Hari ini, outline yang saya buat berhasil jadi. Artinya siap sedia buat diajukan. Asyeek akhirnya saya merasa juga jadi mahasiswa yang ngajukan judul. Maklum sekarang selesai PPL dan berada di tingkat semester tua, sudah memasuki tahap ngomongin skripsi dan selesai kuliah. Hem beberapa teman sudah ada yang seminar proposal dan outline.
Menunggu dosen yang bertugas hari ini, saya bertemu dengan beberapa teman. Basinya pertanyaannya itu-itu mulu, ya tentang skripsi.
"Eh udah seminar?"
"Eh udah ngajukan judul?"
Ya saya jawab enteng.
"Udah, tinggal bab terakhir, paragraf terakhir"
"Udah tinggal lembaran ucapan terimakasih, saking banyak yang diucapkan terima kasih"
"Ini lagi nunggu pembimbing satu tanda tangan"
Uwess...
Bang Sam teman sekelas yang sudah seminar proposal melihatkan SK dan kertas bimbingan. Ya udah mumpung dia punya sepuluh foto copyan saya minta satu. Jadilah saya kibas-kibas kertas bimbingan di depan orang yang bertanya "ngapa ke sini?", "udah seminar?".
Entah mengapa saya ngerasa santai saja. Pikirannya pun aneh, Coba buat dulu, ditolak santai... Dan apa yang digiangkan oleh batin saya akhirnya terjadi, judul ditolak. Hem ternyata saya tidak berjodoh dengan judul penelitian ini.
Penelitian ditolak alasannya latar belakangnya lemah, pola pendidikan keluarga yang menjadi judul penelitian dinilai kurang fenomenal, masih umum.
"kalau lingkungannya tidak religius, wajar anaknya begitu"
"sudah berapa lama kamu menegnai tempat ini?"
"kalau lingkungannya religius, anaknya bermasalah, itu baru"
Bincang-bincang dengan sang dosen, pas tragedi penolakan judul.
"Ya Udaaa!" saya cari lagi, besok saya ke sini lagi.
"Iya tidak apa-apa".
Senyum sumringah saya lihatkan dengan dosen yang ada diruangan, ngaku-ngaku judul sudah di ACC. Tapi mereka tahu, judulnya di tolak. Pas mau keluar ruangan Pak Wahab salah satu dosen manggil.
"Dikasih cearamah ka pak, Saye dah pakai sepatu ini ni" melihat kan sepatu pansus yang saya pakai, sepatu mengajar. saya juga pakai rok! Rasanya sudah sempurna.
"Ngape rok kau begantong?" Ha? tanaya itu pak?
"Ngape tak pakai kaos kaki? dosen satunya lagi
"Saye ketinggian pak"
"Kaki saye kebajiran keringat bu"
Selesai, saya kembali melanjutkan pengembaraan di kampus.
Sampai di Malay Corner saya menyampaikan pada sesepuh, judul di tolak. Seperti nasehat beberapa hari lalu, santai saja. Ya saya santai.
SOorenya pas mau buat ini postingan sesepuh melihatkan skripsi. Skripsi anak semester satu KPI.
Skripsi sebagai tugas akhir kuliah karya Ilmiah.
Setan penjahat langsung nyanyi-nyanyi
"ye yeye tak tau malu, yeye tak tau malu, malu la dikalahkan anak semester 1, buat kerangka jak mereke betol" Beuh saya tepis si setan jahat..
"Awas, saya buat lebih canggih lagi"
Hemm memulai dengan senyum sumringah lagi. Ntar kalau ditolak lagi? Ya udah... gini lagi, buat lagi, nambah lagi postinganya.
Tapi nggak mau juga ditolak lagi.
Ingat kata Pak Long?
"Cuma kasi waktu empat tahun"
Emang enak lu
---------------------
Senyum sumringah lagi... weeekk :) :D.
Menunggu dosen yang bertugas hari ini, saya bertemu dengan beberapa teman. Basinya pertanyaannya itu-itu mulu, ya tentang skripsi.
"Eh udah seminar?"
"Eh udah ngajukan judul?"
Ya saya jawab enteng.
"Udah, tinggal bab terakhir, paragraf terakhir"
"Udah tinggal lembaran ucapan terimakasih, saking banyak yang diucapkan terima kasih"
"Ini lagi nunggu pembimbing satu tanda tangan"
Uwess...
Bang Sam teman sekelas yang sudah seminar proposal melihatkan SK dan kertas bimbingan. Ya udah mumpung dia punya sepuluh foto copyan saya minta satu. Jadilah saya kibas-kibas kertas bimbingan di depan orang yang bertanya "ngapa ke sini?", "udah seminar?".
Entah mengapa saya ngerasa santai saja. Pikirannya pun aneh, Coba buat dulu, ditolak santai... Dan apa yang digiangkan oleh batin saya akhirnya terjadi, judul ditolak. Hem ternyata saya tidak berjodoh dengan judul penelitian ini.
Penelitian ditolak alasannya latar belakangnya lemah, pola pendidikan keluarga yang menjadi judul penelitian dinilai kurang fenomenal, masih umum.
"kalau lingkungannya tidak religius, wajar anaknya begitu"
"sudah berapa lama kamu menegnai tempat ini?"
"kalau lingkungannya religius, anaknya bermasalah, itu baru"
Bincang-bincang dengan sang dosen, pas tragedi penolakan judul.
"Ya Udaaa!" saya cari lagi, besok saya ke sini lagi.
"Iya tidak apa-apa".
Senyum sumringah saya lihatkan dengan dosen yang ada diruangan, ngaku-ngaku judul sudah di ACC. Tapi mereka tahu, judulnya di tolak. Pas mau keluar ruangan Pak Wahab salah satu dosen manggil.
"Dikasih cearamah ka pak, Saye dah pakai sepatu ini ni" melihat kan sepatu pansus yang saya pakai, sepatu mengajar. saya juga pakai rok! Rasanya sudah sempurna.
"Ngape rok kau begantong?" Ha? tanaya itu pak?
"Ngape tak pakai kaos kaki? dosen satunya lagi
"Saye ketinggian pak"
"Kaki saye kebajiran keringat bu"
Selesai, saya kembali melanjutkan pengembaraan di kampus.
Sampai di Malay Corner saya menyampaikan pada sesepuh, judul di tolak. Seperti nasehat beberapa hari lalu, santai saja. Ya saya santai.
SOorenya pas mau buat ini postingan sesepuh melihatkan skripsi. Skripsi anak semester satu KPI.
Skripsi sebagai tugas akhir kuliah karya Ilmiah.
Setan penjahat langsung nyanyi-nyanyi
"ye yeye tak tau malu, yeye tak tau malu, malu la dikalahkan anak semester 1, buat kerangka jak mereke betol" Beuh saya tepis si setan jahat..
"Awas, saya buat lebih canggih lagi"
Hemm memulai dengan senyum sumringah lagi. Ntar kalau ditolak lagi? Ya udah... gini lagi, buat lagi, nambah lagi postinganya.
Tapi nggak mau juga ditolak lagi.
Ingat kata Pak Long?
"Cuma kasi waktu empat tahun"
Emang enak lu
---------------------
Senyum sumringah lagi... weeekk :) :D.
Komentar