Langsung ke konten utama

Wow untuk Pay Jarot Sujarwo




“Pay itu kurus, tinggi, itam, jelek, rambutnya panjang”  ujar pemateri Workshop kepenulisan yang diadakan oleh Pro Education, Sabtu lalu (03/12/2011). Dia adalah Pay Jarot Sujarwo, sastrawan terkenal asal Kaliman Barat. Kata-kata yang ia contohkan  dan menjadikan dirinya sebagai objek dalam contoh tersebut, membuktikan bahwa menulis itu sangat mudah. Tidak perlu banyak pikir sampai-sampai kepala pusing dan harus minum obat Paramex ,jelasnya. Tulis saja berdasarkan pengalaman, berdasarkan pengamatan. 

 “Jangan pikir apa yang kamu tulis, tapi tulis apa yang kamu rasakan” adalah kata kunci mudahnya menulis yang bang Pay berikan.  Pay Jarot Sujarwo , seingat saya, saya baru mengenal orang ini pada tahun  2008. Tapi, saya mengenalnya tidak dengan jabatan tangan atau mengucapkan salam.  Saya mengenal abang ini dari papan pengumuman di kampus.  Di pengumuman tersebut, menyebutkan bahwa dia akan tampil di Balai Bahasa, untuk menampilkan karyanya, Puisi.  Saat itu saya memang ingin ke sana, tapi ada hal lain yang membuat saya tidak jadi melanjutkan rencana tersebut. 

Akhirnya saya ketemu juga dengan penulis buku SEPOK ini, buku yang menceritakan orang kampong, yang kampongan di kampong orang. Orang kampong yang diceritakan dalam buku tersebut adalah dia sendiri, Pay Jarot Sujarwo orang Kampong Arang. 

Sepok adalah buku yang menceritakan pengalaman Pay selama di Bulgaria.  Pofesinya sebagai Penulis telah membuktikan, bahwa menjadi seorang Penulis bisa membawa orang hingga ke Eropa. Penulis, adalah profesi yang sempat membuat Emak nya Pay marah besar, sejarahnya ia meninggalkan kuliahnya demi melilih profesi ini.

“Emangnye istri kau nak dikasi cerpen?” cerita Pay hari itu. Dengan mimik dan suara yang diubah seperti Emak-emak.  Ia berhasil membuat peserta terpikal dan terpikat dengan penampilannya. “cocok ikut stand up Comedy” kata Heriyanto, sang moderator.

Tapi, keraguan dan marahnya Emak berhasil di luluhkan oleh Pay. Ceritanya kebanggaan tersebut dikarenakan untuk kali pertama berita tentang kesuksesan Pay di dunia kepenulisan,  di muat di Koran. Anak emak masuk Koran.

“Emak saya pun bangga, dan cerita-cerita sama orang kampong Arang” Pay sambil putar-putar mencontohkan emaknya yang bercerita dengan orang kampong Arang. Dan, ternyata kebanggaan sang emak ditambah lagi tingkatannya. Pay masuk TV dengan peluncuran bukunya yang berjudul pontianak "teenager" under cover.

“Sekali lagi emak saya cerita, anak saye masuk TV” ceritanya kocak dengan suara agak meninggi, suara girang.

Kepergian Pay di Bulgaria tidak hanya menghasilkan Sepok, tetapi Pay juga dipinta untuk menjadi dosen tamu dari Indonesia, di kelas Bahasa Indonesia Sofia University, selama tiga bulan. Lagi-lagi ini gara-gara menjadi penulis. Ditambah lagi, Pay dipinta untuk menerjmahkan Kamus Indonesia-Bulgaria.
“Kalau ada kamus Bulgaria-Indonesia, itu saya yang terjemahkan” ungkapnya bangga.

Bang Pay tidak hanya berhasil dengan karya tulisnya. Tapi ia berhasil membuat buku dan menerbitkannya, bahkan plus lagi, ia juga cerdik dalam memasarkan buku-buku tersebut. Buku-bukunya sering kali ia di terbitkan melalui penerbitan miliknya, Pijar Publishing.  

Dan dalam waktu dekat, abang yang sudah mempunyai 71 buku harian ini, akan berangkat ke Belanda.  Ia akan menggarap tiga buku  yang judulnya sudah ia persiapkan, satu diantaranya itu adalah Sepok 2.
Sangat wow ya?. Wow! karena saya salut. Wow! karena saya bangga. Wow!, menjadi penulis sangat menyengankan.  Lagi, wow membuat buku dan menerbitkan, itu mudah.
Wow, jempol bangga buat karya abang satu ini.






Komentar

Pay Jarot Sujarwo mengatakan…
hehe. ketemu berita ini di sini
waduh, kayaknya yang benar cuma kalimat pertama saja. sisanya dilebih-lebihkan :)

btw, terima kasih atas artikelnya.
salam dari Madrid, Spanyol
Redaksi Aditya mengatakan…
Hemm maaf jika ada yang salah. Ya ini cume berdasarkan lensa mate saye jak. He.. Rencananya tulisan-tulisan yang ada di blog ini akan saya bukukan. Jikalau bersedia saya mohon kritik dan saran serta endorsementnya jika memang sesuai untuk diberikan enrdorsement. :)

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau