Sekarang saya sedang berada di rumah salah seorang teman. Sebenarnya tidak sekedar teman sih, dia masih punya pangkat Cucu. Yay, saya ini neneknya. Ibunya keponakan saya, neneknya sepupu bapak, ya entah monyangnya yang laki atau perempuan yang sodaraan dengan nenek. Ah, pangkat saudara membuat saya menjadi sangat tua :(.
Cucu ini mengingatkan saya di suatu pagi. Saat dia kali pertama pindah sekolah di Kampung saya sana. Dia berlari-lari dari kantin, dan meneriaki saya "Neneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee".
Dengan gaya yang mau memeluk. Tangannya diangkat ke atas.
Persis orang yang lama tidak bertemu. Tak jauh beda dengan artis sinetron yang sedang melakoni perani orang baru mudik.
Atau seorang gadis yang sulit berpisah dengan kekasihnya, dan kemudian turun dari kereta dan berlari-lari ingin memeluk yang tercinta.
Ahai, ini cerita masa kecil.
Sekarang saya bertemu lagi dengan dia, sudah lama tidak bersua seperti ini. Bertatap muka, tertawa bersama dan bercerita banyak hal. Kembali napak tilas mengenang hal-hal yang pernah terjadi.
Tapi ada yang berbeda setelah mungkin 4 tahun tak bertemu.
Sekarang si Cucu punya anak, dia sudah menikah.
Si Cucu kasih saya Cicit. Atinya saya sekarang jadi Monyangnya. Ya Allah. Tua sekali.
"Monyang tuh" dia menunjuuk saya, membahasakan anaknya
"Ini Monyang Ninda, hahahha".
Hahahahahah.
Namun ada hal lain yang paling penting. Cucu telah merasakan bagaimana menjadi seorang Ibu, bagaimana menjadi seorang Istri, menjadi seorang Ipar, dan menjadi seorang menantu. Dia telah memasuki tahap ini. Sudah dewasa, paling tidak seperti itulah status yang boleh diberikan padanya sekarang.
Saya?
Hahahah, dia bilang, saya dan seorang teman yang berstatus keponakan saya, masih dianggapnya masih begitu-begitu saja, tidak ada yang berubah. Tapi ini lebih pada fisik, penampilan kami.
Ahh, saya masih saja bergaya seperti anak SMA. Bahkan seorang Tetua menganggap gaya saya masih saja seperti ABG. Oh No! begitu ya?.
Ya inilah kehidupan.Banyak yang berubah, dan berubah dalam berbagai elemen. Mungkin, Elemen Penampilan saya memang belum berubah 100%.
Semoga suatu saat, ketika kehidupan saya tidak lagi seperti anak ABG ini (sudah pada status punya keluarga inti) saya bisa telaten mengurusnya. Sama seperti Cucu saat ini.
Komentar