Ya, itulah nama kegiatan yang saya ikuti pada tanggal 27,
28, 29 yang lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Englsh community STAIN
Pontianak. Kegiatan ini secara penuh diadakan di Alianyang Center, A.Yani II. Kemah
seperti ini adalah hal yang pertama saya alami, apalagi berhubungan dengan
bahasa Inggris. English Community adalah klub akademik yang didirikan pada tahun
2010 oleh Pembantu ketua III STAIN Pontianak, Dr. Hermansyah, bersamaan pula
dengan Club Menulis, Klub bahasa Arab, dan Hafiz Quran.
Saya mengetahui kegiatan ini sebelum Ramadhan tiba, setelah
mengetahuinya minat untuk ikut sudah muncul. Mengisi waktu di bulan ramadhan
yang memang bertepatan dengan waktu libur kuliah. Mendapatkan pengalaman baru
di kegiatan yang belum pernah saya ikuti. Ya, kemah seperti ini adalah hal yang
baru untuk saya. Apalagi info yang saya dapat, proses kegiatan ini dibentuk
seperti belajar bahasa inggris di BEC (Basic English Course) Pare, Jawa Timur
yang dikenal sebagai Kampung Inggris.
Kemampuan bahasa inggris saya, ya cuma itu-itu saja. Bisa yes I do, yes no. Belajar bahasa inggris
memang bukan hal yang baru, tapi entah mengapa selalu saja tidak terbiasa, dan
salahnya memang tidak dibiasakan hingga yang bahasa ini tidak menjadi teman
yang akrab.
Jika saya mengingat kembali apa yang telah saya lakukan di
kegiatan tersebut, pasti saya tersenyum.
Bagaimana tidak, sering kali Gusi dan gigi terasa sejuk dan lidah terasa
kelu. Yeaah, saya dan teman-teman yang ikut mesti menggunakan bahsa inggris
selama kegitan. Jika ada yang melanggar, kami akan mendapatkan hukuman yakni
menyebutkan lima kata bahasa inggris untuk satu kata bahasa Indonesia. Mendidik
sekali.
Di kegiatan, saya tercengang-cengang
melihat teman-teman yang berkomunikasi menggunakan bahasa. Salut dan
terpaku. Namun, ketika saya yang
berbicara, mereka mesti menunggu apa yang saya katakan, ada pula yang
melihatkan ekspresi bingung, mengerutkan jidat, matanya dibuka lebar dan
mulutnya juga terbuka “Ha?”. Terlalu PD nya saya hajar saja kata-kata yang
tidak beraturan itu.
“Are you bathroom?”
“Ha?”
Entah apa yang saya pikirkan, bisa-bisanya saya bertanya
pada teman ini, apakah kamu kamar mandi? Mendengar kalimat saya, dia yang
sedang mengerjakan sesatu sampai berhenti. Bingung. Hati saya kocar-kacir
setelah mengeluarkan kalimat itu. Padahal saya hanya bertanya, apakah dirinya
akan ke kamar mandi, itu saja. Untunglah, suasana itu tidak terlalu lama.
Di hari pertama kami mengenalkan diri dengan delapan kunci
kalimat. My Name, My Name
Western,Food that don’t like, I am Happy
when, I am Angry When, Love is, Me in Three words and For motivation Join to REC.
Brian, Ryan, David, Ami, Shera, Shella, Olivia, Elizabet,
Flow, Delila, Scarllet dan nama “kebarat-baratan” dipilih oleh teman-teman yang
lain, fasilitator dan narasumber juga termasuk didalamnya. Nama ini dipilih
oleh masing-masing dari kami. Tapi tidak semua peserta yang menggunakan western name, ada pula yang tetap
menggunakan namanya sendiri.
Sebelum berbuka puasa kami mendapatkan cara mudah belajar Tenses,
yakni dengan bernyanyi. Cara tersebut didapatkan oleh Mrs. Dian Kartika Sari
dirinya belajar di BEC Pare. Menggunakan nada Tinggal Kenangan, Gaby, kami
bersama menyanyikan lagu yang diberi judul Oh My Tenses.
Komentar