Langsung ke konten utama

Tujuan Menjadi Kaya





Awal cerita  saya malas mau pergi. Rasa-rasa lebih baik di rumah dan mengerjakan apa yang mesti dikerjakan. Tapi ajakan sepupu untuk bertemu dengan temannya tidak bisa ditolak. Percaya akan ada inspirasi yang di dapatkan, saya jadi hayook saja. Sepupu yang belum makan malam memilih Wong Solo sebagai tempat bertemu. Tak lama kami tiba teman Ucu (panggilan untuk sepupu saya) datang. Mengenakan kaos putih dan tas bergantung selimpang di badannya. Tampilannya fresh dan tetap sikap ramah.

Dengar-dengar teman sepupu ini berkincah diberbagai bisnis. Penghasilannya sudah mencukupi. Sudah punya rumah sendiri, meski masih sendiri. Mereka bercerita banyak tentang bisnis, dari jualan kecil-kecilan, kebun, hingga property.  Ucu yang memang suka mencoba bisnis ini, bisnis itu tentu serius mendengar. Tertarik juga sepertinya.

Saya yang tidak terlalu mengerti dengan apa yang mereka bicarakan, hanya manggut-manggut di bagian percakapan yang kiranya saya mengerti. Hingga akhirnya ada percakapan yang membuat saya sangat  terkesan. Teman Ucu membahas konsep kekayaan. Tujuan kekayaan.

Mulanya ia bercerita bahwa Pontianak Berkebun, salah satu komunitas yang sekarang ia geluti itu akan mengadakan event pada bulan Mei nanti. Katanya ada rencana untuk mengundang walikota dari luar pulau. Teman Ucu percaya kalau Pak Wali ini orang bersih. Saat ia berbicara tentang “bersih” saya pikir maksudnya adalah orang yang cinta lingkungan hidup. Berhubung tadi membahas kebun. Lingkungan hijau.

“Ya, dia itu tujuan menjadi wali kota bukan untuk kaya”, kata teman Ucu, bijak.
“Memang, kalau mau jadi yang kayak gitu harus kaya dulu. Saya baru nyadar tentang bersih tadi.
“Ini kebanyakan, he..” dia tertawa pelan dan masih dengan gayanya yang lembut “ biasa dan mau jadi kaya”.
Saya setuju 100% dibagian ini. Kebanyakan orang yang belum kaya, kurang kaya atau apalah yang merasa tidak berkecukupan menjadikan jabatan sebagai cara untuk mendapatkan kekayaan. Jadi kalau sudah kaya, tidak perlu menjadi kaya dengan mengambil hak orang lain. Sederhanya begitulah inti dari pembicaaraan.
“Iya, berarti dia cuma mau berbagi ilmunya saja ya” Ucu membenarkan pembicaraan temanyya itu.
“Mesti ada tujuan menjadi kaya untuk apa” teman ucu melanjutkan.
“Misal kita dapat 100 juta, 20%nya sedekahkan dengan orang lain”. Tujuan menjadi kaya agar bisa berbagi dengan orang lain.

Lagi, saya setuju dengan konsep tujuan menjadi kayanya teman Ucu ini. Saya juga tidak ragu dengan apa yang dia bicarakan. Tujuan kami bertemu malam itu untuk mengambil titipan amplop miliknya. Sudah sering teman Ucu ini menitipkan sedekahnya pada ucu. Membagi rezekinya  pada anak-anak yang menurut  Ucu membutuhkan. Hasyeeknya jika banyak orang mempunyai konsep menjadi kaya seperti ini. Hem.. makmurlah kita!.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau