar sudah dimulai (bulan puasa ini :) ), saya menawarkan kepada seseorang untuk menuliskan garis keturunan. Sebelumnya, saya membuat status Facebook yang isinya menyapa teman dekat di Kampung sana. Lalu orang yang saya tawari ini memberi komentar, dia bilang dia merasa kenal dengan salah satu dari kami.

Lucunya, orang ini masih mempunyai garis sodara dengan kami semua, tapi dia tidak kenal dengan kami. Ya mungkin dikarenakan tempat tinggal yang berbeda, dia tinggal di Ibu Kota Provinsi, kami tinggal di salah satu kampung di Ibu Kota Kabupaten. Saya pun menyebutkan teman saya itu anak siapa, tinggal dimana, dan mungkin dia mempunyai pangkat nenek dengan orang ini. Tapi orang yang bertanya ini beranggapan bahwa dirinya dengan teman tersebut tidak mempunyai garis keturunan.

Tapi saya menyangkalinya. Setahu saya, semua orang yang ada di Kampung Tanjung, Mempawah Hilir ini mempunyai hubungan saudara, bahkan yang berlainan etnis seperti Mendure ( untuk Etnis Madura dalam penyebutan Melayu di sana). Hubungan tersebut terjalin karena faktor pernikahan. Namun, saya tidak tau pasti kapan Etnis ini masuk ke Kampung Tanjung. Sejarah mengenai latar belakang tersebut belum sempat saya dengar, begitu juga dengan batas-batas lahan perkampungan di sana, yang orang Cine ( untuk Etnis Tionghoa dalam penyebutan Melayu di sana) masuk di kawasan Kampung Tanjung.

Hem ini menjadi PR saya ketika Mudik lebaran nanti. Mesti ada cerita yang saya dapatkan.

Saya menyangkali anggapan tersebut, sebab saya mendapatkan dokumentasi dan informasi mengenai garis keturunan yang ada di Kampung Tanjung. Kampung kelahiran saya ini dibuka oleh orang Bugis pada tahun 1772 M. Namun, saat ini Bugis sepertinya memudar sebagai identitas orang Tanjung.

Sebagai contoh, saya pernah bertanya dengan Emak, mengenai identitas etnis ini. Jawaban yang mengherankan ialah:

"Bapak kau Bugis, tapi sekarang, kite ni Melayu lah". Padahal jelas, keturunan pertama di Kampung Tanjung adalah orang Bugis.

Memang saat ini berbagai budaya yang dimiliki oleh orang Bugis sudah tidak dilaksanakan lagi oleh warga di Kampung, namun beberapa budaya Melayu  Arak pengantin dan sunatan/khatamul Qurnan masih dilakukan. Arakan pengantin dan Khatamul Quran masih ada yang melaksanakannya, dan sepertinya seluruh warga.

Mengenai garis keturunan tadi ditahun 2001, diperkirakan sudah pada generasi ke delapan. Saya yang lahir pada tahun 1990, katanya masuk ke generasi sembilan (9), atau yang lebih dikenal waris sembilan (9) oleh masyarakat kampung. Garis-garis keturunan waris 9 ini tampaknya mempunyai keistimewaan. Ya, ini menjadi PR saya lagi,mengapa waris sembilan mempunyai keistimewaan sendiri. Namun saya pernah menemukan buku yang dibuat oleh masyarakat kampung di sana mengenai waris sembilan. Dan, memang garis keturunan tersebut hanya dibuat bagannya sampai waris sembilan. Jikalau tidak salah, waris sembilan ini pernah melakukan rapat atau sejenisnya, tidak tahu membahas apa, mungkin untuk memperjelas sejarah di Kampung yang Alhamdulillah, telah dibentuk dalam tulisan. 

Buku waris sembilan tersebut memang tidak saya miliki, dan sangat saya sayangi. Mungkin masih ada beberapa masyarakat di kampung memiliki, dan lagi ini menjadi PR saya jika mudik nanti. Tapi saya memiliki tulisan mengenai singkat sejarah terbentuknya kampung, yang dibuat sewaktu memperingati dirgahayu kampung tanjung yang ke 221, pada tahun 2001/2002. (Jelasnya akan diklarivikasi).

Dan, beberapa teman yang saya sapa tadi ada yang mempunyai pangkat sepupu 3 kali, dan ada pula keponakan.  


Meskipun tawaran saya ditolak oleh orang tadi, saya tetap berkeinginan untuk membuatnya. Namun, pagi Minggu itu saya dikecohkan dengan sifat lupa. Lupa kemana saya menyimpan garis-garis keturunan yang sempat saya buat. Garis keturunan itu, berdasarkan infromasi dari Emak saya sendiri. Semoga informasi ini benar adanya. Ya, Rasanya masih bisa digunakan untuk data sementara. 


------------------

· ·
 --------------
· ·
 ---------


· ·

 ---------
· ·

  • Ekka Sri Andhini Ahmad pnya ank 4..
    1.Hadiah-sairi : kak mimik,bg een,kak endang, cik jami,wiwin,wawan
    2.Salehan(alm)-sarijah : kak uun,bg aan, didin
    3.Jumiati-basuni : kak lis (alm), bg andi
    4.Saiful-nurhasanah : eka, abi..
    Wabillahitaufik walhidayah wss.. :D

  • Nuzulliah Ivany Kurang tu maseeh,
    Mariam, jamal...

  • Nin Dit ha asyekkk., jadi ni hahhahahha. Yuuuk cuss kite buat sejarah tanjong wkwkw
    ---------
· ·

-------------
Mak Dadungbin Hasan dekberadek dengan Ali bin Hasan

Dadung mempunyai anak bernama Djalil

Ali bin Hasan mempunyai anak bernama Hamdan

Djalil mempunyai anak bernama Ismi Djalil

dan Hamdan mempunyai anak bernama Tasmaniah Hamdan

Jadi::

Ismi Djalil menikah dengan Tasmaniah Hamdan

wkwkwkwk

::Yuli Ismayana, Ariz Broadcaster, Nuzulliah Ivany, Irni Septy Zulhilda, Ekka Sri Andhini, Ana Imout
· ·

:: jika ada kesalahan mohon dibenarkan::


Tulisan sebelumnya:

Farninda Aditya: Deskripsi Tanjong

nindafarnindaaditya.blogspot.com/.../deskripsi-tanjong.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau