Langsung ke konten utama

Menjadi Pemaham Keadaan

Benar, sesuatu yang diidamkan tidak juga terjadi seperti yang diidamkan. Sesuatu yang ditakutkan tidak juga terjadi seperti yang ditakutkan. Banyak cerita yang sudah terjadi waktu itu. Tidak terhitung untuk beberapa hari, tapi lebih. Seminggu pun lebih, tapi kurang dari dua minggu. 

Pertemuan dengan orang baru selalu menjadi hal yang menyenangkan. Mempelajari bagaimana orang baru, dan bagaimana dia menerima keberadaan kita. Seperti beberapa kali orang-orang baru yang saya kenal, saya berusaha untuk memperlihatkan yang terbaik. Lebih pada tidak ingin mengecewakan. Sayang, saya tidak berhasil. 
 
Masih saja, saya menjadi mahluk yang aneh, tidak tahu keadaan, dan bersikap baik. Masih saja memperlihatkan hal-hal buruk yang merusak keberadaan. Tidak pandai sadar, tidak pandai bersikap. Tidak pandai. Sangat.

Saat ini pertemuan orang baru itu bukan sekedar untuk bertemu dengan pertemuan sehari atau dua hari. Dua bulan. Satu atap dengan banyak ruangan, dengan banyak tugas, dengan banyak tanggung jawab, dan dengan banyak candaan.

Keadaan di bawah atap, dengan ruangan semakin banyak, mulanya menyajikan udara yang menyegarkan, hangat, tidak ingin pergi jauh-jauh, ingin tetap di sana, bersama dengan orang-orang baru. Jika pergi, ingin juga bersama-sama orang-orang baru. Merencanakan banyak hal dengan orang-orang baru, dan mengerjakan banyak hal tersebut, meraih misi dan visi dari masing-masing pribadi yang telah dirancang tapi tetap saling mendukung. Tetap ingin salling peduli, tetap ingin bersama.

Apa yang diinginkan tidak bisa selalu diterima oleh orang-orang yang diinginkan mendukung apa yang diinginkan. Tidak semua berjalan dengan lancar. Tidak juga membuat saya pribadi mengerti apa yang diinginkan oleh orang-orang disekitar. Detik ini, saya pribadi kecewa dengan diri pribadi.

Saya yang baru mengenal orang-orang baru ini, tidak dapat mengerti bagaimana keadaanya yang diinginkan. Lagi-lagi saya gagal menjadi orang yang bersikap baik. Saya pernah membuat tulisan yang isinya tidak setuju bahwa kita memaksakan diri untuk menjadi diri sendiri, tetapi mesti menyesuaikan keadaan. Ternyata saya tidak bisa membuktikan tulisan saya. Meski saya tidak tahu bagaimana sebenarnya diri saya sendiri itu bagaimana, tapi saya hanya tahu bahwa saya tidak bisa bersikap menjadi seorang yang lebih tidak banyak mengeluarkan bualan yang tidak bermanfaat.

Bualan yang saya maksud bukanlah untuk banyak kalimat yang mengada-ada demi strata saya, atau menjadikan diri lebih baik, menyombongkan diri atau membual bahwa saya lebih tau dari siapapun. Bualan yang saya maksud adalah bualan yang berupa cerita-cerita, lelucon yang diinginkan untuk membuat suasana lebih baik. Mengakrabkan diri dan mencoba melihatkan bagaimana saya yang memamg suka berbual ini. Bualan yang membuat semuanya tertawa, bualan yang membuat semuanya merasa senang.


                                   Sayang, bualan tidak semua dapat menerimanya.


Teguran memang diperlukan, meski menyakitkan. Namun tidak disangkan teguran yang telah diterima dengan ikhlas itu menjadi awal kerapatan menjadi sedikit longgar. Bukan dikarenakan bualan ini membuat semuanya menjadi tidak senang, bukan dikarenakan teguran yang membuat banyak kesan. Namun, meski sedikit bualan dengan timpak balik teguran ini menjadi awal dari keadaan yang tidak menyenangkan ini. Bukan dikarenakan ini, tetapi menjadi awal yang membuat suasana menjadi tidak baik. Bukan dikarenakan teguran dan bualan, namun terlihat tidak manis saja jika kerapatan ini terdapat celah setelah teguran-teguran itu. Seperti ini terjadi karena ada teguran dan bualan. Seperti apa yang telah disimpulkan saat banyak waktu yang berlalu masih dalam ukuran muda itu terlalu cepat.

Banyak hal lain yang menyebabkan kerapatan ini menjadi longgar, bukan karena teguran dan bualan, tapi ada hal lain. Namun yang saya kesalkan pada diri saya, mengapa saya tidak bisa mengerti dengan keadaan hal-hal lain yang menyebabkan ini terjadi. Seharusnya saya mengerti keadaan, seharusnya saya bersikap bahwa saya tidak hanya ingin dimengerti, tetapi saya juga mesti mengerti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau