Langsung ke konten utama

Karya yang Membuat Semuanya Senang



 
Masih terasa, rasa senangnya. Meski sudah berhari-hari rasa senang itu pada menari-nari. Meski  sudah lewat banyak waktu dalam hitungan jam. Tapi, rasanya masih belum bisa juga hilang rasa senang itu. Ya, saya senang. Senang karena  13 buku yang menjadi target anggota Club Menulis terwujud.  Senang, karena launchingnya berhasil, senang juga warga kampus ikut serta dalam acara itu. Senang ini, tidak hanya sekedar senang saja, tetapi dibauri dengan rasa lega.  Seperti hal-hal tadi, lega karena 13 buku yang menjadi target terwujud. Lega karena launching berhasil. 

Rasanya semua yang terwujud ini bukan hanya  untuk kesenangan saja. Tetapi, ada tanggung jawab yang juga ikut dalam proses mewujudkan itu semua. Itulah yang saya rasakan. Sebagai anggota dalam suatu komunitas, yeng pekerjaannya memang bergelut dengan dunia kepenulisan yang menghasilkan karya tulis, dalam bentuk buku utamanya. 

Sebab itulah, saya juga mesti menyadari, keikutsertaan saya di komunitas ini memang harus menghasilkan karya. Itu komitmen yang sudah disepakati secara tidak langsung. Sudah ada dalam diri.  Ikut komunitas yang begini mesti ada karyanya. Karya yang mengabadikan sejarah katanya. Karya yang menuangkan jutaan  kalimat-kalimat. 

Jadi, wajar saja rasanya, ketika semua itu telah terpenuhi rasa lega pun menyeruak. Tanggung jawab sebagai anggota juga sudah saya penuhi. Satu pekerjaan sudah selesai. Jika diibaratkan hutang, hutangnya sudah dilunasi. Leganya pun pasti tak tanggung-tanggung. Tapi, tidak boleh disama-samakan dengan adanya beban. Atau dijalankan karena sudah terlanjur menjadi anggota, jadi mesti memenuhi tanggung jawab. Bagi saya semua ini dijalankan juga karena senang. Semua karena suka. Akhirnya saat karyanya benar-benar tercipta, setelah semua pekerjaan dikerjakan. Rasa, pikiran, tenaga dan waktu diberikan. Saya juga yang merasakan kesenangan itu. Berkarya itu, bukan untuk pertama dan terakhir. Bukan pula untuk mencari kepuasan. Tapi lebih pada mengartikan proses kehidupan . Tepatnya  begitu .

Semuanya juga terlihat senang. Teman-teman di Club, para undangan, Pembina, pembimbing, juga mereka yang ditulis. Termasuk Pak Soedarto yang mengusulkan kami untuk menulis profile pak Abror. Pak Darto bilang, dia senang karena ada wajah pak Abror di buku Club ini. Buku yang berjudul Abdurrachman Abror: Guru Semua Orang. Sesepuh STAIN ini pun, mengatakan bahwa ia akan memberi perhatian khusus pada Club.  Senangya. 

Selain itu, saat kami mengudara di Radio Mujahidin, program I Love Book kalau tidak salah namanya. Mbak Ayu yang memandu juga terlihat takjub saat mendengar judul buku Eksotika Pontianak dan Geliat Ekonomi Pontianak. Mbak Ayu bilang, apakah launching ini ada hubungannya dengan Ulang Tahun Pontianak. Rasanya tidak berlebihan, saat itu saya menjawab kalau ini bisa dikatakan sebagai kado untuk Pontianak.  Semoga Pak Wali jug senang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Riwayat Hidup: Farninda Aditya

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI Nama Lengkap                            : Farninda Aditya NIP                                                                  : 199008242019032012 Jabatan                                                  : Penata Muda Tk.I, (III/b) Asisten Ahli Jabatan Tambahan                             : Sekretaris Prodi PIAUD FTIK IAIN Pontianak Dosen Pengampu                              : Mata Kuliah Bahasa Indonesia                                           Tempat/tanggal lahir                   : Mempawah, 24 Agustus 1990 Jenis kelamin                               : Perempuan Agama                                         : Islam Ruang                                                     : 210, Lantai II,  Gedung Prof. KH Saifuddin Zuhri GOOGLE SCHOOLAR             :   https://bit.ly/3lqX6US Silakan unduh dan sitasi pada       : MODERATION OF LANGUAGE IN A DIFFERENT FAMILY ENVIRONMENT (Language Moderation in The Multi-Ethnic Family Circumstances) | IC

Pertemuan 1: Magang 1

    Assalamualaikum, ww.   Halo kawan-kawan mahasiswa. Selamat telah sampai pada level ini. Selamat sudah masuk sampai perkuliahan Magang 1. Selamat juga berhasil menyelesaikan ritme perkuliahan melalui Daring selama ini. Kalian semua hebat.   Pada perkuliahan Magang1, saya Farninda Aditya dimanahkan untuk mengampu mata kuliah ini. Bagi yang sudah pernah bertemu dengan saya pada mata kuliah sebelumnya, Bahasa Indonesia terutama, tentu sudah paham bagaimana gaya pembelajaran saya.    Menulis adalah yang Utama. Disiplin adalah Aturan. Komunikasi adalah Penyelamat.  Sebelum membahas tentang Apa itu Mata Kuliah Magang?, perkenankan saya menjelaskan cara belajar kita.   Pertama,  Media . Media utama yang digunakan adalah WhatsAap, e-Leraning, Google Meet, Youtube, Instagram, dan Blog.   Media berkomunikasi adalah WhatsAap dan pembelajaran adalah e-Learning. Jadi, segala informasi akan saya sampaikan sebelumnya melalui jaringan ini, terkait media yang akan digunakan p

Bedences

Cuci Motor Bdences. Itulah nama tempat penyucian motor yang saya lihat di daerah Bakau Besar, Kabupaten Mempawah. Di sekitar tikungan, di dekat masjid. Tidak terlalu jauh setelah jembatan yang diperbaiki tahun lalu.   Baru kali ini melihat tempat cuci tersebut   setelah hampir tiga bulan tidak balik kampung. Saya menyimpulkan, tempat ini adalah baru. Namun, yang menarik dari perhatian saya bukan gambaran tempat penyucianya, bukan fasilitasnya, bukan orang yang sedang menyuci. Tapi, Bdences yang menjadi nama tempat pencucian ini.  Bdences mengingatkan saya dengan kata populer   yang digunakan remaja-remaja di Jalan Bawal. Bawal adalah nama gang yang ada di sekitar Pasar Sayur Mempawah.   Batasan-batasan jalan ini sempat saya tanyakan pada seorang teman yang tinggal di sana. Menurutnya Jalan Bawal I berada di samping Lapangan Tenis, Bawal II   berada di seberang Jalan menuju Pasar Sayur menyeberangi jalan menuju Tol Antibar. Bawal II berada   di belakang SD Negeri 1 Mempawah atau