Menghitung hari detik demi detik
masa kunanti apa kan ada
jalan cerita kisah yang panjang
menghitung hari.
Menghitung harinya Krisdayanti semakin sering saya nyanyikan beberapa hari ini. Tapi cuma lirik dengan kata-kata "Menghitung hari detik demi detik" sea berlanjutnya saya bernyanyi dengan kalimat yang ancur. Tidak pernah ada sebelumnya, bahkan bisa jadi Krisdayanti pun ngeri dengar saya nyanyi dengan nada lagunya. Oh...
Hitung-menghitung itu bukan karena saya dengan mengalami cerita seperti lagu ini. Tapi, hitung-mengitungnya saya lebih pada hitung-menhitung waktu yang semakin hari, semakin habis berada di tempat PPL. Hem.. tidak terasa akhirnya saya selesai juga menjalani proses ini. Lega juga setelah ujian hari Selasa lalu, (17/01/2012). Senangnya lagi, pas ujian anak-anak kelas VIII D pada manis semua. Jauh berbeda saat mengajar biasanya. Biasanya juga manis, seperti itu sih!, tapi manis mereka saya paksa dengan sangar yang ada di wajah saya. Jadi, mereka manis karena terpaksa. Terpaksa manis karena tak mau lihat saya melihatkan wajah sangar seperti Panda berkulit hitam yang tak dapat bambu buat dimakan. Loh? kok panda ini ya?.
He.. setelah itu saya dan yang teman yang lainnya sibuk mengurus Laporan kelompok yang hari ini diperkirakan akan selesai besok. Semoga semuanya clean n clear.
Hem tinggal mengitung hari lagi saya sudah tidak menjadi guru PPL. Guru Palsu kata murid di teman saya di sekolah lain. Tinggal menghitung hari saya tidak lagi jadi guru yang Garang.
Lucu juga ketika mendapat pesan dari seorang murid tadi siang.
"Jangan garang-garang lagi ye"
Pasalnya saya pernah masuk ke kelas mereka menggantikan guru IPA. Merasa tidak aman dengan kedatangan saya, mereka malah berdoa jamaah, agar guru IPA itu cepat sembuh, cepat masuk kelas.
Setelah saya keluar kelas dan digantikan oleh teman yang lain, mereka kembali berjamaah. Bukan berdoa, tapi bersorak. "Horeee". Bersorak, terbebas dari saya yang katanya "garang" ini.
Hem,,, tidak terasa semua ini.
semoga lancar-lancar saja.
Terima Kasih untuk Semua.
masa kunanti apa kan ada
jalan cerita kisah yang panjang
menghitung hari.
Menghitung harinya Krisdayanti semakin sering saya nyanyikan beberapa hari ini. Tapi cuma lirik dengan kata-kata "Menghitung hari detik demi detik" sea berlanjutnya saya bernyanyi dengan kalimat yang ancur. Tidak pernah ada sebelumnya, bahkan bisa jadi Krisdayanti pun ngeri dengar saya nyanyi dengan nada lagunya. Oh...
Hitung-menghitung itu bukan karena saya dengan mengalami cerita seperti lagu ini. Tapi, hitung-mengitungnya saya lebih pada hitung-menhitung waktu yang semakin hari, semakin habis berada di tempat PPL. Hem.. tidak terasa akhirnya saya selesai juga menjalani proses ini. Lega juga setelah ujian hari Selasa lalu, (17/01/2012). Senangnya lagi, pas ujian anak-anak kelas VIII D pada manis semua. Jauh berbeda saat mengajar biasanya. Biasanya juga manis, seperti itu sih!, tapi manis mereka saya paksa dengan sangar yang ada di wajah saya. Jadi, mereka manis karena terpaksa. Terpaksa manis karena tak mau lihat saya melihatkan wajah sangar seperti Panda berkulit hitam yang tak dapat bambu buat dimakan. Loh? kok panda ini ya?.
He.. setelah itu saya dan yang teman yang lainnya sibuk mengurus Laporan kelompok yang hari ini diperkirakan akan selesai besok. Semoga semuanya clean n clear.
Hem tinggal mengitung hari lagi saya sudah tidak menjadi guru PPL. Guru Palsu kata murid di teman saya di sekolah lain. Tinggal menghitung hari saya tidak lagi jadi guru yang Garang.
Lucu juga ketika mendapat pesan dari seorang murid tadi siang.
Pasalnya saya pernah masuk ke kelas mereka menggantikan guru IPA. Merasa tidak aman dengan kedatangan saya, mereka malah berdoa jamaah, agar guru IPA itu cepat sembuh, cepat masuk kelas.
Setelah saya keluar kelas dan digantikan oleh teman yang lain, mereka kembali berjamaah. Bukan berdoa, tapi bersorak. "Horeee". Bersorak, terbebas dari saya yang katanya "garang" ini.
Hem,,, tidak terasa semua ini.
semoga lancar-lancar saja.
Terima Kasih untuk Semua.
Komentar